THE REUNION Ch24 - Setelah

1.4K 92 14
                                    


Selamat membaca.

Keesokan paginya Christian pun dimakamkan, saat ini mereka semua masih berada dimakam Christian.

Semua orang masih menangis, terutama Zean dan Indira.

"Hey kalian.." panggil Kenan.

"Jangan terlarut larut dalam kesedihan, Christian gak mau kematiannya terus terusan ditangisin" ucap Kenan namun tidak ada balasan dari yang lain.

"Chris.. hikss.. maaf.." lirih Zean.

"Hikss.. hikss.. gua masih butuh lu hikss.." tangis Indira.

1 Jam telah berlalu, saat ini mereka semua sudah dirumah masing masing. Fikiran mereka sangat kacau akibat kematian Christian.

2 Hari kemudian.

BUGHHH.

"ARGHHH BANGSATT!!"

BUGHHH.
BUGHHH.

"ZEE CUKUPP!!" teriak Marsha menghentikan Zean yang sedari tadi memukuli dirinya sendiri.

"Aku mohon.." ucap Marsha yang sudah meneteskan air matanya.

Marsha pun memeluk Zean dengan sangat erat, begitupun dengan Zean yang membalas pelukan Marsha itu.

"Maaf Shaa.. aku gak tau harus gimana sekarang" lirih Zean disela sela pelukannya.

....

"Huftt.. cape juga yaa.." lesuh Gracio.

Tokk.. tokk.. tokk..

"Sebentarr.."

Cklekk

"Oniel..? Indah..? ngapain? tumben.." bingung Gracio.

"Lu udah tau berita soal Christian?" tanya Oniel dan Gracio pun menggelengkan kepalannya.

"Gua baru dapet kabar dari Indira, ada berita tentang Christian Gre.." ucap Oniel.

"Apaan?" tanya Gracio namun Oniel tidak membalas.

"Niel..?" panggil Gracio.

"Biar aku aja ya Niel yang ngomong" ucap Indah dan diangguki oleh Oniel.

"Kenapa Ndah?" tanya lagi Gracio.

"Christian meninggal bang.." jawab Indah.

"Ha?!"

....

PYARRRRR...

"Aldo! tahan emosi kamu!" ucap Ashel kepada Aldo yang sehabis membanting botol kaca.

"Chris- Christian Shel.." lirih Aldo lalu meneteskan air matanya.

Ashel tidak menjawab, ia pun justru malah memeluk Aldo dengan erat.

"Kita doain ya.. semoga Christian tenang disana.." ucap Ashel disela sela pelukannya bersama Aldo yang menangis.

....

"Lan makan dong.. sampai kapan kamu gak mau makan?" tanya Muthe kepada Ollan yang sedari tadi hanya bengong dan menangis.

"Ollan.. plis.." mohon Muthe namun Ollan masih tidak mau menjawab.

"Jadi ini yaa Muth yang sering dirasain Christian.. lagi lagi kehilangan orang yang kita anggap sebagai saudara kandung bener bener nyakitin ya.." ucap Ollan namun tatapannya masih kosong.

"Christian sering kehilangan orang yang dia sayang, tapi kali ini.. dia ninggalin orang orang yang sayang sama dia.." lanjut Ollan membuat Muthe tidak bisa berbicara.

"Lan.." lirih Muthe..

....

"Flo sampai kapan kamu begini?" lirih Freya menangis yang melihat Floran sedang melamun serta meminum minuman Alkohol.

Semenjak kematian Christian, Floran selalu meminum alkohol. Awalnya Freya sangat melarang itu, namun karena Floran yang sekarang agak sedikit keras, jadinya Freya mau tak mau hanya bisa mendiamkan kelakuan Floran itu

....

"Bara ishh jangan diminum lagi!" kesal Chika kepada Bara.

"Kamu diem! mending kamu urus Shasa sono!" balas Bara sedikit menekan Chika, setelah mengucapkan itu Bara pun pergi dari rumah.

"Chris.. Bara bener bener berubah sekarang.. tolong gua" ucap Chika lalu meneteskan air matanya.

Sama seperti Floran, semenjak kematian Christian.. Bara juga sering meminum minuman ber alkohol, bahkan ia sekarang juga menjadi sangat mudah emosian.

....

"Git.. kamu disono udah sama Christian? aku harap kalian berdua tenang ya disana.. karena kita yang disini juga bakal baik baik aja" ucap Kathrina kepada bingkai foto yang berisikan foto Christian dan Gito.

....

"Dir makan, jangan kebanyak mabok sama ngerokok" ucap Mando kepada Indira.

Indira hanya melirik sekilah ke arah Mando, ia pun tidak perduli dan melanjutkan merokok serta meminum alkoholnya itu.

"Hufttt.."

"Gua harus gimana Chris..? gua bener bener bingung sekarang" batin Mando.

....

"Gito.. Jeane.. abis itu Christian.. udah 3 jadi korban. Kita akan bikin pergerakan secepatnya!" ucap Greezel tegas menatap foto Gito, Jeane dan Christian yang menempel di dinding markas Armament Dangerous.

"Yaa.. jangan sia siain perjuangan mereka bertiga!" timpal Cynthio tegas.

"Kita lanjutin perjuangan mereka!" timpal Grace juga yang tak kalah tegas.

Malampun tiba. Greezel, Cynthio dan Gracie sedang mengobrol dimarkas Armament. Tiba tiba saja ada sebuah ketukan dari pintu markas.

"Siapa itu? buka coba Grac" ucap Greezel.

Gracie pun bangkit dari duduknya lalu membuka pintu markas Armament.

Cklekk.

"Bang Gracio? bang Oniel?" kaget Gracie yang baru saja membuka pintu.

"Masuk bang.."

Gracio dan Oniel pun masuk kedalam untuk duduk di soffa. Mereka semua saling diam diaman, Gracio melirik ke arah sudut sudut markas Armament, hingga akhirnya ia melihat foto Gito, Jeane dan juga Christian yang tepajang di dinding markas.

"Foto itu.. isi nya buat yang udah meninggal ya?" tanya Gracio.

"Iya bang.. itu sebagai tanda hormat kita buat mereka bertiga, gak papa kan bang?" tanya balik Greezel.

"Gak masalah Greez, gua gak nyangka Christian bakal jadi korban.." ucap Gracio.

"4 Lawan 1 bang, Christian juga keren bisa numbamgin 3 dari 4 orang. Walaupun.. dia nya juga tumbang" ucap Gracie.

"Siapa 3 orang yang tumbang?" tanya Gracio dan Oniel.

"Bangor, Bombom sama Murphy bang" jawab Gracie dan seketika Gracio serta Oniel tersenyum.

"Keren.." puji Oniel.

"Apa lu semua mau bantu gua dan Oniel buat ngebales ini semua?" tanya Gracio tiba tiba.

"Mau banget bang!" ucap Greezel cepat dan tegas.

"Ayo kita buru si Hito!" balas Gracio tegas.

Bersambung.
.
.
.
.
Maaf jika ada yang Typo, jangan lupa Komen dan Vote!
.
.
.
Terima kasih sudah membaca.


Armament Dangerous Last Season: THE REUNION END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang