8.

11.2K 469 16
                                    

Saat Riana akan pindah ketempat baru, tiba-tiba seseorang menariknya untuk ikut tapi Riana memberontak. Orang itu membius Riana, membuat ia tidak sadarkan diri. Orang-orang itu membawa Riana ke mobil lalu pergi.

Saat Riana bangun, dirinya panik karena sudah berada dikamar. Entah kamar siapa yang dirinya tiduri, dan juga siapa yang menculiknya?

"Sudah bangun?" Ucap seorang pria dingin yang baru datang, Riana terkejut melihat pria itu.

"LO-"

"Ya, saya Galen." Jawabnya santai, Riana beringsut mundur ketakutan saat mengingat malam kelam itu lagi.

"Ma-mau apa Lo." Riana berucap terbata.

"Tenang aja, saya tidak Sudi menyentuhmu lagi."

"Ngapain Lo bawa gue kesini, belum cukup semua yang Lo lakuin sama gue." Seru Riana emosi.

Bukannya menjawab Galen menyerahkan selembar kertas. "Baca dan pahami."

"Ga mau."

"Riana." Geram Galen, Riana yang takut Galen melakukan seperti malam itu lagi menurut dirinya membaca kertas yang ternyata kesepakatan dirinya dan Galen. Riana terkejut, jadi Galen yang membayar ganti rugi atas pengunduran dirinya. "Gue ga mau."

Galen mengambil kembali kertasnya. "Saya tidak menyuruhmu untuk menyetujuinya, kesepakatan ini perintah buat kamu." Ucap Galen dingin.

Riana menahan emosinya. "Lo ga bisa egois!" Riana tidak ingin, karena disurat kesepakatan itu tertulis. Jika dirinya harus tinggal bersama Galen dan menuruti perintahnya, jika itu terjadi Riana yakin hidupnya akan tambah menderita.

"Ingat Riana, saya yang sudah membayar semua ganti rugimu dan jumlahnya tidaklah kecil."

"Tapi gue ga buat surat pengunduran diri itu."

"Saya yang buat."

"Lo benar-benar jahat Galen!" Seru Riana lagi, ia sungguh sangat membenci orang yang ada dihadapannya.

"Riana saya membantumu, jika dirimu dipecat dengan tidak hormat. Perusahaan mana yang mau mengambil kamu, hemm?"

Riana terdiam, ia tersadar sesuatu. "Jangan bilang, Lo juga yang nyuruh perusahaan lain ga nerima gue kerja ditempatnya?" Tuduh Riana.

Galen tertawa. "Tentu, jadi ingat Riana jangan menolak apapun yang saya perintahkan. Jika kamu berani macam-macam maka saya akan menyebarkan jika kamu sudah tidur dengan saya." Ucap Galen serius menatap Riana tajam.

Tubuh Riana gemetar ketakutan. "Galen, kenapa Lo lakuin semuanya sama gue. Sebenarnya apa kesalahan yang gue perbuat sampai Lo benci banget sama gue." Lirih Riana sendu.

"Kamu akan tahu nanti." Setelah mengatakan itu Galen pergi meninggalkan Riana yang kembali menangisi kehidupannya.

Dan sejak saat itu dirinya tinggal dirumah Galen, meskipun dirinya tidak tahu apa kesalahannya. Tapi ia tidak ingin kehidupannya kembali berantakan, Raina yakin ucapan Galen yang akan menyebarkan berita dirinya tidur dengannya pasti akan dilakukan olehnya jika Riana menolak. Ia tidak ingin itu terjadi, karena dulu dirinya pernah berada diposisi ini dan rasanya sangatlah tidak menyenangkan. Banyak orang-orang yang mencibir dirinya sang penggoda, nyatanya dirinya hanyalah korban. Apalagi sekarang dirinya tidak punya apa-apa dan sudah dipandang buruk oleh orang-orang karena kasus keluarganya, sedangkan Galen punya segalanya. Galen bisa melakukan apapun yang dirinya inginkan.

"Riana!" Panggil Galen.

Riana yang mendengar Galen memanggilnya menghampirinya. "Iy-iya."

"Sepatu saya tersiram kopi, bersihin." Titah Galen.

GALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang