Hembusan angin sore menerpa seorang pemuda yang tengah duduk diatas jendela. Dia adalah Deva sejak tadi menunggu kepulangan sang ayah.
Mendengar suara mobil masuk ke dalam bagasi membuat dia langsung melompat dari jendela. Dia dengan cepat berlari kearah dapur dimana bagasi terhubung kesana.
Saat membuka pintu bagasi sang ayah sudah turun dari mobil. Deva berlari dan langsung memeluk tubuh Fahri sangat erat.
"Selamat datang papa!" pekik Deva kepada sang ayah.
"Assalamualaikum jagoan papa," ujar Fahri mengelus rambut Deva.
"Waalaikum salam papa," ujar Deva.
"Wangi sekali dirimu pasti sudah mandi," ujar Fahri mencium rambut sang anak.
"Udah dong! Dev kan nurut ucapan papa untuk mandi agar tetap ganteng," ujar Deva polos.
"Malam ini kita ke mall yuk!" ajak Fahri.
"Benarkah?!" pekik Deva.
"Papa menginginkan sebuah boneka secara tiba-tiba," ujar Fahri.
"Inner child papa kambuh kembali," ujar Deva.
"Bisa dibilang begitu," ujar Fahri.
"Dev tidak masalah kok. Asal papa bahagia Dev juga bahagia," ujar Deva.
"Kamu juga boleh beli apapun," ujar Fahri.
"Ditraktir ya," ujar Deva.
"Iya asal papa ditemani saja," ujar Fahri.
"Mudah itu," ujar Deva.
"Sudah makan belum?" tanya Fahri.
"Belum," jawab Deva.
"Kita makan dulu setelah itu berangkat," ujar Fahri.
"Ok!" pekik Deva.
Sang ayah merangkul pundak Deva. Sebelum itu Fahri mandi terlebih dahulu untuk membersihkan diri. Selesai mandi mereka makan bersama. Mendengar suara adzan berkumandang mereka bersiap pergi menuju masjid.
Kali ini mereka menggunakan mobil untuk kesana dikarenakan Fahri berencana setelah salat isya akan langsung pergi ke mall.
Seperti biasa usai salat Fahri bersama Deva sedang tadarus sebentar. Beberapa ayat telah mereka lantunkan setelah itu mereka pergi dari masjid.
Di perjalanan menuju ke mall pandangan mata Deva mengarah kearah Fahri. "Ada apa sejak tadi memperhatikan papa?" tanya Fahri kepada sang anak.
"Entahlah perasaan Dev tiba-tiba tidak enak saja," jawab Deva.
"Lupakan saja mengenai itu semua," ujar Fahri.
"Dev mau bercerita mengenai hal random," ujar Deva.
"Papa dengarkan," ujar Fahri.
"Leo tadi siang ke rumah kebetulan dia bawa pacar baru lagi. Padahal pas bulan kemarin pacarnya bukan itu," ujar Deva.
"Leo plek ketiplek bapaknya Putra. Papa udah gak aneh tentang dia," komentar Fahri.
"Terus tiba-tiba Leo bilang bahwa akan serius sama yang sekarang," ujar Deva.
"Hal randomnya dimana?" tanya Fahri.
"Tak lama dia ngomong gitu ternyata ada mantan dia telepon dengan nada menangis berkata dia hamil anaknya Leo," ujar Deva.
"Papa yakin Leo akan mendapatkan tamparan sayang dari Putra," ujar Fahri.
"Mana gak lama om Putra dateng nyeret tangan Leo. Entah informasi dari mana. Disitu aku lihat bahwa Leo berkata dia tidak mungkin melakukan hal bejat seperti itu," ujar Deva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radeva (END)
Teen FictionBukan Cerita Berunsur BL/LGBT. Jadi stop mikir ini cerita tentang itu semua. Ini hanya kisah ayah dan anak saja tidak lebih. "Terpenting ada papa di sisiku aku merasa aman di dunia ini," Deva Start : 08 Februari 2024 Finish : 23 Juni 2024