Butuh waktu selama 17 jam keduanya sampai di Italia, keluarga Radeva tinggal di kota Milan. Keduanya menaiki mobil suruhan orangtuanya Galen.
Entah kenapa jantung Riana terasa tidak enak, apa dirinya gugup bertemu seseorang yang Galen maksud? Dua jam berlalu keduanya sampai. Bodyguard dan pengawal menunduk hormat, karena tuan mudanya Sudah kembali.
Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik memeluk Galen dan dibelakangnya ada pria paruh baya yang menatap dirinya intens. "Selamat datang kembali boy."
"Iya mom." Wanita itu menatap Riana dari atas sampai bawah dan mendekatinya.
Plak
Riana sampai menoleh kesamping karena tamparan itu, ia sangat syok karena perbuatan wanita itu.
"Mom." Seru Galen, dirinya pun sama terkejutnya. Saat akan menghampiri Riana, ia ditahan oleh Daddynya.
"Sambutan dariku, karena kau anak dari seorang pembunuh." Ucap wanita itu tajam.
Prok prok
Wanita itu bertepuk tangan dan datanglah dua pelayan memberikan sesuatu kepada wanita yang menamparnya.
"Mulai sekarang kamu menjadi pelayan disini, dan panggil saya Nyonya Adelina." Ucapnya sambil menyerahkan baju pelayan kepada Riana.
Riana menatap Galen. "Apa maksudnya." Lirih Riana.
"Ck apakah anakku belum memberitahumu? Kamu sekarang menjadi pelayan dirumah ini, Anggap ini balasan saya karena ibumu membuat anakku koma." Seru Adelina.
Deg
Sudah beberapa kali Riana dibuat mati kutu oleh kejutan tentang kehidupannya, dan sekarang apalagi ini. Mungkin jika Riana mempunyai penyakit jantung, ia sudah tiada karena jantungan. Jadi, orang yang ibu tabrak adalah keluarga dari Galen? Dunia ini benar-benar lucu- pikir Riana.
Riana menatap Galen sendu. Jadi, ini maksudnya? Ingin balas dendam kepada ibuku lewat diriku, dengan cara menodai ku- pikir Riana lagi.
Riana mengusap kasar air matanya ia berusaha tersenyum. "Baik Tante, ah ralat. Baik Nyonya, saya akan menebus kesalahan yang Ibuku perbuat kepada keluarga nyonya."
"Bagus, jika kamu tahu diri. Marni, kamu beri tahu pelayan baru tempat tidurnya dan apa tugasnya disini." Setelah mengatakan itu Adelina pergi meninggalkan mereka. Zever menatap datar keduanya lalu berlalu mengikuti istrinya.
"Baik Nyonya."
Keheningan lagi-lagi terjadi diantara keduanya. "Jadi, ini alasan Lo benci gue?" Tanya Riana tepat Sasaran.
"Ya, gue benci kamu. Karena ibumu membuat adikku koma." Galen menatap Riana tajam.
Lagi-lagi air matanya menetes. "Tapi gue ga ada sangkut pautnya Galen, gue ga tau apa-apa." Lirihnya.
"Salahnya adalah kamu anaknya Rani, saya benci itu." Galen pergi meninggalkan Riana yang terus menatap punggung Galen menjauh.
"Ayo, saya antar." Ucap Marni sinis, karena melihat Riana Sangat cantik.
Riana mengikuti pelayan itu, ia sampai dikamar nya dan memulai membereskan pakaiannya yang dirinya bawa setengah. Sedangkan pelayan tadi sudah pergi, tanpa menjelaskan apapun kepada dirinya.
Riana meringkuk di kasur kecil yang hanya cukup satu orang saja, Riana kembali menangisi kehidupannya yang sudah hancur. Sekarang apa yang harus Riana lakukan? Semua impiannya Sudah tidak mungkin tercapai.
*****
Malam harinya Riana menyiapkan makanan ke meja makan untuk keluarga Radeva makan malam.Mereka sudah datang, saat Riana akan pergi ia tidak sengaja menabrak seorang gadis yang tingginya hampir sama seperti dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANA
RomanceJangan lupa follow akun Author nya 🤗 Theresia Andriana Candrawan. Seorang modeling ternama, mempunyai hidup sempurna, bergelimang harta, wajah yang cantik dan seksi membuat siapa saja yang melihat dirinya terpesona. Itulah yang orang lihat, nyatany...