28🍂 [END]

638 44 10
                                    

Pagi ini sinar matahari menginterupsi momen tidur dari seorang So Junghwan. Lelaki itu pun mengernyitkan dahinya dan perlahan membuka matanya. Hal pertama yang ia lakukan setelah bangun adalah memeriksa keberadaan Ara yang semalam tidur di sampingnya.

"Ra," panggil Junghwan ketika tidak menemukan gadis itu di sampingnya.

Tidak ada sahutan dari Ara, Junghwan pun bangkit untuk duduk dan sekali lagi memanggil gadisnya itu. "Sayang,"

Senyum Junghwan terbit ketika melihat Ara berjalan dari arah tangga.

"Kenapa?" Tanya Ara dengan senyumnya sembari entah melakukan apa di meja riasnya.

"Mau kemana?" Tanya Junghwan yang melihat Ara seperti sedang bersiap-siap.

"Gak kemana-mana, aku cuma mau persiapan open restaurant aja."

"Udah mau mulai open lagi?"

"Iya," ucap Ara sembari mengaplikasikan liptint nya ke bibir.

"Kamu mandi gih, abis itu turun, nanti aku buatin steak favorite kamu." Ucap Ara sembari menghampiri Junghwan lalu duduk di samping kasur.

Bukannya bangkit dari kasur, Junghwan malah kembali berbaring dengan paha Ara sebagai bantalan kepalanya lalu memeluk pinggang Ara. Gadis itu cukup terkejut saat merasakan hembusan napas Junghwan menyapa perutnya. Meskipun tehalang oleh baju, namun Ara bisa sedikit merasakan hembusan napas itu.

"Junghwan-"

"Wait, I still wanna hug you." Ucap Junghwan yang sedikit teredam suaranya karena terhalang perut Ara.

"Udah pagi, ih."

"Kangen,"

"Kangen apaan, orang setiap hari bareng." Ucap Ara setelah terkekeh mendengar ucapan Junghwan.

"Tetep kangen,"

Ara tersenyum geli melihat kelakuan manja lelaki itu, padahal ini masih pagi.

"Kalau kayak gini terus, kapan aku bikin steak buat kamu? Emang kamu gak laper?" Ucap Ara sembari mengusap rambut lelaki itu.

Junghwan pun mendongakkan kepalanya menatap Ara.

"Laper," ucap Junghwan dengan raut datarnya namun entah mengapa malah terlihat menggemaskan bagi Ara. Ara pun terkekeh dan mencubit pelan hidung kekasihnya itu.

"Yaudah sana mandi," ucap Ara.

"Morning kiss dulu,"

"Astagaa... masih pagi Junghwan-"

"Yaudah gini aja terus." Ucap Junghwan merajuk sembari kembali memeluk pinggang Ara dan menelusupkan wajahnya di depan perut Ara.

"Kasian Kia sama Devan gak ada yang bantuin, kalau aku nya kamu peluk kayak gini terus." Bujuk Ara sembari masih mengusap rambut Junghwan.

"Nah, that's why, kiss dulu." Keukeuh Junghwan sembari kembali mendongak dan menunjuk bibirnya dengan telunjuknya sendiri.

Ara terkekeh melihat Junghwan yang nampak sudah bersiap, bahkan lelaki itu sudah memejamkan matanya.

Cup

"Dah, bawel!" Dengus Ara setelah mengecup sekilas bibir Junghwan.

Lelaki itu pun membuka matanya dan tersenyum lalu mulai bangkit untuk duduk.

CUP

Kini giliran Junghwan yang mengecup kening Ara cukup lama. Ara pun memejamkan matanya sejenak mencoba meresapi momen ini.

Unconditional Love [So Junghwan] || END✨️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang