THE REUNION Ch19 - Windu

1.1K 84 2
                                    


Selamat membaca.

1 Hari telah berlalu setelah kematian Irfan, Jalu dan Windu. Diwaktu itu juga Christian benar benar mencari keberadaan Hito untuk membalas dendam. Saat ini Christian belum menemukan apa yang ia cari, Christian pun beristirahat di Bar biasa Windu kunjungi. Christian duduk ditempat yang sering Windu duduki, hati ia sangat kacau sekarang, ia masih tidak terima atas kematian teman dan bos nya itu. Christian terus menerus meminum minuman alkohol dan merenung, hingga akhirnya ia mengingat awal pertama dirinya bertemu dengan Windu dipenjara.

*Flashback On.

Christian baru saja pindahi dari kamar penjara, tadinya ia sekamar dengan Bangor Dkk, namun karena mereka sering ada perselisihan, akhirnya Christian di pindahkan ke kamar lain, yang dimana dikamar itu hanya ada 1 orang yaitu Windu.

Saat awal masuk, Christian langsung duduk tanpa mengenalkan dirinya ke Windu, hal itu membuat Windu kesal.

"Woi.. siapa yang nyuruh lu duduk?" tanya Windu namun Christian hanya diam saja.

Windu pun berdiri lalu berjalan ke arah depan Christian, saat sudah didepan Windu pun dengan tiba tiba langsung menarik paksa tubuh Christian hingga berdiri.

"Lu gak punya mulut ha?" kesal Windu.

Karena disaat itu kondisi emosi Christian tidak tertolong karena habis berselisih dengan Bangor, ia pun langsung mencekik leher Windu.

"Anjing" ringis Windu kesakitan.

Christian pun langsung melemparkan serangnnya ke wajah Windu hingga terjatuh.

2 Bulan telah berlalu, Windu sekarang sudah menjadi teman dekat Christian dipenjara. Mereka sering melakukan keributan dipenjara bersama sama, hal itu yang membuat mereka semakin dekat. Saat ini mereka berdua sedang mengobrol dikamar.

"Ohiya Chris, kalo boleh tau lu dipenjara gara gara ngapa?" tanya Windu lalu memberikan rokok kepada Christian.

"Ngebunuh orang" jawab Christian lalu menerima rokok pemberian Windu.

"Kalo lu sendiri?" tanya balik Christian.

"Gabut" jawab Windu yang membuat Christian melototkan matanya.

"Ha?! gabut?!" kaget Christian dan diangguki oleh Windu.

"Gua bisa bebas kapanpun gua mau Chris, bapak gua bisa dibilang orang punya dan dia bisa bebasin gua" ucap Windu.

"Lah terus kenapa lu gak dibebasin?" tanya Christian.

"Sengaja, gua dari kecil selalu hidup enak dan gua gak mau itu terus menerus ada dihidup gua. Jadinya.. gua memutuskan diri buat masuk penjara, dengan alesan gua abis ngebunuh orang" jawab Windu.

"Stress" balas Christian sedangkan Windu hanya terkekeh saja.

1 Tahun kemudian.

"HAHAHAHA lu liatt nih Chrissss" ucap Windu bahagia lalu melemparkan uang yang cukup banyak ke Christian.

"Bangsat lu duit dari mana anjing?!" kaget Christian melihat uang yang cukup banyak dari Windu.

"Ini hasil tabungan gua" balas Windu.

"Tabungan?" bingung Christian.

"Yoi, gua disini itu nabung Chris, nah cara gua nabung itu yaa gua selalu ikut taruhan kalo ada yang ribut dipenjara" balas Windu terkekeh.

"Hahaha gokil anjinggg" ucap Christian ikut tertawa.

"Udah lu tenang aja pokoknya, lu gak bakalan nyesel punya temen se kamar kayak guaa" ucap windu sedangkan Christian hanya terkekeh.

*Flashback Off.

"Baru 1 hari Ndu.. gua kangen sama lu bangsat" ucap Christian kepada diri sendiri yang sedang memperhatikan tempat duduk yang biasa Windu duduki.

"Gua gak bakalan tinggal diem Ndu!" lanjut Christian tegas yang masih menatap tempat duduk.

*Flashback On.

"Chriss tolongg.." ucap Windu yang baru saja datang kekamar dengan kondisi babak belur.

"Lu kenapa Ndu?!" tanya Christian khawatir.

"G-gua diserang Murphy, Chris.." jawab Windu.

"Anjing! lu tunggu sini!" balas Christian lalu pergi meninggalkan Windu dikamar.

Christian menyusuri lorong penjara, ia mencari keberadaan Murphy, beberapa menit mencari akhirnya Christian bertemu Murphy yang sedang masuk ke kamar mandi. Tanpa fikir panjang Christian pun pergi menyusuli Murphy. Murphy membuang air kecil, sedangkan Christian menunggu didepan kamar mandi itu. Murphy pun keluar, dengan sangat cepat Christian langsung melayangkan pukulannya tepat diwajah Murphy hingga ia terjatuh. Saat sudah terjatuh Christian pun langsung memukuli Murphy dengan membabi buta. Diwaktu yang bersamaan, tiba tiba saja ada polisi datang dan langsung memisahkan mereka berdua.

22 Menit telah berlalu, Christian pun balik kekamar, namun ia dikejutkan dengan tidak adanya Windu dikamar. Christian pun pergi mencari Windu dan akhirnya ia bertemu dengan Windu yang sedang tertawa tawa akibat memenangi taruhan lagi. Christian yang melihat itu pun hanya terkekeh.

"Bangsat haha, gua disini khawatir sama tuh bocah, tapi dia nye malah lagi seneng seneng gara gara judi" ucap Christian terkekeh melihat Windu.

*Flashback Off.


"Huftt..." nafas kasar Christian setelah mengingat kebersamaannya dengan Windu.

Diwaktu yang bersamaan tiba tiba saja Zean dan Marsha datang ke Bar.

"Chris.." panggil Zean yang dimana belakangnya ada Marsha.

"Ngapain?" tanya Christian datar dengan tatapan sayu akibat meminum alkohol.

"Nemenin lu lahh, pake nanya" jawab Zean tersenyum lalu duduk disebelah kiri Christan, sementara Marsha duduk disebelah kanan Christian.

"Jangan kebanyakan Chris.." ucap Zean sedangkan Christian hanya diam saja.

"Bener, bahaya.." timpal Marsha namun Christian masih diam.

"Zee.. Sha.." bukannya menjawab, justru Christian sekarang malah memanggil kedua temannya itu.

"Kenapa Chris?" tanya Zean dan Marsha.

"Apa gua bakal kehilangan orang lagi yaa..?" ucap Christian yang membuat Zean dan Marsha terkejut.

"Apa lu semua bakal ada yang ninggalin gua lagi?" tanya Christian lagi tetapi tidak ada balasan.

Diwaktu yang bersamaan, tiba tiba saja ada 2 perempuan datang.

"Kita gak akan ninggalin lu Chris" ucap salah satu perempuan itu yang ternyata adalah Indira.

"Bener, lu harus bisa lewatin ini semua Chris, bukannya itu yang selalu lu bilang ke gua?" timpal satu perempuan lagi yang ternyata Kathrina.

"Indira..? Kathrina..?" bingung Christian, Zean dan Marsha yang melihat Kathrina dan Indira yang tiba tiba saja datang.

"Iya ini kita, jangan tanyain kenapa kita bisa tau, kita tau itu karena kita berdu ngeliat lu Zee sama Marsha, jadinya gua ikutin deh" ucap Kathrina.

Sedangkan Indira, ia langsung berjalan untuk berhadap hadapan dengan Christian. Saat ini Indira dan Christian sudah saling tatap menatap satu sama lain.

"Lu bukan orang lemah, lu orang kuat. Lu gak sendiri, lu punya banyak orang yang bisa nolong lu" ucap Indira tegas.

Tanpa menunggu dibalas, Indira langsung memeluk erat tubuh Christian itu hingga Indira mengeluarkan air matanya. Sedangkan Kathrina yang melihat itu pun langsung ikut memeluk mereka berdua. Zean dan Marsha yang melihat itu hanya tersenyum, dan akhirnya Christian menarik tangan Zean dan Marsha untuk saling berpelukan.

"Bantu gua, kalo gua butuh lu semua" ucap Christian disela sela pelukannya.

"Siap Chris" balas Zean, Marsha, Kathrina dan juga Indira.




Bersambung.
.
.
Maaf ges kalo lagi sering jarang Up, gawean lagi numpuk banget.
.
.
Maaf jika ada Typo, jangan lupa Komen dan Vote!.
.
.
.
Terima kasih sudah membaca.

Armament Dangerous Last Season: THE REUNION END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang