Jadi beli

104 17 0
                                    

   Haechan masih sesenggukan di posisinya
Sementara Mark kini sedang menenangkan pikirannya di halaman belakang rumah.

Ia akui dirinya sangat brengsek karena sudah berani mengeluarkan alpha tone miliknya dihadapan sang omega, padahal ia tau Haechan adalah omega bisa sedangkan dirinya sendiri adalah alpha dominant yang mana alpha tone miliknya akan sangat berpengaruh terhadap Haechan.

Setelah ini ia harus banyak banyak berusaha untuk membuat omeganya luluh terhadapnya.

Mark tak pernah menyalahkan dirinya yang diberi takdir sebagai orang miskin, ia hanya mengeluh sedikit, mengeluh atas tak berdaya ia menghadapi kehidupan Haechan yang memang sangat jauh dari kata sederhana.

Bahkan untuk membuat Haechan mau makan makanan yang ia siapkan pun ia harus mengambil tiga perkerjaan sekaligus.

Menjadi pelayan cafe pada pagi sampai sore hari, lalu malamnya ia akan menjadi seorang pelayanan di sebuah lestoran mewah.

Tak hanya itu, dalam waktu senggang pun ia habiskan waktunya untuk membantu pekerjaan temannya di bengkel.

Mark melakukan semua pekerjaan itu semata mata hanya agar Haechan dapat menikmati makanan enak setiap hari, namun apalah daya saat tiba tiba Haechan meminta barang branded.

Mark benar benar terkejut akan hal itu, ia akui dirinya sempat melupakan fakta bahwa ia memiliki mate yang sangat tergila-gila dengan kehidupan glamor.

Mark sudah banyak mengorbankan semua keinginannya hanya untuk sang omega dapat makan dan tinggal dengan nyaman.

Puncaknya pada sore hari ini, saat omega itu merendahkan dirinya, merendahkan serendah rendahnya.

Mark marah, tentu saja ia marah.

Apalagi Haechan membawa bawa identitas dirinya dan mempertanyakan orang tuanya seperti itu.

Dia merasa sangat marah sehingga tanpa sadar Mark mengeluarkan alpha tone miliknya, dan sekarang Haechan menangis ketakutan karena dirinya.

Mark ingin meminta maaf tapi ia takut Haechan akan semakin menghindari dirinya.

Mark termenung cukup lama sambil menekan emosinya yang perlahan lahan mulai meredam.

Mark masuk kedalam rumah, hal yang pertama kali ia lihat adalah Haechan yang masih sesenggukan di posisinya.

Lututnya berbenturan dengan dinginnya lantai sementara tangannya sibuk menekan dadanya yang muali sesak akibat sesenggukan sejak tadi.

" Haechan... "

Haechan memundurkan tubunya sampai menempel pada dinding rumah.
Jujur saja ia masih takut dengan Mark mode alpha barusan.

" Haechan aku minta maaf... " tak ada jawaban, hanya ada suara isak tangis yang tertahan dari mulut Haechan.

" Haechan aku benar-benar minta maaf, aku tidak sengaja tadi "

Mark berusaha untuk meraih tangan Haechan tapi langsung disingkirkan oleh yang punya tangan.

Mark merasakan perasaan takut yang masih di alami oleh omeganya jadi ia hanya membiarkan omega itu menenangkan dirinya sendiri sementara ia sibuk mengagumi wajah cantik omeganya.

Jujur saja, baru pertama kali ini Mark melihat langsung wajah omeganya dari jarak sedekat ini.

Wajah omeganya memerah karena kebanyakan menangis sejak tadi, bibir dan matanya bengkak menambah kesan imut dimata Mark.

Sebenarnya Mark benci membuat omeganya menangis, tapi melihat wajah imut Haechan rasanya ia tak ingin membiarkan momen ini terlewatkan, jadilah ia memandang wajah Haechan terus menerus sebelum kemudian wajah ini akan ia buat tersenyum tanpa henti.

My Best AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang