Galen POV.
Sepulang dari rumah Riana dirinya termenung memikirkan bagaimana caranya agar Riana mau menikah Dengannya. "Apakah saya harus mengancamnya lagi?" Gumam Galen.
"Abang." Panggil Ale mendekati abangnya.
Galen tersenyum, ia mengusap pucuk kepala adiknya. "Ada apa hem?" Tanya Galen lembut.
"Kak Riana, belum kesini lagi?"
"Belum Ale, masih marah sama Abang."
Ale mengerucutkan bibirnya. "Lagian Abang ko tega biarin kak Riana besarin Ano sendirian."
"Abang juga ga tau, kalo Riana sedang mengandung anak Abang."
Ale menepuk pundak abangnya, dirinya mempunyai ide agar Riana kembali kepada Galen. "Abang, Ale punya ide supaya kak Riana kembali ke rumah ini." Seru Ale antusias.
Galen tertawa melihat adiknya kembali ceria setelah bertemu Riana. "Ide apa hem?"
"Gimana kalo Abang hamilin lagi aja kak Riana, jadi nanti kak Riana minta pertanggung jawaban sama Abang. Setelah itu kalian menikah dan hidup bahagia, selesai." Seru Ale bahagia telah memberikan saran untuk menurutnya brilian.
Galen terkekeh dengan pemikiran adiknya, ia menyentil dahi Ale pelan. "Yang ada calon kakak ipar kamu pergi lagi Ale."
"Gitu ya bang?"
"Iyaaa." Galen memeluk adiknya dan menyembunyikan kepala adiknya ke keteknya, tapi Ale tak protes karena katanya ketek Abangnya wangi dan Ale sangat menyukainya.
"Terus gimana dong?" Tanyanya kembali lesu.
"Sabar aja, cukup do'ain Abang. Oke?"
"Siap." Jawabnya semangat, wajah Ale tiba-tiba memerah mengingat sesuatu. "Ngomong-ngomong teman Abang yang kemarin datang itu, siapa? Ko Ale ga pernah liat bang."
Kening Galen mengernyit. "Kamu, suka sama Nathan?" Ucap Galen tepat sasaran.
Ale langsung menggeleng cepat karena panik, takut abangnya tahu. "Engga!" Serunya ngegas.
"Yakin?" Ale mengangguk cepat lagi.
"Tapi, kenapa panik kaya gitu?"
"Ehem, se- sebenarnya teman Abang sangat tampan. Kayanya Ale suka deh, tapi ABANG JANGAN BILANG TEMAN ABANG YA?!" Ucap Ale dengan wajah memerah, tapi diakhiri dengan seruan.
Galen tertawa melihat wajah adiknya yang memerah. "Jangan sama dia, dia udah tua dan kamu masih bocil."
"Iihh Abang jangan ketawa terus, dasar Abang nyebelin." Ucapnya cemberut, Galen tersenyum menatap adiknya lumayanlah hiburan agar dirinya tidak selalu kepikiran dengan Riana.
Kring kring kring
"Siapa bang?" Tanya Ale kepo.
"Sebentar Abang angkat dulu." Galen mengangkat panggilan dari Melvi.
"Ada apa?" Tanya Galen to the points.
"Ke rumah saya."
"Ngapain? Saya males." Jawab Galen datar.
"Kumpul sama yang lainnya, GC." Saat Galen akan menjawab Melvi sudah mematikan telponnya, Galen menghela nafasnya teman-temannya memang sangat menyebalkan.
"Siapa bang, ko mukanya kaya kesal gitu?" Tanya Ale sangat kepo.
"Abang mau kerumah teman Abang sekaligus mau ketemu sama cowok yang kamu suka."
Ale terdiam sebentar lalu matanya berbinar-binar penuh harap. "Ale, boleh ikut?"
"Engga."
"Abangggg." Manjanya agar Galen mengizinkannya ikut, dirinya ingin bertemu sang crush.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANA
RomanceJangan lupa follow akun Author nya 🤗 Theresia Andriana Candrawan. Seorang modeling ternama, mempunyai hidup sempurna, bergelimang harta, wajah yang cantik dan seksi membuat siapa saja yang melihat dirinya terpesona. Itulah yang orang lihat, nyatany...