The Difference

119 15 0
                                    

" Kayaknya kamu suka banget disana Chan " Mark memandang langit langit kamarnya dengan satu tangan yang ia gunakan sebagai bantalan.

Pikirannya menerawang jauh entah kemana, yang pasti kini ia sangat merindukan omega manis miliknya yang bernama Haechan itu.

Mark merindukan nya, tapi ia tak tahu apakah Haechan merasakan hal yang sama dengannya atau bukan.

Sudah terhitung empat hari semenjak Daddy Haechan alias Jhonny memberikan hukuman kepada mereka, dan sejak saat itu pula Haechan belum pernah menghubunginya sama sekali.

Entah apa yang sedang omega manisnya itu lakukan saat ini Mark tak tahu, yang pasti saat ini perasaannya sedang campur aduk, ia ingin menyusul omeganya, tapi ia tak mau melanggar permintaan sang calon mertua.

Meskipun begitu Mark selalu berharap agar tak terjadi sesuatu kepada omeganya, mengingat saat Jhonny mengatakan bahwa untuk sementara Haechan akan tinggal dengan aunty nya, Mark dapat melihat raut kecemasan pada wajah anak itu.
Mark jadi takut terjadi sesuatu kepada anak itu.

Tak ingin berlarut larut dalam pikirannya, akhirnya Mark pun memutuskan untuk bangkit dari posisinya, mengambil jaket dan kunci motor yang ia letakkan di atas meja kerjanya, akhirnya Mark pun segera memutuskan untuk segera berangkat ke tempat kerjanya, ia kebagian untuk menjaga sift malam bersama dengan adik tingkatnya malam ini.

Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam, akhirnya motor yang dikendarai oleh Mark berhenti di parkiran kafe.

Sesampainya disana, Mark langsung bergegas mengganti pakaiannya dengan seragam yang sama seperti yang dipakai oleh teman temannya yang lain.

Setelah melakukan tos ala ala dengan teman teman seperjuangannya, akhirnya Mark pun segera fokus untuk mengerjakan pekerjaannya, mengalihkan sejenak pikirannya dari hal hal yang dapat membuatnya frustrasi.

23 : 49 WIB

waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam tapi dua insan berbeda generasi itu masih enggan meninggalkan emperan kafe tempat mereka bekerja.

Mereka terus mengobrol, membagi cerita dan keluh kesah satu sama lain, sesekali mereka akan tertawa, mengabaikan kopi mereka yang sudah mulai dingin karena di abaikan.

" terus mama lo gimana pas tau ?"

" ya marah lah!, katanya kamu kekurangan uang atau gimana sampai kerja di tempat kayak gitu?!" Bahkan ekspresi dan nada bicara anak itu dibuat buat agar dapat menirukan orang yang dipanggil mama oleh nya.

Mark tentu saja langsung terbahak bahak setelahnya, entahlah, mendengar bagaimana hebohnya Jisung ketika menceritakan tentang keluarganya dapat membuat Mark betah mendengarkannya.

" lagian lo aneh tau nggak jis, udah kaya masih aja kerja kayak gini"

" cari pengalaman hyung" jawabnya sambil mengaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

Mark tau masa remaja adalah saat saat dimana mereka akan penasaran lalu mencoba banyak hal, karena ia sudah pernah merasakannya, tapi entah mengapa remaja dihadapannya ini sangat berbeda dengan remaja pada umumnya.

Malam semakin larut tapi kedua anak adam itu bahkan tak ada niatan untuk mengakhiri sesi curhatan mereka satu sana lain, tanpa menyadari, di seberang sana ada seorang remaja yang dari tadi terus memperhatikan mereka dari kejauhan dengan kedua tangan yang terkepal erat.

My Best AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang