Happy Reading.....
.
.
.
.
.
.
.
.Arabella menutup laptopnya setelah melihat orang yang ia awasi mulai tertidur.
"Bisa tidak jika kita langsung singkirkan mereka saja? Mengganggu pandangan." Celetuk Angkasa dengan wajah datarnya.
Arabella sekali lagi tertawa. "Tenang Bang. Aku ada rencana." Sahutnya.
"Apa? Jangan sampai kamu nyelakain diri sendiri. Kamu tahu seberapa liciknya Sabrinanjing itu."
Lagi-Lagi Arabella tertawa. Sekarang lebih keras dan puas. Kapan lagi bisa mendengar Angkasa dengan kata-kata mutiaranya itu. Bagaimana pula Angkasa tahu julukan dari nya dan kedua sahabatnya untuk Sabrinaanjing.
"Aku bakal kasih tahu kalian rencananya. Tentu aku butuh kak Aga dan Bang Angkasa.
Akhirnya Arabella memberitahu kedua kakaknya tentang rencananya. Tentu ia pun akan segera memberitahu kedua sahabatnya.
Novi tentu harus tahu jika sekarang Arabella sudah ada kedua kakaknya atau pun juga Langit yang akan membantunya.
*************
"Hah, Kak Sagara siapa?"
"Kakak pertama lo?"
Kompak, Novi dan Bianca bertanya dengan kaget sekaligus heran mendengar ucapan Arabella.
Mereka tidak tahu jika Arabella punya tiga orang kakak.
"Iya, sorry gue baru bilang sekarang. Sebenarnya gua punya kakak pertama yang kuliah di luarnegeri. Kemarin dia baru aja pulang." Ara menampilkan wajah memelasnya.
"Memangnya sejak kapan lo terbuka sama kita? Kalo aja si Novi gak maksa lo buat cerita, lo pasti masih tetap keras kepala!" Bianca membuang wajahnya sebal. Ara hanya bisa cecengengesan dengan wajah tanpa bersalah.
"Jadi, apa yang lo mau bicarakan sama kita." Novi hanya bisa memaklumi Arabella. Ia faham. Tidak semua hal harus di ceritakan bahkan pada sahabat sendiri.
"Gue ada rencana buat jebak Sabrinanjing."
Arabella mulai dengan wajah serius. Gadis itu membuka ponselnya untuk menunjukan video semalam yang Sabrina bicarakan di kamar gadis itu.
"Terlalu berbahaya buat lo, Ra." Tegur Novi tak setuju. Pasalnya mereka bisa menggunakan rencana lain. Yang pasti lebih aman untuk Arabella.
"Tenang aja. Ada Bang Angkasa juga Kak Sagara yang bakal jagain gue. Kesempatan gak datang dua kali. Gua cuman ingin masalah ini selesai dengan cepat. Gue ingin hidup tenang." Ungkap Arabella meyakinkan. Sama yang ia lakukan dengan kedua kakak laki-laki nya semalam.
"Lo tahu seberapa liciknya wanita ular itu, Ra. Bahaya buat keselamatan lo." Sekarang giliran Bianca yang menasehatinya.
"Gapapa, semuanya aman. Gue jamin."
Kompak, Novi dan Bianca hanya bisa menghela nafas. Kemudian keduanya pun hanya bisa pasrah dan setuju dengan rencana Arabella.
"Kalian yang terbaik." Ara memberikan jempol dengan wajah bahagia.
"Lo harus tetap hati-hati, Ra. Kita gak tahu kapan Sabrinajing mulai rencana jahatnya."
"Siap!" Ara bergerak memberi tanda hormat.
Lihatlah sekarang seberapa semangatnya gadis itu. Seolah dia adalah sosok yang berbeda dari karakter Arabella yang dulu. Tapi sebenarnya itulah sifat Ara yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Arabella
Teen FictionHidup kembali setelah kematian membuat Alissa Queena Arabella tidak menginginkan lagi cinta dari siapapun. Tujuan hidupnnya telah berubah setelah rasa sakit dari orang-orang yang dia sayangi menjadi rasa benci dan dendam. Arabella tidak akan menyian...