19🍂

441 38 1
                                    

{Kalau ada yang lupa sama ceritanya, perlu diingat kalau di book ini Junghwan adalah cogil! 😌🤧}

Happy Reading!
~♡♡♡~

[2024]

Ara perlahan berusaha membuka matanya yang terasa sangat berat pagi ini. Rasa pusing juga langsung menghampiri setelah ia mulai terbangun.

"Eh?" Pekik Ara setelah melihat paras Junghwan tepat berada di sampingnya. Gadis itu menganga melihat posisinya yang sudah dipeluk oleh Junghwan.

Gadis itu kembali terkesiap saat menyadari keadaan Junghwan yang sudah shirtless. Ara pun sontak mendorong tubuh lelaki itu dan menjauhkan dirinya dari Junghwan. Ara terduduk di area pinggir kasur.

"Kok lo-... ngapain lo disini?!" Bentak Ara pada lelaki yang mencoba mengumpulkan nyawanya kembali untuk bangun itu.

Junghwan melirik Ara sekilas lalu menghela napas dan mengusap pelan wajahnya.

"Orang lo yang gak ngebolehin gue pergi." Ucap Junghwan dengan santainya. Membuat dahi Ara berkerut merasa bingung.

"Gue?" Tanya Ara sembari menunjuk dirinya sendiri.

Junghwan hanya berdehem lalu ikut bangkit untuk duduk menghadap Ara. Ara merasa gugup ditatap se-intens itu oleh Junghwan.

Ara memundurkan tubuhnya saat Junghwan mendekat ke arahnya. Saking gugupnya, Ara hampir saja terjatuh dari kasur.

GREP

"Eh?" pekik Ara yang terkejut saat tangan Junghwan menahan punggungnya hingga ia tidak terjatuh dari kasur. Namun hal ini malah membuat jarak mereka sangat dekat.

Tatapan dalam Junghwan, membuat Ara tidak bisa berpaling kemanapun.

"Junghwan-"

Cup

"Good morning," ucap Junghwan setelah mengecup sekilas bibir Ara. Bukannya menolak, kali ini Ara malah tertegun melihat senyum menawan lelaki itu dari jarak yang sedekat ini.

Melihat keterdiaman Ara, Junghwan semakin berani melakukan aksi lainnya.

Cup

"Masih pusing?" Ucap Junghwan setelah mengecup kening Ara. Ia juga mengusap kening itu, seolah menghilangkan rasa pusing dari kepala Ara.

Merasa kesadarannya kembali, Ara pun berdecak dan mendorong tubuh Junghwan menjauh.

"Ck, minggir." Ucap Ara.

Kali ini Junghwan menjauh dan tersenyum penuh kemenangan karena berhasil mencium Ara dua kali, padahal ini masih pagi.

Ara pun beranjak dari kasur dan menemukan kemeja Junghwan di lantai. Ia melihat bekas muntahan disana. Sekilas ia teringat pelaku dari bekas itu adalah dirinya sendiri.

"Ara, astagaa..." rutuk Ara pada dirinya sendiri.

Ara pun menghela napas beratnya dan kembali menoleh pada Junghwan yang masih terduduk di atas kasur.

"Sorry, kemeja lo nanti gue cuci." Ucap Ara.

"Tentu, lo harus tanggung jawab." Ucap Junghwan dengan santainya. Membuat Ara jengah tentunya.

"Yaudah pergi sana," usir Ara.

"Cuma itu?"

"Hah?"

"At least, lo say thank you ke gue. Or anything," ucap Junghwan sembari bangkit dari kasur dan berdiri menghadap Ara.

Unconditional Love [So Junghwan] || END✨️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang