Semenjak mengetahui Riana hamil, Galen mulai overprotektif kepadanya. Bahkan Riana ingin melakukan sesuatu juga harus izin suaminya dulu katanya, seperti sekarang keduanya baru sampai rumah. Riana ingin berjalan masuk tapi Galen malah menggendongnya.
"Mas, kamu mau ngapain?" Tanya Riana sambil mengalungkan tangannya ke leher suaminya.
"Gendong kamulah."
"Iya maksudnya kenapa Mas, aku bisa jalan sendiri loh."
"Sweety, kamu itu lagi hamil. Ingat ga ya dokter meta tadi bilang? Kamu jangan sampai kecapean, makanya sekarang aku gendong kamu." Ucap Galen santai, Riana melongo mendengar ucapan suaminya.
"Astaga Mas, aku itu hamil loh bukan abis kecelakaan yang ga bisa jalan. Turunin aku Mas! Aku mau jalan aja." Seru Riana protes, dirinya tidak habis pikir dengan pikiran suaminya masa jalan dari teras rumah sampai ke dalam cape? Ada-ada aja deh kelakuan Bapak dua anak ini.
"Udah kamu diam aja Sweety." Akhirnya Riana pasrah saja, mungkin Galen ingin membuktikan jika dia papa yang bertanggung jawab.
Orangtua Galen yang melihat menantunya digendong menghampiri anaknya. "Galen, ada apa dengan Riana?" Tanya Adelina.
Galen mendudukkan Riana di sofa, dirinya tersenyum lebar kepada orangtuanya Membuat orang tuanya heran dengan sifat Galen yang seperti ini.
"Riana, kamu gapapa sayang?" Tanya Adelina mendekati menantunya.
"Aku gapapa Mom." Sahut Riana tersenyum.
Galen memeluk Zever erat, lagi-lagi sifat anaknya Membuat orang tuanya khawatir dan juga bingung.
"Kamu kenapa sih Galen, jangan bilang penyakit halusinasi kamu kumat lagi?" Ujar Zever setelah berhasil melepaskan pelukan anaknya.
"Bener itu Galen?" Tanya Adelina panik, Riana yang mendengarnya menahan tawa.
Galen mendengus. "Kamu kalo mau ketawa, ketawa aja." Sindir Galen sini menatap istrinya, pecah sudah tawa Riana.
"Sebenarnya ada apa sih?" Tanya Adelina lagi.
Galen kembali tersebut lebar. "Galen, punya kabar bahagia."
"Apa?" Tanya orang tuanya serempak.
"Galen, bakal jadi Papa!" Serunya antusias, suasana menjadi hening tak lama terdengar tawa.
"Ko kalian ketawa?" Tanya Galen heran melihat orang tuanya tertawa ngakak.
"Kamu aneh Galen, bukannya memang kamu sudah jadi papa?" Ucap Zever disela tawanya.
"Aku juga tahu kalo itu, maksud aku tuh aku bakal jadi papa lagi." Jelas Galen datar.
"Maksudnya?"
"Riana sekarang sedang hamil mom, dan usia kandungannya memasuki usia 3 Minggu."
Krik krik
Terjadi keheningan diantara mereka, sampai suara bocah melengkung menyadarkan mereka dari keterdiaman.
"WHACC! BELALTI ANO AKAL ADI ABANG DONG." Seru Ano yang baru turun dari kamar, Adelina dan Zever langsung heboh mendengar kabar itu. Keduanya mendekati Riana dan bertanya tentang kehamilannya, Ano yang dikacangi mengerucutkan bibirnya kesal.
Galen yang mengerti anaknya sedang kesal menggendongnya. "Iya dong, Ano bakal jadi Abang. Gimana senang ga?" Tanya Galen.
Ano sedang berfikir. "Alo cudah ada Dede ayi, Ano ndak akan di ucir kan?" Tanyanya polos, Galen terkekeh mendengar ucapan anaknya.
"Ga akan Sayang, ini rumah Ano sepenuhnya."
"Benelan?" Tanya Ano.
"Iya dong, sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANA
RomanceJangan lupa follow akun Author nya 🤗 Theresia Andriana Candrawan. Seorang modeling ternama, mempunyai hidup sempurna, bergelimang harta, wajah yang cantik dan seksi membuat siapa saja yang melihat dirinya terpesona. Itulah yang orang lihat, nyatany...