Part 21

1 1 0
                                    

"Mohon maaf, kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan pasien, namun pasien tidak berhasil kami selamatkan"

Malam itu di tanggal 15 Juli 2023...

Tante Sarah yang mendapati kabar dari rumah sakit bahwa Ibu Amira tidak bisa di selamatkan langsung syok dan terduduk lemas di rumahnya. Tante Sarah segera menghubungi Amira untuk menyuruhnya pergi ke rumah sakit. Namun, saat Tante Sarah mencoba menghubungi Amira, tidak satupun panggilan yang diangkat oleh Amira dikarenakan pada malam itu Amira sedang bersama Diego di villa. Tante Sarah pun berinisiatif untuk menghubungi Shelina yang saat itu juga sedang bersama Ferro.

"Kemana mereka berdua ini?" Tanya Tante Sarah dengan kesal.

Tante Sarah pun memutuskan pada malam itu untuk berangkat dari desa menuju kota Bandung bersama anaknya yang bernama Dara. Selama di perjalanan, Tante Sarah pun menelepon pihak rumah sakit untuk menindak lanjuti proses Ibu Amira.

"Untuk proses pasien, tunggu saya sampai di rumah sakit" Ucap Tante Sarah.

"Baiklah, kami akan menunggu sampai besok pagi" Ucap pihak rumah sakit.

Tante Sarah beserta anaknya tiba di Bandung pukul 08.00 WIB. Tante Sarah dan anaknya segera menuju rumah sakit menggunakan taksi. Beberapa jam kemudian, mereka berdua pun tiba di rumah sakit dan langsung menuju ruang ICU tempat dimana Ibu Amira di rawat.

"Permisi dok" Sapa Tante Sarah.

"Anda keluarga pasien?" Jawab dokter itu lalu bertanya.

"Iya, saya keluarga pasien" Jawab Tante Sarah.

"Baiklah, silahkan duduk" Ucap dokter.

Dokter pun menjelaskan pada Tante Sarah tentang penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh pihak rumah sakit.

"Tadi malam pasien mengalami kejang-kejang dan tidak ada yang menemani pasien sehingga kami melakukan tindakan denyut jantung pada pasien, namun kami tidak bisa menyelamatkan pasien dikarenakan tubuh pasien yang semakin lemah hari demi hari" Ucap dokter itu menjelaskan pada Tante Sarah.

Tante Sarah pun seketika meneteskan air mata dan anaknya Dara pun mengusap pundak Ibu nya.

"Apakah anak pasien akan hadir kesini?" Tanya dokter.

Tante Sarah pun yang saat itu menangis mencoba menelepon Amira yang saat itu sudah pulang dari villa.

"H-halo Ra" Sapa Tante Sarah dengan nada yang terbata-bata dan bergetar.

"Halo Tan, ada apa?" Jawab Amira lalu bertanya.

"Kamu bisa kesini?" Tanya Tante Sarah.

"Ke rumah sakit Tan?" Tanya Amira balik.

"I-iya, kalo sudah sampai di rumah sakit segera ke ruang ICU" Jawab Tante Sarah dengan terbata-bata.

Dengan sedikit gugup dan cemas, segera Amira menutup telepon dan meminta Shelina untuk menjemputnya.

"KRIIINGGG"

"Halo Shel" Sapa Amira.

"Iya, kenapa Ra?" Jawab Shelina lalu bertanya.

"Bisa anterin gue ke rumah sakit?" Tanya Amira balik.

"Ada apa Ra?" Tanya balik Shelina dengan penasaran.

"Udah, jemput gue aja di villa" Jawab Amira.

Shelina pun menutup telepon dan bergegas menjemput Amira yang berada di villa.

"Mau kemana Shel?" Tanya Ferro yang sedang menggunakan pakaiannya.

"Gue mau pergi bentar, nanti transfer aja ya" Jawab Shelina.

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang