Part 12

4 1 0
                                    

Ayah Amira yang saat itu sudah menyelesaikan persetujuan dari Ayah Diego segera meninggalkan rumah mewah milik Diego dan pergi menuju rumah sakit diantarkan ajudan Diego.

"Sampaikan salam saya pada Amira om" Ucap Diego.

Ayah Amira hanya diam lalu menutup kaca mobil lalu mobil itu berjalan pergi. Di jalan, mobil yang ditumpangi oleh Ayah Amira melewati rumah mewah yang tak kalah dari mewahnya rumah Diego. Ayah Amira lantas bertanya pada ajudan Diego yang sedang menyetir mobil.

"Itu rumah siapa?" Tanya Ayah Amira.

Ajudan Diego melirik ke arah rumah mewah itu lalu lanjut menyetir.

"Rumah milik temennya anak bapak" Jawab ajudan Diego.

"Siapa?" Tanya Ayah Amira kembali dengan raut wajah penasaran.

"Rumah itu milik Shaheer Romanof, pemilik Romanof Corps yang berada di Amerika dan rumah itu ditempati oleh anaknya yang bernama Shelina" Jawab ajudan Diego.

"Besar sekali rumah itu" Gumam Ayah Amira.

Sesampainya di rumah sakit, mobil yang ditumpangi oleh Ayah Amira berhenti di halaman rumah sakit dan Ayah Amira pun turun dan tak lupa dia berpamitan serta berterimakasih pada ajudan Diego yang telah mengantarkannya.

"Sampaikan salam pada Demian Firgantara" Ucap Ayah Amira.

Ajudan Diego hanya mengangguk lalu menancap gas nya pergi meninggalkan rumah sakit. Ayah Amira berjalan memasuki rumah sakit dan berhenti di kantin untuk merokok.

"Eh om" Sapa Shelina dari belakang.

Ayah Amira menengok ke belakang dan melihat Shelina.

"Halo nak Shelina" Jawab Ayah Amira.

"Om tadi abis dari mana?" Tanya Shelina.

"Tadi ada urusan" Jawab Ayah Amira sembari merokok.

"Tadi Amira nyariin om" Ucap Shelina.

"Ada apa?" Tanya Ayah Amira.

"Tadi berunding tentang permasalahan perawatan Ibu Amira om" Jawab Shelina.

"Oh begitu" Ucap Ayah Amira.

"Ibu Amira harus di operasi lagi om dan biayanya kali ini cukup gede" Ucap Shelina.

Ayah Amira terdiam sejenak lalu mematikan rokoknya.

"Berapa?" Tanya Ayah Amira.

"Gatau om nominalnya berapa, ntar di rundingkan lagi sama dokternya" Jawab Shelina.

"Yaudah" Ucap Ayah Amira.

"Shelina!" Teriak Amira memanggil Shelina.

Shelina menengok ke belakang dan melambaikan tangan padanya.

"Dicariin kemana ternyata disini" Ucap Amira.

"Iya, maaf ya hehe" Ucap Shelina lalu tertawa kecil.

"Ayah tadi kemana?" Tanya Amira.

"Tadi ada urusan nak" Jawab Ayah Amira.

"Oh gitu" Ucap Amira.

Amira lalu memesan kopi hangat dan ikut bergabung bersama Ayah nya dan Shelina.

"Lo ga mesen minum Shel?" Tanya Amira.

"Udah tadi, kopi anget juga" Jawab Shelina sembari tersenyum kecil.

Amira dan Shelina lalu mengobrol tentang tugas di kampus dan Ayah Amira yang melihatnya merasa terharu.

"Syukurlah anakku bisa hidup disini" Gumam Ayah Amira sembari tersenyum bahagia.

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang