Happy Reading....
.
.
.
.
.
.Suara sirine ambulan terdengar begitu nyaring ketika tim SAR yang berhasil mengevakuasi sosok Arabella yang di temukan jatuh dari jurang.
Setelah semalaman mereka mencari akhirnya menemukan titik terang dimana ponsel Ara terjatuh tepat dekat jurang. Jauh di dalam hutan. Mereka memutuskan untuk mencari kebawah dan benar saja. Tubuh Arabella tergeletak di sana dengan tak berdaya. Begitu banyak darah yang keluar dari kepala Arabella.
Saat itu pula Arabella dinyatakan meninggal dunia.
Tim SAR membawa tandu dengan bungkus jenazah Arabella. Memasukannya kedalam mobil ambulan.
Orang-orang yang menyaksikan nampak begitu terkejut atas meninggal nya Arabella secara mengenaskan.
Semua orang nampak riuh. Ada suara tangisan, juga dengan beberapa dari mereka yang nampak beritanya kenapa Arabella sampai bisa jatuh ke dalam jurang.
"Tolong semuanya mundur." Kedua polisi yang ikut turut tangan mengamankan keadaan memasang garis polisi tempat Ara jatuh.
"Saya akan membawa jenazah kerumah sakit terdekat. Tolong hubungi orangtua korban." Ucap sang kepala Tim SAR pada pak Wira yang selaku guru penanggung jawab acara berkemah SMA Garuda yang sedang berlangsung.
"Terimakasih pak atas bantuannya."
"Semuanya bubar. Kembali ke tenda masing-masing. Besok kita akan langsung pulang."
Karena kejadian hari ini. Pak Wira memutuskan untuk mengakhiri acara kemana yang harusnya sisa 2 hari lagi. Ia khawatir murid-murid lain akan merasa cemas dan tak nyaman. Lebih lagi Pak Wira takut akan kembali memakan korban seperti kasus Arabella.
Padahal sebelumnya ia sudah mewanti dan membuat garis aman untuk semua muridnya. Dan masuk ke dalam hutan adalah hal dilarang ketika acara pembukaan kemarin.
"Silahkan istirahat. Serta kemasi barang-barang kalian."Murid-murid lain lantas bubar. Menuju tenda mereka. Tapi tidak dengan kedua teman Arabella yang masih menangis serta teman-teman dari Erlangga yang masih disana. Sedangkan si kembar sendiri ikut serta mengantar jenazah Ara.
Diantara keributan yang terjadi. Erlangga nampak berdiam diri dengan pandangan kosong.
Ia sempat melihat bagaimana tubuh Ara dengan banyak darah. Untuk sesaat Erlangga merasa semua ini hanyalah mimpi. Padahal sore tadi ia masih berbincang dengan gadis itu.
Tapi kenapa sekarang Arabella tiba-tiba meninggal. Bukan ini yang Erlangga mau. Bukan kematian Ara.
"Kematian orang gak ada yang tahu. Walau Ara sedikit menyebalkan gue juga ikut kasihan dengan kematian nya yang menegaskan. "
"Kenapa lo bisa tiba-tiba jatuh dari jurang." Novi bergumam dengan lirih.
"Kenapa lo mati secepat itu, Ra." Bianca dan Novi saling berpelukan dengan penuh kesedihan.
Erlangga merasa seperti tertampar oleh kenyataan. Arabella sudah meninggal. Gadis itu bener-bener sudah pergi meninggalkan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Arabella
Teen FictionHidup kembali setelah kematian membuat Alissa Queena Arabella tidak menginginkan lagi cinta dari siapapun. Tujuan hidupnnya telah berubah setelah rasa sakit dari orang-orang yang dia sayangi menjadi rasa benci dan dendam. Arabella tidak akan menyian...