26🍂

470 42 4
                                    

Bagi seorang Junghwan, malam ini malam terakhir dirinya menjadi seorang pria lajang. Esok adalah hari di mana ia akan mengucap janji suci dan memulai kehidupan baru bersama Haera.

Lelaki itu berdiri di area balkon kamarnya. Setelah sekian lama, malam ini ia kembali mengambil sebatang rokok, menyalakan benda itu, dan menghisapnya.

"Brengsek," gumam Junghwan sembari mengusak kasar rambutnya.

"Lo gak bisa jadi pecundang yang nikahi Haera tanpa perasaan apapun, Junghwan. " ucap Junghwan yang marah pada dirinya sendiri.

Ia ingin membatalkan pernikahan ini, tapi Junghwan tidak setega itu menghancurkan perasaan keluarganya, terutama Haera.

Drrtt... Drrtt...

Junghwan melirik handphone nya yang berbunyi. Ia berdecak ketika melihat layar, ternyata Haera yang menelpon. Lelaki itu pun memilih untuk mengabaikan panggilan Haera.

Lelaki itu kembali menghisap rokoknya lalu melirik gelang yang masih melingkar di pergelangan tangannya itu. Ia kembali teringat pada malam di mana ia berpamitan pada Ara kemarin.

[Flashback on]

Setelah menepi dari pantai, Ara dan Junghwan pun bergegas menuju rumah gadis itu. Lalu Ara mengambil dua handuk untuk dirinya dan Junghwan.

"Nih," ucap Ara sembari memberikan handuk itu pada Junghwan. Ia ikut duduk di samping lelaki itu. Mereka kembali duduk di depan rumah Ara.

"Thanks," ucap Junghwan sembari menerima handuk itu dengan senyum tipisnya.

"Lo gak bawa baju ganti?" Tanya Ara.

"Enggak,"

"Lah, terus lo balik ke hotel basah-basahan kayak gini?"

"Iya, mau gak mau." Ucap Junghwan dengan santainya.

Setelah itu mereka pun terdiam sejenak, hingga Ara kembali berbicara.

"Mau... kopi?"

"Hm?" Tanya Junghwan sembari menatap Ara. Jujur Ara sejenak terpesona, melihat Junghwan dengan rambut basahnya.

"K-kopi... biar gak terlalu dingin." Ucap Ara senormal mungkin. Ara menyipitkan matanya melihat reaksi lelaki itu yang terkekeh.

"Pantes kita dulu punya hubungan serius." Ucap Junghwan.

"Maksud lo?"

"Lo seperhatian itu sama gue." Goda Junghwan yang langsung membuat Ara berdecak.

"Yaudah gak jadi," sewot Ara.

"Kenapa?"

"Udah gak mood,"

Junghwan pun terkekeh mendengar ucapan ketus gadis itu.

"Ra," ucap Junghwan setelah beberapa saat mereka terdiam.

"Hm?"

"Gue balik malam ini."

Ucapan Junghwan pun seketika membuat Ara menatap lelaki di sampingnya itu.

"Malam ini?" Ucap Ara memastikan.

"Hm, besok gue harus urusin pernikahan gue."

Ara pun kembali terdiam mendengar pernyataan itu. Ia sama sekali tidak mengira akan mendengar pernyataan itu dari Junghwan langsung.

"Hati-hati, semoga... pernikahan lo lancar." Ucap Ara dengan sekuat hati.

"Satu-satunya doa yang pengen gue denger sekarang adalah... gue bisa secepetnya nerima Haera di hidup gue." Ucap Junghwan sembari menerawang ke depan.

Unconditional Love [So Junghwan] || END✨️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang