27🍂

471 39 5
                                    

Hari ini Junghwan mengajak Ara untuk mengunjungi suatu festival musik yang diadakan di suatu taman bermain. Letaknya tidak terlalu jauh dari rumah Ara. Karena festival musik itu belum dimulai, mereka pun memutuskan untuk menaiki wahana bianglala atas permintaan Ara.

"Kenapa tadi gak bawa jaket? Anginnya lumayan kenceng." Tanya Junghwan sembari menyampirkan jaketnya pada Ara.

"Lupa, saking semangatnya mau ke sini." Ucap Ara dengan senyumnya agar lelaki itu tidak marah. Meskipun Junghwan jelas tidak mungkin memarahi gadis itu.

"Bandel," Ucap Junghwan sembari mencubit pelan hidung Ara.

Tidak lama setelah itu, giliran mereka menaiki bianglala. Mereka duduk saling berhadapan. Junghwan tersenyum melihat Ara yang nampak senang melihat pemandangan di bawah sana.

"Woah, cantiknya." Gumam Ara sembari memotret pemandangan itu dengan handphone nya.

"Hm, cantik." Ucap Junghwan sembari menatap Ara. Namun gadis itu tidak menyadarinya.

"Coba deh, aku fotoin kamu." Ucap Ara dengan hebohnya dan menyuruh lelaki itu untuk bersiap ia foto. Junghwan pun hanya menurut saja.

"Satu, dua, tiga..." ucap Ara lalu tersenyum saat melihat hasil fotonya yang lumayan bagus.

"Liat, bagus kan hasilnya?" Ucap Ara sembari memperlihatkan hasil foto itu.

"Bagus, terbantu sama wajah ganteng ini." Ucap Junghwan dengan penuh percaya diri yang membuat Ara tertawa geli.

"Idih, apaan coba." Ucap Ara.

Saat Ara terfokus pada handphone nya kembali, Junghwan mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

"Ra," panggil Junghwan yang membuat Ara mendongak menatap lelaki itu.

"Ya?"

"I have something." Ucap Junghwan sembari mengerahkan benda itu dihadapan Ara.

"Ini... apa?" Tanya Ara yang masih bingung.

Junghwan pun tersenyum manis dan membuka benda berbentuk persegi itu.

"Junghwan..." lirih Ara yang terkejut melihat sebuah kalung cantik di dalam benda persegi itu.

"Ra," ucap Junghwan sembari meraih salah satu tangan Ara.

"... Would you be my wife?" Ucap Junghwan yang membuat Ara menutup mulutnya saking sangat terkejut.

"Kamu... i-ini beneran?" Tanya Ara. Junghwan tertawa kecil mendengarnya namun ia lalu mengangguk meyakinkan gadis itu.

"Aku serius. Nikah sama aku ya, sayang?" Ucap Junghwan yang langsung membuat mata Ara berkaca-kaca. Gadis itu menatap Junghwan dengan penuh haru.

"Kamu tau aku gak akan nolak, kan?" Ucap Ara dengan mencoba tersenyum meskipun sekarang ia benar-benar ingin menangis saking bahagianya.

Mendengar jawaban Ara, senyum Junghwan semakin lebar. Lelaki itu pun membawa Ara ke dalam dekapan hangatnya.

"Makasih, sayang. I love you." Bisik Junghwan lalu menngecup kening Ara cukup lama.

"I do love you." Ucap Ara. Junghwan pun tertawa kecil melihat gadis itu menangis.

"Udah, kenapa nangis?" Ucap Junghwan yang terkekeh sembari mengusap air mata di pipi gadis itu.

"Gak tau... keluar sendiri." Ucap Ara dengan isakannya yang membuat Junghwan kembali tertawa.

"Sini aku pakein kalungnya." Ucap Junghwan ketika Ara sudah sedikit lebih tenang.

Unconditional Love [So Junghwan] || END✨️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang