Setelah Kejadian

151 14 1
                                    

   Haechan memainkan kedua tangannya dengan gusar, kepalanya tertunduk dengan bola mata yang bergerak ke sana kemari, enggan menatap ke kedepan, dimana ada pria paruh bayah disana, yang sayangnya menyandang gelar sebagai seorang kepala keluarganya.

Sementara di sebelahnya, Mark terlihat menegang dengan kepala yang tertunduk, ia merasa sangat bersalah karena tadi mengajak Haechan keluar larut malam, meskipun itu bukan 100% kesalahannya, tapi ia juga merasa sangat bersalah.

" ekhem " deheman keras dari sang kepala rumah tangga itu malah semakin membuat omega itu ketakutan, tanpa sengaja ia telah membuat ayah nya marah, meskipun ini bukan yang pertama kalinya.

" Tahu, apa kesalahan kalian berdua?" Pertanyaan dengan nada tegas itu langsung membuat bulu kuduk dua anak adam itu meremang.

" jangan buat Daddy mengulangi pertanyaan yang sama!" Ulang Jhonny dengan nada yang lebih tegas.

Haechan dan Mark langsung menganggukkan kepalanya serentak, takut akan semakin marah jika tak mendapatkan balasan dari mereka.

" sebutkan apa kesalahan kalian berdua"

Haechan diam, enggan menjawab pertanyaan sang ayah, sementara di sampingnya, Mark masih diam di tempatnya, bingung hendak mengatakan apa.

Jika boleh jujur, ini adalah kali pertama ia mendapatkan sidang seperti ini, apalagi bersamaan dengan omega yang sangat ia cintai sejak pertaman kali ia bertemu dengannya.

Mark bingung, ia merasa sangat bodoh karena tidak bisa berbuat apa apa dihadapan calon ayah mertuanya.

" kalau ada yang bertanya itu dijawab Haechan!, jangan cuma diam saja!" Suara tegas itu bersamaan dengan aroma ferom yang menyeruak dari tubuh jhonny.

Haechan terkesiap, jantungnya berdebar dua kali lebih cepat, ferom ini cukup mengintimidasi dirinya, tanpa sadar tubuhnya bergetar, Mark yang menyaksikan hal itu tentu saja langsung mendekatkan diri ke arah Haechana.

Mark mengeluarkan aroma ferom yang menenangkan, berusaha untuk mengalahkan aroma mencekat yang dikeluarkan oleh Jhonny.

" Dad, please control your pherom, Haechan is scared " pinta Mark.

Jhonny yang tersadar pun segera mengendalikan ferom nya, ia baru tersadar telah membuat anak kesayangannya ini ketakutan.

" biar Mark aja dad yang tanggung hukumannya, Haechan biar istirahat aja "

" hukuman tetap-"

" dad, please, Haechan scared" potong Mark tanpa mengalihkan pandangannya dari Haechan yang sekarang memegang erat tangannya.

Mark tau ia sangat tidak sopan karena memotong perkataan orang tua, apalagi ini adalah ayah dari pasangan nya sendiri.

Tapi melihat Jhonny yang kini menghela nafas kemudian menganggukkan kepala yang berarti ia mengizinkan Haechan untuk beristirahat di kamarnya, Mark bernafas lega.

" Haechan, sebaiknya kau pergi ke kamar dulu, sepertinya kau kelelahan "

Mendengar permintaan dengan nada lembut itu langsung membuat Haechan mendongakkan kepalanya, ia memandang Mark dengan bola mata yang mengerjap ngerjap lucu.

Andai saja ia sedang tidak dalam posisi tak akrab dengan sang omega perkara status sosial, sudah dapat dipastikan Mark akan meraup wajah mengemaskan Haechan saat ini juga.

" bagaimana dengan dirimu?" Tanya Haechan, terdengar nada khawatir dalam perkataannya, yang berarti Haechan memang benar benar tulus ketika mengatakannya.

" aku akan terap disini"

" tapi - "

" masuk ke kamarmu Haechan" ucap Jhonny tegas, dan Haechan pun langsung beralih menatap ke arahnya.

My Best AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang