25🍂

357 37 4
                                    

[Still at The Same Night]

Ara menatap Junghwan yang baru saja menghabiskan steak yang gadis itu buat tadi.

"Ada yang mau lo omongin sama gue?" Tanya Junghwan sembari menatap Ara. Ara pun menatap tanya akan maksud lelaki itu.

"Gue pikir bakal lebih jelas kalau lo yang cerita tentang hubungan kita dulu." Ucap Junghwan.

"Gue gak mau."

"Why?"

"Ada hal yang lebih penting buat gue lakuin, dibanding ceritain semua sama lo." Ucap Ara.

"Apa?"

"Lo gak perlu tau."

"Ara-"

"Gue mau tutup." Ucap Ara menyela perkataan Junghwan lalu berdiri dari kursinya dan melangkah menuju kasir.

Junghwan pun menghela napasnya dan mau tidak mau bangkit dari sana lalu membayar makanannya. Lagi pula ini sudah pukul 11 malam.

"Thanks," ucap Ara lalu mempersilahkan Junghwan pergi dengan tangannya yang mengarah pada pintu keluar. Junghwan pun hanya dapat menatap Ara sekilas lalu pergi dari tempat itu.

Ara dapat bernapas lega setelah kepergian Junghwan. Ia bersyukur setidaknya ia bisa menahan tangis dan perilakunya agar tidak terlalu kentara kalau ia merindukan sosok lelaki itu.

Namun, tidak lama setelah itu...

Ting!

Ara menoleh ke arah bell pintu itu berbunyi. Ia menatap heran pada Junghwan yang kembali memasuki restaurant nya dengan raut lelaki itu yang nampak kikuk dan bingung.

"Kenapa?" Tanya Ara.

"Gue boleh nginep di sini?"

"What?!" Pekik Ara setelah mendengar ucapan yang keluar dari mulut lelaki itu.

"Gak usah ngarang deh lo. Pulang sana!" Usir Ara.

"Mobil gue mogok," ucap Junghwan yang nampak pasrah setelah mendapati mesin mobilnya tidak menyala sama sekali.

"Mogok?"

"Hm, gue gak masalah buat bayar sewa di sini."

"Gak gitu masalahnya, Junghwan. Gak ada ruangan lain buat nampung lo."

"Di atas?"

"Tempat tidur gue lah,"

"Gue gak masalah kalau kita sharing."

"Gila," gumam Ara mendengar pernyataan Junghwan dengan gaya santainya.

"Gak, lo pergi-" ucapan Ara terhenti ketika listrik mati. Ara pun langsung berjongkok dan meringkuk ketakutan. Jujur Ara takut gelap, terlebih sekarang sedang hujan lebat di luar.

"Ra?" Ucap Junghwan setelah menghampiri Ara dan berjongkok dengan satu lutut yang menyentuh ubin.

Ara masih terdiam. Merasa memahami keadaan, Junghwan pun menyalakan flash dari handphone nya.

"Ara," panggil Junghwan lagi, sembari memeriksa keadaan gadis itu yang masih ketakutan. Mendengar isakan lirih Ara, entah mengapa Junghwan berinisiatif memeluk gadis itu.

Ara sedikit terkejut merasakan pelukan itu. Namun tidak hanya Ara, Junghwan juga sebenarnya terkejut dengan apa yang ia lakukan. Namun seperti ada sesuatu yang menyuruhnya untuk memeluk Ara dan menenangkan gadis itu.

"It's ok," bisik Junghwan.

Setelah keadaan Ara lebih stabil, gadis itu pun melepas dekapan Junghwan perlahan.

Unconditional Love [So Junghwan] || END✨️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang