4

1.1K 65 6
                                    

Jam tiga pagi Deva dikejutkan dengan kelakuan random sang ayah. Ayahnya mengajak dia pergi ke warung karena menginginkan sebuah mie instan yang tiba-tiba muncul di fyp tiktok. Sebagai anak yang berbakti Deva ikut saja kemana ayahnya pergi.

Untungnya mie yang dimaksud ayahnya masih ada kalau tidak pasti Fahri akan tantrum di rumah. Yah kelakuan Fahri yang persis anak kecil memang meresahkan bagi Deva.

Di perjalanan menuju rumah banyak kelakuan Fahri yang membuat Deva kadang heran sendiri. Ayahnya kalau mode seperti anak kecil kadang membuat dia merasa memiliki adik kecil.

"Papa izin tidak meeting lagi," ujar Fahri.

"Tidak masalah," ujar Deva.

"Kata om Rey perpisahan kamu di kota Jakarta. Cuma papa males ke kota tersebut," keluh Fahri.

"Kenapa?" tanya Deva yang fokus menyetir mobil.

"Papa hampir diperkosa disana sama tante girang buat merinding kalau mengingatnya," ujar Fahri bergindik ngeri.

"Jangan bilang mantan papa dulu juga memaksa melakukan hal tersebut," ujar Deva.

"Iya tahu! Kan papa anak soleh didikan daddy mana mau melakukan hal bejat tersebut," ujar Fahri.

"Sejak Dev kecil hingga sekarang papa selalu saja membanggakan sosok opa dibandingkan kakek," ujar Deva.

"Dia ada cuma tidak dengan perannya," sahut Fahri santai.

"Pantas saja papa memberikan kasih sayang kepadaku sangat banyak," ujar Deva.

"Cukup papa yang merasakan tidak disayang sosok ayah," sahut Fahri.

"Opa memang ayah angkat papa tapi kulihat dia sangat menyayangi sosok papa dibandingkan kakek," ujar Deva.

"Papa juga merasakan hal yang sama. Mungkin luka masa kecil itu membekas makanya papa kurang dekat dengan kakekmu," ujar Fahri.

"Papa bobo saja nanti Dev bangunkan kalau telah tiba di rumah," ujar Deva.

"Malas," sahut Fahri.

"Besok hari sabtu jadi Dev tidak berangkat sekolah. Mengenai kebersihan rumah biarkan Dev yang membersihkannya," ujar Deva.

"Kok kamu mau membersihkan rumah?" tanya Fahri.

"Kata papa membersihkan rumah, mencuci, dan memasak bukan tugas seorang perempuan saja. Aku pria juga perlu menguasai hal tersebut agar apabila memiliki seorang istri tidak membebani dia," ujar Deva.

"Papa sampai bosan menolak lamaran para wanita yang menginginkan dirimu sebagai suaminya," keluh Fahri.

"Kok ditolak?" heran Deva.

"Lulus sekolah saja belum masa anak papa disuruh menikah," jawab Fahri.

"Memang kenapa mereka menginginkan aku sebagai suaminya?" heran Deva.

"Kamu itu soleh, seorang hafidz, bisa memasak dan membersihkan rumah. Jadi mereka sangat menyukai itu semua ditambah kamu anak yang menghormati orang tua," ujar Fahri.

"Oh begitu," ujar Deva.

Selama perjalanan ke rumah mereka berbicara banyak hal. Ketika tiba ternyata hampir subuh jadi mereka memutuskan mandi sebentar untuk membersihkan diri.

Selesai salat subuh mereka tidur di kamar masing-masing. Tepat jam sepuluh pagi ada seseorang berdiri di gerbang rumah Fahri. Satpam menghubungi sang atasan terlebih dahulu sebelum membiarkan sang tamu masuk.

Awalnya sang satpam menghubungi Fahri nyatanya tidak aktif dan dia memilih menghubungi sang tuan muda. Beberapa kali tidak dijawab ketika panggilan ke sepuluh akhirnya diterima. Dari suaranya tuan muda dia nampak baru bangun tidur.

Radeva (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang