Riana tersadar, ia memegang perut ratanya. "Lalu bagaimana jika dirinya hamil nanti?" Ucapnya ketakutan. Ia tidak pernah membayangkan jika dirinya nanti mempunyai anak, tidak! Tidak boleh terjadi, ia harus melakukan sesuatu.
Setelah Riana tenang ia keluar dari hotel itu dan ternyata Galen sudah pergi. "Benar-benar pria brengsek." Gumam Riana.
Ia keluar menuju apotik untuk membeli obat pencegah kehamilan, saat akan keluar dirinya tidak sengaja menabrak seorang gadis SMA membuat obatnya terjatuh.
"Maaf Mbak, aku ga sengaja." Ucap anak itu ketakutan.
"Iya gapapa." Riana mengambil obatnya lalu pergi tanpa berucap apapun.
Setelah membeli minuman ia meminum obatnya, lalu pulang ke rumahnya. Saat sampai rumah dirinya merasa aneh karena ada beberapa polisi dan ibunya yang berteriak, Riana tergesa-gesa menuju mereka.
"Maaf Pak, ada apa ini?" Tanya Riana.
"Kami mendapatkan laporan jika sodara yang bernama Andri Candrawan telah melakukan korupsi dan mencelakai anaknya sendiri yang bernama Adara Candrawan, sedangkan sodara yang bernama Rani Candrawan telah melakukan kejahatan meneror beberapa orang dan juga kasus tabrak lari." Jelas polisi itu.
Deg
Spontan Riana oleh kebelakang, untung saja ada pelayan yang menahannya. "Nak, semuanya tidak benar." Seru Rani memegang tangan Riana meminta pertolongan.
Air mata Riana menetes, lagi-lagi masalah menghampirinya. "Tangkap mereka Pak." Lirih Riana.
Plak
Rani menampar anaknya. "Dasar anak kurang ajar, saya ibumu Riana." Teriak Riana.
Riana tertawa hambar. "Ya, kamu ibuku. Tapi aku ingin kamu menebus kesalahan yang kamu perbuat."
"Dasar tidak tahu diri, saya melakukan itu untuk kamu." Sekarang Andri yang berbicara.
"Ayah salah, kalian melakukan itu bukan untukku tapi untuk kepentingan kalian sendiri." Lirih Riana.
"Cepat bawa mereka Pak." Suruh polisi kepada yang lainya.
"LEPASKAN SAYA."
"SAYA TIDAK BERSALAH."
"SEMUANYA BOHONG PAK."
Keduanya Terus memberontak sampai polisi itu menyeretnya, tapi sebelum pergi Rani mengucapkan sesuatu yang membuat hatinya terluka.
"Saya menyesal melahirkan kamu Riana, harusnya kamu mati dari dulu."
Deg
"Kalo begitu, kamu permisi." Pamit polisi itu, setelah kepergian polisi. Riana roboh ke bawah karena sudah tidak kuat menahan beban yang ia terima.
Pelayan yang disampingnya mengusap-usap punggung majikannya. "Ya sabar yang non, bibi yakin semuanya mungkin yang terbaik untuk kita."
"Bibi." Lirih Riana lalu memeluk pelayan yang mengasuh dirinya dari kecil. "Hiks kenapa harus Riana yang mengalami semuanya bi hiks, Raina cape."
Bibi itu yang namanya Wati prihatin kepada Nona nya yang dirinya asuh dari kecil. "Bibi yakin non, pasti akan ada kebahagiaan untuk nona nanti. Yang kuat ya non."
Setelah merasa tenang Riana mulai membereskan pakaian dan lainnya untuk pergi dari rumah ini, karena polisi tadi menelponnya tentang rumah ini akan disita atas kasus korupsi ayahnya. Mereka memberikan waktu dua hari untuk membereskan semuanya.
"Terimakasih ya untuk semuanya, maaf Riana tidak bisa mempekerjakan kalian lagi." Ucap Riana.
"Iya non gapapa." Ucap pelayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANA
RomanceJangan lupa follow akun Author nya 🤗 Theresia Andriana Candrawan. Seorang modeling ternama, mempunyai hidup sempurna, bergelimang harta, wajah yang cantik dan seksi membuat siapa saja yang melihat dirinya terpesona. Itulah yang orang lihat, nyatany...