{2019}
Weekend ini, Junghwan libur sekolah dan menghabiskan waktunya untuk tidur sampai siang. Tidurnya terganggu kala seseorang datang ke kamar dan membuka tirai kamarnya, hingga sinar matahari langsung mengenai wajah Junghwan. Akhirnya, lelaki itu terbangun.
Junghwan menghela napas malas ketika melihat ternyata mamanya yang membuka tirai.
"Astagaa... bangun! Kamu itu calon penerus perusahaan keluarga kok bangun siang kayak gini. Nanti kalau papa kamu tau gimana?" Ucap mama heboh.
Mama semakin geram ketika Junghwan memilih kembali tidur dengan posisi membelakanginya.
"Junghwan, bangun!"
"Junghwan masih ngantuk, ma." Ucap Junghwan dengan suara serak khas bangun tidur.
"Papa kamu mau dateng, ayo bangun terus mandi. Cepet!"
"Males,"
"Astagaa... papa kamu nanti mau bahas tentang rencana kuliah dan perusahaan sama kamu. Ayo dong, bangun!"
"Junghwan gak mau bahas itu."
"Gak mau gimana? Ini penting, Junghwan! Nanti ada Yoshi juga, lho! Jangan sampai kamu kalah sama Yoshi nanti!" Ucap mama yang sudah mulai geregetan dengan anak kandungnya itu.
Mama mulai tersenyum ketika Junghwan bangkit dan duduk di pinggir kasur.
"Junghwan gak mau kerja di perusahaan." Ucap Junghwan dengan santainya lalu masuk ke kamar mandi.
Sontak mama pun membulatkan matanya terkejut. Mama langsung menggedor pintu kamar mandi.
"Jangan ngada-ngada deh kamu! Kamu harus kerja dan jadi penerus perusahaan!"
Teriakan mama membuat Junghwan berdecak. Ia pusing mendengarnya. Lelaki itu selalu dipaksa untuk memenuhi ambisi mama nya. Entah sudah berapa kali Junghwan menolak.
"Junghwan-"
"Kalau mama gak keluar, Junghwan gak akan temui papa!" Teriak Junghwan dari dalam kamar mandi. Ia sudah jengah mendengar teriakan mamanya sedari tadi
Mendengar itu, mama pun menghela napas kasar.
"Ok, mama tunggu di meja makan!" Ucap mama dengan sedikit berteriak. Junghwan pun menghela napas pelan setelah mendengar pintunya di tutup oleh mama.
Setelah mandi, Junghwan pun menuju meja makan. Ternyata di sana sudah ada papa, mama, dan Yoshi. Ia sedikit melirik Yoshi yang menunjukkan wajah dingin dan datarnya.
Di tengah-tengah kegiatan makan yang sunyi, papa memulai perbincangan.
"Gimana sekolah kamu, Junghwan?"
"Biasa aja," ucap Junghwan sekenanya yang langsung diberi tatapan kesal oleh mama karena anaknya hanya menjawab sesingkat itu.
"Kata mama kamu, kamu mulai les matematika."
"Iya,"
"Gimana? Ada perubahan sama nilainya?"
"Ada, lumayan." Jawab Junghwan yang masih cuek sembari memakan makanannya.
"Kalau gitu setelah lulus nanti, kamu teruskan kuliah bisnis. Persiapkan diri kamu untuk kerja di perusahaan papa."
Mendengarnya, Junghwan pun menghentikan kegiatan makannya. Ia benci jika sudah diatur-atur seperti ini.
"Junghwan punya rencana sendiri buat kuliah." Jawab Junghwan dengan berani. Sontak keadaan semakin terasa dingin. Papa berhenti makan dan menatap Junghwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love [So Junghwan] || END✨️
Teen Fiction"I love you, kak." ●Song play: Die4you by Dean Take A Chance With Me by Niki Winter Blossom by Dept ft. Ashley Alisha