Setelah mengambil hp dengan cepat Fahri transfer uang gaji milik Rey. Mendengar suara dering hp membuat Rey melihat notifikasi. Ternyata uang gaji dia telah masuk.
"Oi Fahri tambahin napa gaji gua!" protes Rey.
"Heh gaji lu udah besar ya!" kesal Fahri.
"Mana ada lebih besar uang jajan bulanan Dev daripada gaji gua sebulan!" protes Rey.
"Wajar itu tahu! Banyak komentar lu!" kesal Fahri.
"Okey deh! Gua menumpang makan disini saja," ujar Rey.
"Kurang asem punya anak buah kayak elu," ujar Fahri.
"Porsi makan cuma untuk dua orang," ujar Deva yang sejak tadi diam.
"Nih bocah plek ketiplek lu banget," ujar Rey.
"Dev kan anak papa Fahri," ujar Deva.
"Iya gua tahu," ujar Rey malas.
"Bini lu hamil lagi?" tanya Fahri.
"Iya bener. Manjur amat ya gaya bermain gua," jawab Rey.
"Lu kalau ngomong disharing dikit napa masih ada anak gua disini gila!" omel Fahri mendengar jawaban santai Rey.
"Sudah legal usia Deva wajar mengetahui cara bermain di ranjang," ujar Rey tidak peduli omelan Fahri.
"Mana hp papa?" tanya Deva.
Pemuda itu sedikit terhibur mendengar pertengkaran kedua pria dewasa di hadapannya melupakan tentang mimpi buruk dia sebelumnya.
Tangan tangan Fahri memberikan hp miliknya ke sang anak. "Pesan makanan untuk tiga orang. Rey beri sambel terasi saja sama nasi," ujar Fahri.
"Tega bener lu sama anak buah sendiri," ujar Rey.
Mengambil hp sang ayah pemuda itu memilih menu makan siang untuk hari ini. Ketika berbagai macam menu terpampang membuat Deva sedikit bingung memilihnya.
Dia menarik sebelah tangan Fahri membuat Fahri melirik kearah sang anak. "Ada apa nak?" tanya Fahri.
"Mau makan ayam mercon cuma takut sakit perut," jawab Deva.
"Enak tuh Dev!" pekik Rey.
"Boleh asal level pertama saja. Biar tidak sakit perut," saran Fahri.
"Okey!" pekik Deva.
"Nurut amat anak lu?" heran Rey.
"Entahlah," sahut Fahri.
"Gua baru tahu asisten mantan mertua lu ternyata janda pirang," celetuk Rey.
"Lu ngapain mantau mertua gua?" heran Fahri.
"Kagak sengaja ketemu aja gua. Mana mesra banget sampai pegangan tangan gitu," ujar Rey.
"Dia dulu ngatain gua brengsek ternyata dia yang begitu," ujar Fahri kesal.
"Kau tahu ada pepatah lama berkata bahwa anak perempuan akan mendapatkan karma dari perbuatan nakal ayahnya di masa lalu," ujar Rey.
"Tidak adil banget kalau begitu," komentar Fahri.
"Sebuah pepatah aja Ri," ujar Rey.
"Papa sama Om Rey pesan apa?" tanya Deva.
Ucapan Deva menghentikan pembicaraan kedua pria dewasa. "Om ayam goreng sama jus jeruk," sahut Rey.
"Samakan seperti kamu saja," jawab Fahri.
Sang pemuda menganggukkan kepala mengerti. Selesai memesan Deva malah menarik tangan Fahri menuju untuk duduk sebab dari tadi berdiri terus. Rey ikut duduk saja memperhatikan interaksi ayah dan anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radeva (END)
Teen FictionBukan Cerita Berunsur BL/LGBT. Jadi stop mikir ini cerita tentang itu semua. Ini hanya kisah ayah dan anak saja tidak lebih. "Terpenting ada papa di sisiku aku merasa aman di dunia ini," Deva Start : 08 Februari 2024 Finish : 23 Juni 2024