16

13.3K 634 29
                                    

Happy Reading....

.
.
.
.
.
.
.








"Ada yang sakit?" Nada penuh perhatian itu mengalihkan pandangan Ara.

Sekitar sejam yang lalu Ara sudah sadar. Ia merasakan badannya terasa begitu sakit, pegal dan pusing di kepalanya.

Ara menoleh pada sumber suara. Dia melihat Angkasa yang masuk ke kamarnya dengan sebuah nampan di tangan cowok itu.

Ia diam saja. Memperhatikan Angkasa yang duduk di samping ranjangnya.

"Makan dulu."

"Gue gak laper." Ara mengalihkan perhatiannya keluar jendela dengan gorden terbuka. Menampilkan Langit sore yang cerah berwarna orange.

"Lo harus makan lalu minum obat." Suara Angkasa terdengar lembut di telinganya.

"Lo gak usah sok peduli." Ara menatapnya dengan datar.

"Kenapa? Kenapa lo berubah? Kalo ada yang nyakitin lo, bilang sama kakak." Angkasa menatapnya sendu. Ia sadar jika sekarang Arabella terlalu jauh dari jangkauan nya. Gadis itu seolah menganggap nya orang asing.

Ara memalingkan wajah. Wajahnya memanas. Ara butuh tempat berlindung. Butuh tempat untuk menenangkan nya. Ia butuh kakaknya. Tapi kenapa baru sekarang.

"Kalian semua yang udah nyakitin gue. Kalian semua yang udah buat gue berubah. Kalian juga yang gak pernah percaya apapun yang gue katakan. Jadi percuma." Nafas Ara terengah. Ia sekuat tenaga mencoba menghalau air matanya. Dadanya tiba-tiba terasa sesak.

Jawaban dari Ara seolah menusuk relung hatinya. Angkasa dibuat bungkam.

"Maaf. Maafin gue."

"Mending lo pergi." Ara tak menggubrisnya. Gadis itu lebih memilih kembali berbaring dengan memunggungi Angkasa.

Angkasa menatapnya sendu. Tiba-tiba ia rindu Arabella yang dulu. Yang selalu merecokinya, mengikutinya setiap ada kesempatan. Bahkan gadis itu manja sekali padanya. Walau Angkasa tidak pernah meresponnya.

Angkasa menghela nafas panjang. "Kakak pergi dulu. Jangan lupa makan dan minum obat." Pesannya sebelum ia benar-benar beranjak keluar dari kamar Ara.

🐣🐣🐣🐣🐣🐣🐣


Keesokan paginya Ara tetap berangkat sekolah. Ia memilih diantar oleh Rahmat—supir pribadinya.

"Mau kemana?" Suara Angkasa menghentikan langkah Ara yang mau masuk ke dalam mobil.

Apa cowok itu tidak lihat sekarang Ara sudah rapi dengan seragamnya. "Sekolah." Balas Ara singkat.

Ara kembali masuk kedalam mobil. Tapi tak lama pintu penumpang di sebelah nya ikut terbuka menampakan Angkasa yang juga masuk ke dalam mobil. Duduk di samping Ara.

"Ngapain?"

"Berangkat bareng."

Arabella merasa aneh. Sejak kemarin sikap Angkasa terlihat lebih memperhatikan nya. Bahkan cowok itu dengan sendiri yang mulai pembicaraan. Ingat Angkasa itu sangat irit bicara.

Queen ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang