KALIBRASI CINTA

13 0 0
                                    

Bagas dan Rara, sejatinya mereka berdua sama sama tengah berjuang melawan berbagai masalah yang datang silih berganti dalam hidupnya masing masing. Bagas dengan masalah keluarga yang begitu rumit, ditambah dengan masalah pada kesehatannya, dan juga Rara yang sama sama memiliki masalah dalam keluarganya. Keduanya sama sama memikul berat suatu masalah. Bagas dengan dirinya sendiri, tanpa mau berbagi cerita dengan orang lain. Sedangkan Rara, gadis itu ingin sekali menuangkan perasaan dan rasa lelahnya dengan bercerita, tapi siapa yang akan peduli dengan cerita dan hidupnya? 

Bagi Rara, bertemu dengan Bagas seolah meyakinkan padanya bahwa ia tidak sendiri di dunia ini. Rara selalu bersyukur atas kebahagiaan yang ia punya, walau masalahnya jauh lebih besar dari kebahagiaan yang di dapatnya. Demikian dengan Bagas, mengenal Rara juga membuat dirinya sadar bahwa ia tidak sedang berjuang sendiri. Bagas jadi tau bahwa disana ada seorang anak perempuan pertama yang juga berusaha menguatkan bahunya sama seperti dirinya.

Malam itu, keduanya mengobrol ringan lewat chat. Obrolan ringan, tapi tetap bermutu. Dalam obrolan itu, Rara tiada hentinya meyakinkan Bagas bahwa setiap hari seorang manusia selalu melakukan banyak pencapaian dalam hidupnya, sekalipun itu hanya sebuah pencapaian kecil saja. Rara meyakinkan bahwa setiap pencapaian kecil yang kita lakukan layak untuk kita apresiasi. Bagi Rara, sekedar datang ke sekolah tidak terlambat saja juga merupakan sebuah pencapaian yang harus di syukuri dan di apresiasi oleh diri sendiri.

Membaca pesan pesan dari Rara membuat Bagas tersenyum. Laki laki itu begitu kagum dengan sosok gadis yang di matanya selalu terlihat begitu antusias terhadap apapun. Bagas menyukai sikap Rara yang selalu memberi afirmasi positif padanya, dan Rara yang selalu belajar menerima dan menikmati hidupnya walau pada kenyataannya hatinya menolak keras kondisinya saat itu. Perlahan, Bagas mulai jatuh dalam rasa kagum yang teramat sangat terhadap Rara.

Bagas:

Gua mewakili hari ini maaf dan makasih yaa, lo keren bisa lewatin apa yg terjadi hari ini, sedih seneng lo atau apapun itu. Semangat terus yaa semoga nanti kuliah lo lancar, puas puasin di sekolah sebelum lulus, sekali lagi maaf dan makasih untuk hari iniii.

Deg! Ada perasaan haru bercampur bahagia dalam hati Rara disaat membaca pesan itu. Bagi Rara, itu benar benar kali pertamanya Rara mendapat sebuah pesan yang begitu menyentuh hati kecilnya. Entah, Rara benar benar merasakan bahwa pesan itu ditulis Bagas dengan perasaan yang begitu tulus. Rara tersenyum penuh haru di hatinya. Gadis itu benar benar dibuat tersenyum haru oleh Bagas. Malam yang begitu larut terasa begitu haru disaat Rara membaca pesan itu

Rara:

Kenapa sih, tiba tiba gituu.

Makasii juga sudah jadi orang yang baikkk.

Kamu keren, pake banget,

Kamu mau istirahat ga? Udah malem, waktunya tidur. Have a nice dream yaa.

Bagas:

Gapapa, apresiasi.

Makasih yaa.

Emang bisa tidur waktu sesak? Hahaha gua gak pernah tidur cepet, susah soalnya.

Rara:

Huhuu, iya baru inget, maaf.

Kamu mau denger cerita lagi tidak?

Maybe ceritanya sedikit bawang.

Bagas:

Tak Akan HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang