Kejadian

161 17 0
                                    

   Malam itu suasana sedang dingin dinginnya, bahkan kebanyakan orang akan bersembunyi dibalik selimut tebal mereka karena cuaca dingin sehabis hujan deras itu.

Tapi tidak dengan dua orang remaja berstatus pasangan itu.
Ditengah dinginnya malam yang menus menusuk kulit, dua pemuda itu malah menghabiskan waktunya di taman depan mansion kediaman Vincent.

Tak ada kata yang terucap dari kedua sembilah bibir dua pemuda itu, keduanya lebih memilih untuk berdiam satu sama lain.
Engan mengeluarkan sapa apalagi kata.

Alpha itu sesekali akan melirik ke arah omega manisnya itu, namun yang dilirik sama sekali tak memperdulikan nya, atau barang kali ia tak mengetahui bahwa alpha disampingnya itu terus mencuri curi pandang ke arahnya.

Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing, sampai kemudian deheman Haechan memecahkan kelengangan yang terjadi malam ini.

Mark menoleh ke arah Haechan saat ia menyadari bahwa omega itu menatap dirinya, bukan lagi menatap langit gelap di atasnya.

" ada apa Chan? " tanya Mark.

Dari kilatan mata Haechan yang ia liat, Mark tau bahwa ada yang hendak Haechan katakan kepada dirinya.

Tak kunjung mendapatkan jawaban dari si manis, akhirnya Mark pun berinisiatif untuk bertanya lagi kepada Haechan.

" kalau ada hal yang mau kamu sampaikan, bilang aja, nggak usah ragu " tambahnya.

Haechan mengigit bibir bawahnya, tanda bahwa ia masih ragu untuk mengucapkan nya.

" katakan Chan'' Mark mengelus bawah bibir Haechan, membuat anak itu sedikit membuka bibirnya.

" jangan digigit, ntar berdarah Chan" peringat Mark dan Haechan pun menganggukkan kepalanya mengerti.

" jadi mau ngomong apa Chan? " tanya Mark lagi.

Mark ini termasuk alpha yang memiliki kesabaran tinggi, meskipun ia sering kali diuji dengan tingkah laku sang omega, tapi Mark masih sabar menghadapinya.

Bukannya menjawab pertanyaan Mark,Haechan mengalihkan perhatiannya kearah gerbang besar kediaman Vincent.

Dan tanpa perlu dijelaskan pun Mark tau bahwa omega manisnya itu ingin keluar dari bangunan megah ini.

Mark sebenarnya ingin mengabulkan permintaan Haechan, tapi mengingat peraturan keluarga Vincent bahwa dilarang keluar jika jam menunjukkan waktu tengah malam mampu membuat Mark mengurungkan niatnya.

Atau mungkin belum melancarkan aksinya?

Karena sekarang ia memandang sekeliling bangunan ini, mencari cela untuk keluar dari kediaman Vincent ini.

Haechan yang daritadi memperhatikan Mark pun mengerutkan dahinya bingung.
Ia merasa Mark sedang mencari sesuatu, tapi ia tak tau apa yang sedang dicari orang alpha nya ini.

" Cari apa Mark? " tanya Haechan bingung.

" cari jalan buat keluar "

" jalan keluar ada didepan Mark, ngapain cari ke sampai? "

" emang berani kalau lewat depan? "

" maksudnya? "

Kini Mark benar benar memusatkan perhatiannya ke arah Haechan, tidak lagi melihat ke arah sekelilingnya.

" emang kamu mau keluar lewat gerbang depan? " pertanyaan itu sontak membuat bola mata Haechan membulat dengan alis yang terangkat.
Dan jangan lupa dengan bibir yang terbuka itu, pertanda bahwa Haechan benar-benar terkejut dibuatnya.

My Best AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang