EPILOG

9 1 0
                                    

Hidup ternyata tidak selalu berjalan sesuai dengan kehendak dan keinginan kita. Aku menyadarinya tapi sulit untuk menerimanya. Aku mengerti bahwa hidup pasti tidak akan jauh dari kata datang dan pergi. People come and go, begitu katanya. Namun, bolehkah untuknya itu tidak berlaku. Hanya untuknya saja, tuhan.

Aku yang awalnya berteman dengan sepi, karena mengenalnya jadi ramai duniaku. Hidupku yang awalnya monokrom, karena hadirnya jadi punya banyak warna. Ini serba-serbi tentang aku yang banyak merasakan perubahan dalam hidupku karena hadirnya orang baru yang tiba-tiba singgah sejenak disitu. 

Saat ingin memulai hubungan itu, rasanya sangat ragu-ragu. Takut dibohongi, takut kecewa, dan trauma-trauma kegagalan di masa lalu seperti terus menghantui. Namun, berkat keyakinan hati kuberanikan saja untuk memulai semua ini.

Sempurna, ternyata kisah ini lebih dari kata sempurna bagiku. Indah, sangat indah sekali. Belum pernah aku merasakan jantungku seberdebar ini saat bertatapan dengan orang di depanku. Belum pernah pipiku bersemu seperti ini disaat mendengar pujian di telingaku. 

Katanya, semua tentangku perlu dirayakan. Kamu seolah membuatku tersadar bahwa selama ini aku jarang sekali merayakan tentang diriku sendiri. Kamu menghidupkan kembali makna hidup yang sempat padam, tenggelam, hanyut dan karam. 

Kemudian, ia memberikan padaku gambaran tentang pentingnya bersyukur terhadap hidup. Ia mengajarkan tentang bagaimana aku perlu menikmati apapun yang terjadi di sini. Ia melatihku untuk menjadi pribadi yang lebih tangguh dan berani menantang dunia. Ia juga mengajarkanku tentang keajaiban mimpi.

Namun, semuanya hanya ditakdirkan sampai disini. Sangat disayangkan, aku hanya bisa mencintaimu tapi tidak memilikimu. Kamu tetaplah milik tuhan, bahkan sebelum aku berusaha lebih keras untuk benar-benar memilikimu, tuhan sudah memelukku dengan erat. Ternyata tuhan hanya ingin kita belajar, bukan untuk bersama selamanya. Namun, aku tetap bersyukur karena setidaknya di dalam tujuh belas tahun petualanganku di sini, aku bisa menemukan kamu diantara banyaknya manusia di muka bumi. 

Kisah kita, biarlah dia abadi dalam ingatanku, juga ingatanmu. Bahagialah disana, bawa pergi impianku bersamamu. Wujudkan itu untukku, dan untuk kamu. Jangan menangis lagi bila dunia terkadang tak berjalan seperti yang kamu mau. Jangan merasa sendiri di saat gelap menyapamu, karena aku disini. Aku masih ada di dekatmu. Jangan berhenti berlari bila belum waktunya berhenti. Jangan mencoba mengakhiri sebelum waktunya di akhiri. Aku bahagia melihatmu bertumbuh disana. Aku bahagia melihatmu tersenyum, walau sudah bukan aku lagi yang menjadi alasannya. Aku senang melihatmu tertawa, walau sudah bukan candaanku lagi yang membuat tawa itu tercipta.

Aku disini, aku masih bersamamu. Aku disini, akan tersenyum bila kamu pun tersenyum. Aku disini, akan bersedih bila kamu pun bersedih. Sampai jumpa lagi, entah nanti akan bertemu lagi atau tidak, tapi aku bahagia bisa mengukir kisah tanpa akhir denganmu hingga saat ini. Simpan hatimu, sisihkan sedikit untukku, sisanya nanti hanya untuk ia yang berhak menggantikanku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tak Akan HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang