Tak terasa sudah hampir satu tahun pernikahan Maya dan Gerry berlangsung. Adanya anjuran pemerintah yang mengharusnya bekerja dari rumah, membuat keduanya semakin dekat dan saling mengenal satu sama lain dengan lebih baik.
Walaupun kadangkala pertengkaran kecil masih sering terjadi diantara keduanya, namun hal itu yang menjadikan keduanya lebih dekat saat ini.
Seperti sekarang contohnya, keduanya tengah berkutat di dapur. Maya yang sibuk mengaduk soup buatannya, dan Gerry yang senantiasa memperhatikan apa yang sedang istrinya lakukan.
"Hmm, wangi banget," ujar Maya seraya mengendus harum soup buatannya.
Gerry mengangkat salah satu alisnya. "Nggak keasinan 'kan?" tanya pria itu.
Maya mendelik pada Gerry. "Rese lo ah, mana pernah masakan gue keasinan!" seru wanita itu menggebu.
Gerry memutar bola matanya jengah. "Iya deh iya, yang udah pintar masak." sahutnya membuat Maya tersenyum bangga.
Tidak sia-sia Maya menjalin pertemanan dengan Sesil-Sekertaris Gerry. Bersama Sesil, Maya banyak mempelajari hal baru. Salah satunya yaitu Maya bisa belajar memasak.
"Oh ya, kemarin Mama kasih kabar kalau Kak Gisha sudah melahirkan." ucap Gerry sembari menarik salah satu kursi makan dan mendudukinya.
Maya hanya menganggukkan kepala singkat, "Cowok ya?" tanya wanita itu.
Gerry mengangkat salah satu alisnya. Melihat respon pria itu, sontak Maya berdecak gemas.
"Anaknya cowok 'kan?" tanya Maya memastikan.
Gerry menyengir menunjukkan gigi rapinya. "Hm anaknya cowok." balasnya.
"Pasti ganteng," gumam Maya pelan, namun masih dapat terdengar di telinga Gerry.
"Ganteng kayak Om-nya." sahut Gerry percaya diri seraya menaikkan kedua alisnya.
Maya berdecih sebal. Gerry dan kenarsisannya memang tidak bisa dipisahkan.
"Ekhem," Gerry berdeham mencoba menarik perhatian Maya.
"Apa sih? Main kode-kode an segala," Maya bergidik geli.
Gerry menaik-turunkan kedua alisnya secara bergantian seraya tersenyum menyeringai.
"Lo kenapa sih? Jangan bikin gue takut deh," ujar Maya seraya menatap Gerry yang bertingkah laku aneh dimatanya
"May, ayo bikin anak!" ajak Gerry dengan wajah sumringah.
Maya melotot tak percaya. Gila saja! Gerry dengan terang-terangan mengajaknya membuat anak! Eh, tapi 'kan tidak masalah bukan? Toh mereka berdua sudah berlabel halal.
Astaga Maya! Jernihkan pikiranmu! Maya menggelengkan kepalanya.
•••
Maya merutuki dirinya sendiri. Wanita itu seakan menjilat ludahnya. Seperti pepatah yang mengatakan 'senjata makan tuan' itulah yang saat ini sedang Maya rasakan.
"Eummh," lenguh Maya tertahan tatkala Gerry terus mengendus leher jenjangnya.
Gerry semakin merapatkan tubuhnya dan tubuh Maya. Bahkan kondisi pria itu sudah dalam keadaan bertelanjang dada. Salahkan saja Maya.
Siapa suruh memakai pakaian yang dapat mengunggah hasratnya, pikir Gerry. Sungguh, Gerry dibuat tergila-gila oleh Maya.
Ini bukan pertama kalinya untuk mereka berdua melakukan hubungan intim. Entah sejak kapan dan siapa yang memulai. Namun keduanya sudah tidak asing lagi tatkala bersentuhan satu sama lain.
"Ahh," desah Gerry saat Maya membalas ciumannya.
Suhu kamar yang dingin karena terpasang ac pun menjadi panas seiring berjalannya kegiatan Maya dan Gerry.
"Shit, lo benar-benar bikin gue kecanduan." umpat Gerry seraya menggigit leher Maya, meninggalkan kissmark di beberapa spot tempat favoritnya.
Gerry tersenyum miring melihat wajah sayu Maya. Wanita itu sudah terbuai dengan sentuhannya. Sungguh, Maya membuatnya mabuk kepayang!
"S-stoph," Maya mendorong bahu kekar Gerry.
Sontak Gerry memasang eskpresi protes. "Kenapa lagi?" tanya pria itu menggeram.
"Uhm, gue lupa.. Gue masih kedatengan tamu bulanan hehe," cengir Maya sembari menunjukkan gigi rapinya.
Gerry mendengus kasar. Pria itu beranjak dari atas tubuh Maya. Sungguh, Maya benar-benar menyiksanya saat ini!
Maya berangsur mendudukkan tubuhnya seraya membenarkan pakaiannya yang sudah acak adul akibat ulah Gerry.
"Sorry ya Ger, gue bener-bener lupa." ucap Maya sembari mengangkat tangannya membentuk tanda piece.
"Hm," sahut Gerry yang sudah memasang wajah juteknya.
🐅Jangan lupa vote dan komen🐅
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Playboy (End)
General FictionKehidupan Maya terasa jungkir balik setelah perempuan itu terikat perjodohan konyol yang diusulkan oleh Oma-nya. Terlebih yang menjadi calon suaminya ialah Gerry si laki-laki playboy cap badak yang tak lain merupakan teman semasa SMA-nya dulu. Kira...