JANGAN PERGI

10 0 0
                                    

Rara mengeringkan rambutnya yang basah setelah keramas. Matanya menatap gerimis hujan yang masih setia turun dari langit membasahi bumi. Sungguh, senyum yang terukir di bibirnya seakan sulit untuk luntur dengan cepat. Udara menjadi dingin karena hujan, tapi tidak dengan hatinya yang justru menghangat. 

Tangannya meraih segelas matcha chizu dingin yang di beli oleh kekasih hatinya itu. Sedotan pertama matcha mendarat di lidah dan bergerak menuju lambungnya. Matcha itu bukan sekedar matcha biasa karena di beri oleh orang yang statusnya bukan sekedar biasa biasa saja.

"Kalau bukan karena Bagas belikan ini, aku gak akan pernah ngerasain rasanya minuman ini. Mana mahal banget harganya, mau beli aja mikirnya berkali kali. Iya kalau jadi beli, akhirnya mesti gak jadi tuh." Monolognya sembari masih menyedot minuman matchanya itu.

Ting! Ponselnya menyala, menampilkan notifikasi spesial yang selalu membuat hatinya di kelilingi puluhan kupu kupu kecil. Jemarinya meraih ponsel yang tergeletak di atas nakas. Ada perasaan yang sulit untuk di gambarkan dengan kata kata, intinya dia begitu bahagia.

Bagas:

Sudah di rumah sayang?

Rara:

Iyaaa, aku baru selesai mandiii.

Bagas:

Ohh iyaa, matcha nya udah di minum? Maaf kalau kamu gak suka yaa.

Rara:

Udahhh.

Bagas:

Enak gaa?

Rara:

Enakk, aku sukaaa matchaaa.

Bagas:

Ay, aku pengen download ig.

Rara:

Jangan kalau kamu bakal kena marah.

Jangan bandelll.

Bagas:

Biar bisa jaga kamu aja, aku gak bermaksud apa apa.

Rara:

Tapi nanti kamu di hukum papa kalau ketauan main sosmed.

Bagas:

Gapapa, udah biasa juga.

Sayang, bentar yaaa.

Aku sesak lagi deh, gara gara apa yaa?

Rara:

Dingin mungkin?

Bagas:

Dingin? Disini panas nih.

Rara:

Ambil oksigenn, minum air anget yaaa.

Kamu hari ini ngevape?

Kamu aman kan ayy?

Tak Akan HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang