Bandung, 21 Agustus 2023 pukul 12.00 WIB...
"D-dimana gue?..."
Ferro terbangun dari pingsannya setelah dirinya ditabrak oleh mobil dari arah kiri saat dia dikejar oleh beberapa pria suruhan Diego beserta asisten Diego. Ferro menengok sekitar dengan pandangannya yang masih kabur, dia lalu mencoba berdiri namun, tubuhnya diikat oleh tali di kursi.
"Ah! Gue diikat!" Teriak Ferro sembari berontak.
Ferro menyadari dirinya berada di suatu ruangan dengan satu lampu yang berada di atas.
"Woi! Lepasin gue!" Teriak Ferro sembari berontak.
Ferro dengan sekuat tenaga berusaha melepas ikatan di tubuhnya namun hasilnya sia-sia. Beberapa menit kemudian seorang pria membuka pintu ruangan tempat dimana Ferro disekap lalu masuk ke dalam ruangan itu sembari membawa sebungkus makanan.
"Woi anjing! Lepasin gue!" Teriak Ferro pada pria itu.
Ferro memperhatikan pria itu yang sedang membuka bungkus makanan yang dibawanya lalu berjalan menghampiri Ferro.
"Morning bitch!" Sapa pria itu yang ternyata adalah Diego.
Sontak, Ferro pun terkejut melihat kehadiran Diego yang berada di hadapannya. Ferro semakin berontak berusaha melepas ikatannya. Namun, Diego langsung melempar makanan itu ke wajah Ferro.
"Bangsat!" Teriak Ferro.
Diego berjalan mengambil sebuah kursi yang tak jauh dari Ferro disekap lalu duduk di hadapan Ferro.
"Lo tau kenapa lo diikat?" Tanya Diego.
Ferro hanya diam tidak menjawab pertanyaan Diego sembari menatap Diego dengan tajam.
"Gue nanya jawab bangsat!" Teriak Diego membentak Ferro.
Teriakan Diego di ruangan itu sangat keras dan bergema. Ferro menyeringai ketika Diego mempertanyakan dirinya disekap di ruangan itu.
"Lo itu pengkhianat bangsat!" Teriak Diego sembari menunjuk ke arah Ferro.
"Lo itu udah gue anggap sebagai keluarga gue. Tapi, kenapa lo ngancurin bisnis gue tai!" Teriak Diego.
Ferro hanya menyeringai sembari menatap Diego dan tidak mempedulikan Diego yang meneriaki dirinya.
"Lo kira gue ga tau lo berkomplot dengan kepolisian?" Tanya Diego.
"Darimana lo tau, hah?" Tanya Ferro balik.
Diego lalu mulai bercerita tentang Ferro yang bekerja sama dengan pak Darwin, Ronald dan Ozan.
"Waktu lo di suatu tempat, gue ngikutin lo dari belakang dan ternyata lo bertemu dengan 3 orang polisi buat nangkap gue!" Jawab Diego.
"Dan waktu lo di rumah gue, lo nelpon salah satu anggota polisi buat selalu ngikutin gue! Lo kira gue goblok? Gue tau semua kelakuan lo selama ini!" Teriak Diego melanjutkan ceritanya.
"Gue udah muak temenan sama lo! Lo gunain kekuasaan lo buat manfaatin dan menindas orang!" Teriak Ferro.
"BLAMMM"
Diego memukul wajah Ferro sehingga hidung Ferro mulai mengeluarkan darah.
"Hidup ini hanyalah sebuah pembodohan! Kalo lo hidup dengan kebahagiaan, lo ga bakal bisa bertahan hidup sampai sekarang!" Teriak Diego.
"Kita hidup dengan uang dan harta! Jaman sekarang semuanya bisa dibeli dengan uang!" Teriak Diego kembali.
Ferro hanya diam menunduk sembari mengusap darah di hidungnya dengan bajunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
RomanceSetelah semua yang dilalui oleh Amira di Jakarta, Amira memutuskan pindah ke Bandung dan berkuliah disana sembari mencari pekerjaan. Namun untuk melupakan masa lalunya dan masalah keluarga yang menimpanya beserta hutang orang tua yang harus Amira lu...