25. busted?

212 25 0
                                    

2 Minggu lebih sejak Arin mengumumkan secara terang-terangan tentang hubungannya dan Wilona. Rumor itu mulai padam dengan sendirinya.

Disaat Arin pikir ini adalah akhir yang dia inginkan untuk Wilona, masalah bertambah.

"Arin, mama mau bicara." Suasana sore ini tidak seperti biasanya, Soraya terlihat serius mengajak Arin berbicara berdua.

Keduanya masuk ke kamar tidur Arin.

Soraya menyuruh Arin duduk disampingnya diatas kasur. Ia usap rambut panjang Arin dan menggenggam tangan putrinya.

"Mama denger ada masalah di sekolah." Ucap Soraya membuka percakapan.

Tepat ketika percakapan itu dibuka, jantung Arin mulai berdetak kencang dan tidak teratur. Ia seperti sudah tau kemana arah pembicaraan ini.

"Bener, kamu pacaran sama cewek?"

Kepalanya menunduk, Arin menggigit bibir bawahnya khawatir. Dadanya berdegup kencang bahkan sebelum pertanyaan itu dilontarkan.

"Mama mau kamu jujur. Mama gaakan marah." Ucap Soraya membantu menenangkan putrinya.

Arin akhirnya mengangkat kepala, "iya ma. Namanya Wilona. Tapi Arin beneran cuma main-main doang sama dia!! Cuma buat games doang!!" Jelas Arin dengan sedikit bumbu kebohongan.

"Main-main? Wilona tau itu?" Tanya Soraya.

Arin mengangguk.

"Kamu tau kan? Mama selalu percaya sama kamu, karena mama tau kamu bisa diandalkan. Tapi mama gatau untuk yang satu ini, Rin..." Suara Soraya terdengar menyendat, menahan tangis.

"Ngga gitu ma... Arin bisa janji kalo ini tuh cuma buat seru-seruan dan gak serius. Arin janji ngga akan ada apa-apa sama Arin dan Wilona. Arin bisa janji sama mama." Arin menggenggam erat tangan Soraya, mengirimkan kesungguhan atas rangkaian kata yang ia ucapkan.

"Arin harus tepatin janjinya, ya? Mama cuma gamau Arin sakit nantinya." Meskipun tak terlalu mengerti ucapan Soraya, Arin ikut menitihkan air mata kala Soraya memeluknya.

"Iya, Arin janji." Bisiknya.

Soraya meninggalkan kamar Arin dengan perasaan yang tidak tenang. Meski ia tahu bahwa ia bisa memegang ucapan Arin, ia lebih tahu bahwa hati manusia adalah hal yang paling lemah dan mudah goyah.









































Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
lovenemy;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang