18

261 12 0
                                        

Tandai typo
______________


Hari kelulusan telah tiba, dan saat ini Asa dan para sahabatnya sedang bersenda gurau di deretan bangku khusus jurusan akuntansi. Sedang kan para orang tua? Berada di tenda khusus para wali.

Dari kejauhan Kafi diam-diam menatap Asa yang sedang tertawa mendengar lelucon yang di lontarkan oleh Lara.

Matanya tak lepas menatap Asa yang terlihat cantik nan anggun dengan kebaya berwarna denim dan rok batik yang menambah kesan anggun.

masih terus menatap Asa saat gadis itu pamit pulang pada teman-temannya.

''Baik! Sekarang adalah sesi pengumuman siapa Kakak kelas atau Abang kelas terfavorit ... !'' seru MC itu.

Semua pasang mata menuju pada dua MC itu yang sedang membuka sebuah amplop bertuliskan nama pemenang.

''Waaah sepertinya pemenangnya ini sangat cantik. Dan kembali mendapat penghargaan setelah sebelumnya sudah mendapatkan dua selempang penghargaan.'' ucap MC yang bernama Lili itu ke arah rekan di sampingnya yang bernama Kiki.

Dari bawah tenda khusus untuk para wali siswa terlihat Galang sedang di landa rasa bosan. Ia terpaksa menghadiri acara perpisahan putrinya itu karena paksaan Adam. Mau tak mau ia hanya harua mengiyakan permintaan itu.

''Benar sekali! Sepertinya langsung kita sebutkan aja deh.'' ucap Kiki.

''Pemenangnya adalah .... ! Kia hitung sama-sama aja kali ya ... ! SATU- DUA- TIG- ASA SHAKELLA ALBIRU! Dari kelas Akuntansi satu! Putri dari Bapak Galang Albiru dan Ibu Litania!''

Prok! Prok! Prok!

Terdengar tepukan tangan bergemuruh. Sesangkan sang empu? Masih belum sadar ia masih tertawa mendengar ucapan kocak dari Lara yang tadi di lontarkan.

Namun perlahan tawanya mereda spontan ia menggigit bibirnya kuat kala sadar semua orang kini sedang menatapnya.

''Baik untuk Kak Asa Shakella Albiru di persilahkan maju ke depan untuk menerima penghargaan.'' ucap Kiki.

Asa terdiam, ia bingung mengapa ia harus manu ke depan. Ia menyikut pelan lengan Lara, ''Ada apa oy? Kok gue di suru maju? Penghargaan apaan?'' bisiknya.

Lara yang gemas langsung mencubit lengan gadis itu. ''Lo maju sana dapat penghargaan kakak kelas terfavorit!'' geramnya seraya membantuk Asa bangkit.

Asa ber oh ria saja, karena ia masih terlalu terkejut. Lagi enak-enaknya tertawa lepas lalu terpaksa terhentu itu rasanya tak nyaman karena kurang plong batinnya.

Dengan langkah anggun Asa berjalan ke depan panggung seraya tersenyum ke arah Yang Papa yang menatapnya datar. Dari kejauhan Kafi tersenyum bangga melihat Asa di depan sana.

''Setidaknya Papa datang,'' batinnya lalu tersenyum menyalimi punggung tangan kepala sekolah setelah memakaikan selempang untuknya.

Setelah sesi poto Asa kembali lagi ke bangku di mana ia duduk tadi.

Para sahabat nya bertepuk tangan gembira saat Asa duduk di bangkunya. ''Menang banyak kamu, Sa!'' dengus Tria melihat tiga selempang yang di pakai Asa. Setelah sebelumnya Asa mendapatkan selempang penghargaan sebagai siswi paling disiplin dan paling rajin ke perpus kini ia mendapatkan selempang penghargaan sebagai kakak kelas terfavorit.

''Baik setelah ini adalah sesi yang paling di tunggu-tunggu yaitu pengumuman untuk para siswa yang memiliki nilai tertinggi.

''Nah! Langsung saja pemegang juara tiga dengan nilai 89,5 adalah ... Alfino! Dari kelas dua belas dari perbankan syariah. Beri tepuk tangan yang gemuruh! Untuk Alfino dipersilahkan maju ke depan.'' ucap Lili selaku MC kemudian mereka semua bertepuk tangan.

''Selanjutnya juara dua nilai tertinggi dengan nilai sebanyak 97,5 adalah ... Ilfani Sarta! Dari kelas dua belas jurusan Akuntansi satu!''

Prok! Prok! Prok!

Terdengar suara tepukan tangan dari para siswa, wali dan guru.

Asa dan para sahabatnya memberikan selamat dan pelukan pada Fani sebelum maju ke depan.

''Untuk Ilfani Sarta silahkan maju ke depan.'' ucap Kiki lalu melirik Lili rekan MCnya yang berada di sampingnya.

''Nilainya gile bro!'' bisiknya pada Lili.

Lili menjauhkan micnya lalu berbisik pada Kiki, ''Nggak heran sih, keluarga ini di kenal dengan kecerdasannya.'' jawab Kiki lalu menatap lurus kembali.

''Nah sekarang adalah sesi yang paling di tunggu-tunggu. Jadi ... Pada penasaran nggak siapa juara pertamanya!?'' seru Kiki.

''Pada penasaran nggak!?'' seru Lili menggoda.

''PENASARAN!'' seru para siswa maupun siswi.

''Hahaha! Oke-oke, juara pertama ini memiliki nilai yang nyaris sempurna. Dan langsung saja kita umumkan pemegang juara pertama dengan nilai 99,5 adalah ... !'' seru Kiki menjeda ucapannya.

Kiki dan Lili saling pandang lalu mengangguk, ''SHAKELLA ALBIRU! Dari kelas Akuntansi satu! Putri dari Bapak Galang Albiru dan Ibu Litania!'' seru Kiki dan Lili bersamaan.

Prok! Prok! Prok!

Suara tepukan gemuruh terdengar dari beberapa sudut acara dam suara sorakan dari para teman-temannya.

Mereka semua tercengang mendengar seruan itu, karena selama ini mereka tahu bagaimana kecerdasan Asa. Tak ada yang menduga akan hal ini. Karena mereka semua juga tahu bahwa Asa tak pernah masuk nominasi kejuaraan tiap tahunnya namun hari ini Asa membuktikan bahwa darah Albiru benar-benar melekat dalam dirinya.

''Waah selamat ya Tuan Galang! Putri anda sangat pintar dan cantik. Saya kagum pada anda yang berhasil mendidik putri anda,'' ucap seorang pria paruh baya di sampingnya yang langsjng menjabat tangannya.

Galang terkekeh canggung mendengar pujian dari rekan bisnis itu yang kebetulan menghadiri perpisahan sekolah anaknya. ''Terimakasih, Tuan Arman.''

Galang terdiam, ia pun masih terkejut. Ia tahu bahwa selama ini Asa malas-malasan dalam belajar dan tidak pernah serius dalam belajar, padahal sewaktu SD gadis itu selalu mendapat peringkat pertama.

Galang tersadar dari lamunannya kala MC mengintruksi para wali bagi siswa yang masuk nominasi juara untuk maju ke depan memberikan langsung penghargaan untuk anak mereka.

Galang berjalan dengan gagahnya menuju panggung membuat para siswi tak hentinya memandang Galang yang terlibat masih muda.

Mereka pun baru pertama kali melihat wali dari Asa, karena selama ini jika ada panggilan wali hanya Adam yang datang bukan Galang.

''Ketiga siswa juara mendaoatkan beasiswa full hingga lulus. Untuk juara ketiga, yaitu saudara Alfino mendapat beasiswa di universitas Gadjah Mada, Yogya!''

Prok! Prok! Prok!

''Dan untuk juara ke dua yaitu saudari Ilfani Sarta Mendapatkan full beasiswa di salah satu universitas terbaik di indonesia yaitu di Universitas Indonesia atau UPI di Jawa Barat!''

Prok! Prok! Prok!

''Dan untuk juara pertama yaitu saudari Shakella Albiru! Mendapatkan full beasiswa di salah satu universitas terbaik di indonesia yaitu di Harvard University, di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat!''

Prok! Prok! Prok!

Terdengar suara tepukan tangan dan teriakan heboh dari para siswa, guru maupun para wali.

Tanpa di sadari galang tersenyum tipis bangga akan pencapaian Asa. Tetapi, tidak dengan Asa yang menatap kosong luris ke depan.

'Apakah aku boleh kuliah di luar negeri? Bukankah aku di larang kuliah di luar dari kota ini?' batin Asa.

''Kau boleh kuliah di tempat itu,'' ucap Galang pelan yang berada di sampingnya.

Spontan Asa menoleh ke samping dan mendongak menatap sang Papa yang menatap lurus ke depan.

Diam-diam, Kafi tersenyun bangga ke arah Asa dari tempat nya berada.

o0o

ASA (Lengkap/TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang