Riana mencari ponselnya untuk menelpon seseorang. "Halo." Sapa Riana bergetar.
"Hal- astaga Riana Lo kenapa?" Seru seseorang bertanya.
"Amara, mereka jahat hiks."
"Siapa yang jahat sama Lo? Bilang sama gue! Keluarga Galen yang lakuin itu sama Lo, atau Galen sendiri yang buat Lo kaya gini? Bilang sama gue Riana!" Cerocos Amara marah.
"Jam 1 malam, tolong jemput gue ya Mar. Gue mau pergi dari rumah ini, dan menjauh dari Galen."
"Dengan senang hati." Setelah mengatakan itu Riana kembali menangis, seseorang mengetuk pintu Riana dengan kencang tapi Riana tidak ingin diganggu oleh siapapun.
"Riana?" Panggil orang itu, ternyata Galen yang memanggilnya. Riana menutup telinganya dengan earphone agar tidak mendengar suara Galen.
30 menit berlalu suara itu tidak terdengar lagi, dan Riana pun tertidur pulas.
Pukul 1 dini hari, Riana benar-benar pergi dari mansion Radeva untuk selamanya atau hanya sementara? Meninggalkan kenangan menyakitkan dan juga kebahagiaannya dengan Galen, Riana akan memulai hidupnya kembali dari awal bersama bayinya. Dan dirinya akan menutup diri untuk pria manapun yang mendekatinya nanti. Tak lupa dirinya mampir ke rumah sakit untuk berpamitan dengan Alessia, dan kebetulan disana ada bi siti yang menjaganya. Riana pun memohon kepada Bi Siti agar tidak memberitahukan dirinya ada disini kepada keluarga Radeva, Bi Siti yang kasihan kepada Riana mengiyakan permintaannya.
*******
Galen POV.Galen yang baru sampai langsung menuju ruang kerja Daddy-nya, katanya ada yang mau dibicarakan dengannya.
"Ada apa Dad?" Tanya Galen.
"Ada sesuatu yang mau Daddy katakan kepadamu."
"Apa?"
"Kamu akan Daddy jodohkan dengan anak sahabat Daddy, dia seorang dokter yang sudah terkenal." Ucap Zever tegas tanpa bantahan.
"Tidak."
"Daddy hanya memberi tahumu, tidak untuk persetujuan." Ucap Zever, sifatnya sama dengan Galen.
"Tapi saya tidak ingin Dad!" Ngegas Galen menahan emosi.
"Kenapa? Karena anak pembunuh itu?"
"JAGA UCAPAN DADDY." Seru Galen tidak terima.
"Saya tidak mau tahu, pertemuan akan diadakan malam ini. Jika kamu menolak, saya akan turun tangan menyiksa anak pembunuh itu." Ancam Zever santai.
"Jangan mencoba untuk menyentuh Riana ku." Setelah mengatakan itu Galen pergi ke kamarnya dan meninju kaca yang berada di kamar mandi. Ia menuju kamar Riana tapi orangnya tidak ada, dirinya menunggu sampai Riana datang dan mengobrol dengannya sebentar setelahnya kembali lagi ke kamarnya.
Galen memperhatikan luka tangannya yang sudah diperban oleh Riana dengan senyuman mengembang terpatri dibibir nya, senyumannya berubah jadi datar saat mengingat percakapannya dengan sang Daddy. "Saya akan menolak perjodohan itu." Ucapnya datar.
Malam harinya seperti yang diucapkan zaver, sahabatnya Zever datang bersama keluarganya untuk membicarakan perjodohan ini. Sedari tadi raut Galen sangat datar menatap tamu Daddynya.
"Sudah lama kita tidak bertemu ya zaver."
"Benar Wiliam, dan sekarang kita akan menjadi besan." Mereka tertawa bahagia, bahkan perempuan yang akan dijodohkan dengannya tersipu malu.
"Bagaimana jika kita makan dulu?" Tawar Adelina lembut.
"Boleh jeng." Ucap Mrs. Wiliam, mereka makan terlebih dahulu lalu setelahnya masuk ke intinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANA
RomanceJangan lupa follow akun Author nya 🤗 Theresia Andriana Candrawan. Seorang modeling ternama, mempunyai hidup sempurna, bergelimang harta, wajah yang cantik dan seksi membuat siapa saja yang melihat dirinya terpesona. Itulah yang orang lihat, nyatany...