15🍂

356 39 19
                                    

{2024}

"How is it?"

"Hm?"

"The wine, you like it?" Tanya Junghwan sembari menunjuk gelas berisi wine yang Ara pegang. Ara pun meminum sedikit wine itu.

"Not bad," ucap Ara yang ditanggapi senyuman tipis oleh Junghwan.

"Lo punya camilan?" Tanya Junghwan pada Ara yang masih belum memberikan ekspresi bersahabat itu.

Ara pun menghela napas lalu meletakkan gelas itu. "Sampai kapan lo disini?" Tanya Ara.

"Ok, gue ambil sendiri camilannya." Ucap Junghwan dengan santainya, mengabaikan pertanyaan Ara. Ara mendengus tidak habis pikir ketika lelaki itu berjalan menuju dapur.

Junghwan pun kembali dari dapur dengan membawa sebungkus snack.

"Lo gak suka buah?" Tanya Junghwan sembari memakan snack itu.

Ara memutar bola matanya jengah mendengar pertanyaan basa basi dari Junghwan.

"Enggak," jawab Ara acuh lalu meminum wine nya lagi.

"Banyakin makan buah. Buat kesehatan lo sendiri." Ucap Junghwan.

Merasa semakin tidak nyaman, Ara pun menatap Junghwan yang hanya berjarak satu meja di depannya.

"Kalau lo mau lupain gue, bukannya lebih baik lo cepet pergi dari sini?" Ucap Ara dengan raut dinginnya. Melihat raut Ara, Junghwan pun kini terfokus sepenuhnya pada Ara. Lelaki itu menatap dengan raut serius kali ini.

"Lo sebenci itu sama gue?" Tanya Junghwan.

"Iya," ucap Ara tanpa ragu.

"Kenapa?"

"You always bother me."

"Bother? But you always bother my mind, too."

"Junghwan-"

"But why I can't hate you, hm?"

Ara pun terdiam sejenak mendengar perkataan Junghwan.

"Cause you're stupid, So Junghwan." Ucap Ara penuh penekanan.

Junghwan pun menghela napasnya lalu mengangguk perlahan.

"Lo bener, gue stupid punya perasaan ini sama lo."

"... but you're the most stupid person." Ucap Junghwan lagi dengan matanya yang mulai memancarkan amarah.

Ara pun menatap Junghwan dengan dahi berkerut, tidak terima. "Junghwan-"

"Gimana bisa lo bahkan dibodohi sama diri lo sendiri, hm? How pathetic you are, Choi Ara."

"Pathetic? Bukannya lo yang selalu kejar-kejar gue. Pathetic is your middle name." Ucap Ara tak mau kalah.

Junghwan pun terdiam dan mereka saling menatap dengan emosi yang membuat suasana apartment itu menegang.

"At least, gue orang yang menghargai pemberian orang lain."

"Maksud lo?"

Junghwan pun meletakkan gelang yang Ara buang di tempat sampah tadi, ke atas meja.

"Tempat sampah, you're rude, Ra." Ucap Junghwan dengan senyum getirnya. Ara yakin, Junghwan pasti menemukannya saat ke dapur tadi.

Merasa semakin tidak nyaman, Ara pun bangkit berdiri dari duduknya.

"Karena gak penting, jadi gue buang." Ucap Ara lalu melangkah pergi menuju kamarnya.

Unconditional Love [So Junghwan] || END✨️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang