Selamat membaca.Keesokanyapun tiba, siang ini Shani selaku ibu dari Zean.. mengumpulkan Zean dan seluruh teman temannya untuk berkumpul dirumah Kenan dan Shani.
"Sudah datang semuanya?" tanya Shani datar.
"Sudah bu" jawab Marsha Dkk.
"Kalian tau gak? maksud saya kumpulin kalian semua disini?" tanya Shani kembali namun tidak ada balasaan.
"Saya dapet informasi dari istri istri kalian, tentang kelakuan kalian semua setelah meninggalnya Christian" ucap Shani.
"Jujur, saya kecewa dengan kalian, terutama kamu Zee" lanjut Shani.
"Saya tau kalian sedih, saya tau kalian kecewa, tapi mau sampai kapan kalian terlarut larut?. Emangnya kalian fikir kalo kalian begini Christian bakal seneng gitu? kalian gak mau bikin Christian sedih kan?" tanya Shani penuh penekanan.
"Enggak bu" jawab mereka semua.
"Ya terus mau sampai kapan kalian begini...? Zean!" tanya Shani lalu memanggil Zean.
"I-iya bu.."
"Kamu berubah, kamu jadi emosian sekarang" ucap Shani penuh emosi.
"Kamu juga Aldo, emosi kamu gak akan bikin Christian hidup lagi tau gak"
"Ollan! cukup sedih sedihannya, ibu pengen kamu yang terus mencairkan suasana"
"Kamu berdua, Floran..! Bara..! mau jadi apa kalian mabok mabokan ha?! kalian berdua udah punya anak, kalau Christian masih ada dan dia tau kelakuan kalian berdua, mungkin kalian udah habis sama dia. Mulai detik ini, berhenti!"
"Dan kamu Indira, kamu ini perempuan.. gak pantes kamu kayak gini"
Semuanya hanya bisa terdiam mendengar ucapan Shani. Shani benar benar sangat marah sekarang, bahkan Kenan dan Kris sedari tadi hanya menonton dan tidak berani ikut campur.
"Kalian itu udah berkeluarga, ada yang udah punya anak dan ada yang masih mengandung. Seharusnya kalian bisa berfikir lebih dewasa bukan malah begini!" ucap Shani yang masih emosi.
"Mulai sekarang, berhenti ngelakuin hal konyol kayak kemarin! kalian paham?" tanya Shani.
"P-paham bu.." jawab mereka semua pelan.
"PAHAM GAKK??!!" bentak Shani serta memukul meja.
"Paham bu!"
"Shan udah.. jangan emosi, ayu kita ke atas" ajak Kenan ke atas untuk menenangkan istrinya.
Kenan pun membawa Shani ke atas, dibawah hanya menyisakan Zean dan teman temannya serta Kris. Mereka semua saling diam diaman, dan tidak ada yang berbicara.
"Lu semua beneran paham kan apa yang bu Shani bilang?" tanya Kris membuka pertanyaan.
"Paham bang" jawab mereka semua.
"Bagus kalo gitu, kalo misalnya lu semua masih ngelakuin hal hal kayak kemarin, gua gak akan tinggal diem" ucap Kris tegas lalu ia pergi meninggalkan Zean dkk.
Saat ini diruang tamu rumah Kenan dan Shani hanya tersisa Zean serta teman temannya saja.
"Do.. Lan.. Flo.. Bar.. Dir.." panggil Zean yang berdiri.
Orang yang dipanggil itu pun menengok ke arah Zean.
"Udah yuk sedih sedihannya, bener kata ibu gua.. kita gak bisa gini terus" ucap Zean.
"Hufttt... gua bakal coba pelan pelan Zee" balas Aldo dan ia pun berdiri.
"Ya gua juga" timpal Ollan, Floran, Bara dan Indira.
Zean yang mendengar itu pun tersenyum. Diwaktu yang bersamaan Zean memeluk teman temannya itu.
"Dih gak ngajak nih?" ledek Marsha.
"Haha iya iya sini sayang.." ucap Zean lalu menarik Marsha kedalam pelukannya.
"Ikuttt" ucap Ashel, Muthe, Freya, Chika dan Kathrina yang langsung ikut berpelukan.
Disisi lain Kenan dan Shani sedang melihati mereka semua dari atas. Kenan dan Shani tersenyum bahagia melihat itu, begitupun dengan Kris yang menguping obrolan Zean Dkk dari luar.
"Efek kematian lu gini amat Chris haha" batin Kris terkekeh.
....
Malampun tiba, disebuah gedung kosong terdapat satu laki laki yang sedang merokok. Diwaktu yang bersamaan, tiba tiba saja muncul 100 orang yang mendatangi laki laki itu yang ternyata adalah Hito.
"Ada apa bos?" tanya salah satu anak buah Hito.
"Berpencar, dan buru semua orang yang bersangkutan dengan Armament Dangerous!" suruh Hito.
"Satu lagi, culik salah satu dari mereka untuk kita pakai sebagai umpan untuk kita semua perang" lanjut Hito.
"Siap!" balas anak buah Hito lalu mereka semua pun pergi meninggalkan Hito sendirian.
"Hahaha ini akan menarik" ucap Hito tersenyum smrik.
....
Malam ini Kathrina sedang menuju rumah sehabis dari rumah Zean. Kathrina sendiri, anaknya ia titipkan kepada orang tuanya. Saat dijalan ia diikuti 20 orang menggunakan sepeda motor, hal itu membuat Kathrina panik, ia pun mencoba menjauhkan mobilnya dari para orang orang itu.
Usaha Kathrina gagal, beberapa orang itu sudah menjegat Kathrina dari depan. Kathrina saat ini terjebak, ia hanya bisa panik sekarang.
"WOYY BUKAAA!!" teriak orang itu.
Kathrina tidak membukannya, ia malah menangis karena ketakutan.
"Hiksss.. hikss.. tolongg" ucap Kathrina pelan.
Orang itu memaksa memecahkan kaca mobil Kathrina, ia pun membuka pintu mobilnya dan langsung menarik Kathrina keluar.
"LEPASINN!! TOLONGGGG!!!" teriak Kathrina panik.
"IKUTT!!!" paksa orang itu menarik tangan Kathrina.
Disisi lain, tiba tiba saja ada satu orang yang menabrak dan melindas bebrrapa orang itu.
"BANGG TOLONGG, ADA YANG NABRAK BOCAHH" teriak salah satu anak buah Hito.
"Bangsat" kesal ank buah Hito yang memegang tangan Kathrina.
Tidak ada angin dan tidak ada hujan, tiba tiba saja anak buah Hito yang memegangi Kathrina itu diserang dari belakang.
Bughh.
"Arkhh" ringis anak buah Hito kesakitan.
"Bang Kris?" ucap Kathrina kepada orang yang menyelamatkannya adalah Kris.
"Iya ini gua, ayo kita pulang, gua bakal bawa mobil lu" ucap Kris.
"Terus motor lu gimana bang?" tanya Kathrina.
"Gampang udah" jawab Kris lalu membawa Kathrina masuk kedalam mobil.
Kris dan Kathrina saat ini sudah diberada didalam mobil, diwaktu yang bersamaan Kris mendapatkan telfon dari Kenan.
*Ditelfon.
"Halo pak Kenan ada apa?"
"Tolong Kris bantu Zean"
"Zean kenapa pak?"
"Tolong bantu Zean cari Marsha, Marsha diculik anak buah Hito"
"Ha?!"
Bersambung.
.
.
.
Maaf jika ada yang Typo, jangan lupa komen dan Vote.
.
.
.
Terima kasih sudah membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Armament Dangerous Last Season: THE REUNION END.
Teen FictionLanjutan Armament Dangerous Season 4: HOPE IN SKY Arc, Armament Dangerous Season 3: THE REVENGE Arc, Armament Dangerous Season 2: RED RAIN Arc dan Armament Dangerous: FREEDOM Arc. Impian Zee, Christy, Adel, Olla, Flora, Ara dan Gita yang ingin menja...