Sejak Riana mengetahui kabar dari pernikahan diam-diam tunangannya, saat itu juga dirinya langsung pulang ke Indonesia. Ia ingin melihat sendiri, apakah yang diucapkan Galen benar atau hanya bualan saja. Sedari tadi dirinya terus menelpon Melvi dan keluarganya untuk meminta penjelasan, tapi tidak ada yang menjawabnya.
Pukul 2 dini hari dirinya sampai di apartemen miliknya. "Mungkin besok gue nemuin Melvi, ga mungkin gue kesana dini hari seperti ini. Semoga aja ucapan Galen salah, agar nanti gue bisa bahagia bersama Melvi." Gumamnya khawatir, dirinya tidak bisa tidur karena terus-menerus memikirkan tunangannya. Jika benar semua itu ia harus bagaimana? Dirinya tidak ingin kehilangan Melvi, Riana menangis sampai pagi.
Karena sudah jam delapan pagi, ia bersiap-siap menemui sang tunangan. Riana memakan pakaian modis dan memakai riasan guna menutupi mata bengkaknya. Ia berangkat menuju kantor Melvi, setelah sampai banyak karyawan yang menyapa dirinya. Ya, mereka sudah tahu kalo dirinya tunangan Melvi, dan dirinya juga selalu bersikap baik kepada mereka.
Ia langsung menuju ke ruangan tunangan, tapi tidak. "Maaf, sedang mencari siapa ya Bu." Tanya OB yang sedang membersihkan ruangan Melvi.
Riana berbalik menatap OB yang berjenis kelamin laki-laki, Riana tersenyum, sepertinya pegawai ini baru- pikir Riana. "Saya mencari tunangan ah maksud saya Melvi."
Pegawai itu yang melihat Riana terpana. "Oh Pak Melvi sedang ada rapat Bu." Jawabnya, pegawai itu terdiam seperti sedang berfikir.
"Terimakasih, kalo begitu saya permisi."
"Tunggu Bu!" Seru pegawai itu, Riana berbalik menatapnya.
"Iya."
"Ibu itu model terkenal yang namanya Theresia ya Bu?" Tanya pegawai itu gugup.
"Iya, itu saya."
"Eummm boleh ga Bu saya minta Poto sama tandatangan ibu, adik saya lagi sakit Bu, dan dia ngefans banget sama ibu. Boleh Bu?"
Riana terdiam, ia menghela nafasnya. "Boleh." Setelah itu ia berfoto berdua dan menandatangani kertas, sekaligus mengucapkan semoga lekas sembuh dibawah tandatangannya.
"Gilaaa, rezeki nomplok gue ketemu model terkenal." Seru pegawai itu bahagia, Riana yang mendengarnya terkekeh geli.
Riana sudah sampai di ruangan rapat, saat dirinya akan masuk. Seseorang menghalanginya, dia adalah Lita sekertaris Melvi yang kedua. "Maaf, anda tidak boleh masuk." Ucap Lita tegas.
"Lita, bukannya Lo tau gue siapa? Gue tunangan bos Lo."
"Maaf Bu, pak Melvi sedang rapat dan lagi bukankah ibu sudah tidak ada hubungan lagi dengan boss saya."
"Apa maksud kamu?" Tanya Riana bingung dengan ucapan Lita.
Lita yang mengira Riana datang ke kantor untuk mengacau karena tidak rela diputuskan Melvi pun berucap dengan santai. "Maaf ya Bu, saran saya ibu harus ikhlas jika Pak Melvi bukan jodoh ibu."
"Bicara yang jelas Lita." Tegas Riana mulai was-was.
"Ibu kesini karena tidak terima kan kalo Pak Melvi sudah beristri? Makanya ibu datang mau mengacau." Jawab Lita tanpa bersalah.
Deg
Riana terdiam mematung. "Jadi, Melvi beneran udah nikah?" Riana berucap dengan suara bergetar.
"Iya Bu, istrinya cantik banget masih muda lagi terus sekarang lagi hamil." Riana tidak mendengarkan ucapan Lita, ia dengan paksa menerobos pintu rapat.
Brakk
"EH BUUU-" teriakkan Lita terhenti karena Riana sudah masuk.
Riana menjadi pusat perhatian, dapat dirinya lihat Melvi dan orang orang sedang rapat. "Aku perlu berbicara sama kamu Melvi." Ucap Riana dengan wajah menahan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANA
RomanceJangan lupa follow akun Author nya 🤗 Theresia Andriana Candrawan. Seorang modeling ternama, mempunyai hidup sempurna, bergelimang harta, wajah yang cantik dan seksi membuat siapa saja yang melihat dirinya terpesona. Itulah yang orang lihat, nyatany...