5.

12.3K 436 1
                                    


"DISINI DIHADAPAN SEMUA ORANG, SAYA MELVIANO DE MORGAN. SUDAH MEMPUNYAI ISTRI YANG SANGAT SAYA CINTAI. Jadi, saya tegaskan! jangan ada berita tentang saya dan Riana lagi. Karena saya tidak ingin istri saya cemburu, sekian terimakasih." Lanjut Melvi tegas. Melvi berbalik menghadap Riana tapi-

Plak

Rani menampar Melvi dengan kencang. "APA YANG KAMU LAKUKAN MELVI." Seru Rani tidak terima.

"Saya hanya membicarakan fakta." Ucap Melvi datar.

Saat Rani ingin menampar Melvi lagi, tangannya ditahan oleh Andri. "Jangan gegabah Rani, disini banyak kolega bisnis saya dan banyak wartawan." Bisik Andri menahan amarah, membuat Rani Sadar dan mengontrol emosinya.

"Melvi, apa yang kamu lakukan?" Lirih Riana, ia sungguh kecewa Kepada. Salahkan jika dirinya masih berharap kepada mantan tunangannya?

"Semuanya sudah jelas, saya dan kamu tidak ada hubungan apapun lagi." Tegas Melvi.

"Lalu bagaimana dengan kak da-"

"Jangan sangkut pautkan dengan masa lalu Riana, karena saya juga ingin bahagia." Sentak Melvi, Riana membatu saat Melvi membentaknya didepan umum. Dirinya sungguh malu dengan semuanya, ingin sekali dirinya pergi dari sini.

Riana menatap Melvi tersenyum menyeringai menutupi kesedihannya, ia tidak ingin orang-orang menindas dirinya karena menjadi lemah. Seakan tersadar ia teringat dengan rencananya, entah kenapa hatinya menjadi takut. "Baik, jika itu maumu. Silahkan pergi." Jawab Riana berusaha santai menutupi kegugupannya.

Melvi Heran dengan respon Riana yang biasa saja, tak lama tubuhnya terasa berbeda. Melvi berucap sesuatu yang membuat keluarga Candrawan membeku. "Satu lagi, perusahaan De Morgan dan MV company membatalkan kerja samanya dengan Candrawan." Setelah mengatakan itu melvi pergi dengan kepala yang mulai pening, Meninggalkan kericuhan di acara keluarga Candrawan.

Keluarga Candrawan menatap tidak percaya kepada Melvi yang telah pergi, ketiganya menahan amarahnya agar tidak merusak reputasi Keluarga Candrawan.

"Sekarang saatnya Riana." Bisik Rani, tanpa Andri ketahui.

Riana terdiam ketakutan tapi ia tetap mengangguk, ia menyusul Melvi pergi. Sedangkan orang tuanya menyelesaikan masalah yang disini.

Riana mencari Melvi dimana, ia bimbang sendiri. Apakah dirinya harus melakukannya? Tapi ia takut, bagaimana ini? "Gue harus melakukannya, demi Melvi menjadi milik gue." Gumamnya.

Dari jauh Riana melihat Melvi sempoyongan, dengan cepat ia membantu Melvi. "Kamu tidak apa Melvi?" Tanya Riana. Inilah rencana dirinya dan ibunya, membuat Melvi menidurinya lalu meminta pertanggung jawaban. Dan Riana yakin rencananya akan berhasil, karena Riana memasukkan obat perangsang dengan dosis tinggi.

Melvi menatap Riana. "Shannon." Panggil Melvi, tapi ia menggelengkan kepalanya berusaha sadar.

Melvi mendorong Riana saat sadar bahwa Shannon yang dirinya maksud adalah Riana.

Riana sangat kesal kepada Melvi, ia berusaha mendekati Melvi kembali. "Aku Shannon, Melvi."

Melvi terdiam pertanda percaya, Riana memapah Melvi menuju hotel yang sudah ia pesan sebelumnya.

Saat sampai hotel, entah kenapa sangat susah membuka pintunya. Setelah terbuka Riana membawa Melvi masuk, Riana berusaha membaringkan Melvi. Tapi Melvi tersadar dan mendorong Riana kembali.

"Jangan sentuh saya jalang!" Sentak Melvi.

"Sayang, aku tunangan kamu." Jawab Riana.

"Saya sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan Riana, saya tidak mempunyai tunangan." Ucap Melvi, berusaha untuk sadar.

GALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang