pusat perhatian

97 13 0
                                    

Haechan menggerutu dalam diamnya, sebenarnya ia sudah ingin pulang sejak tadi, tapi mengingat uang bulanan yang diberikan Mark untuknya sudah habis, Haechan jadi bingung bagaimana caranya ia bisa pulang saat ini. 

Teman temannya sedang tak ada kelas hari ini jadi Haechan tak bisa nebeng pulang bersama mereka seperti biasa. 

Setelah berfikir ribuan kali akhirnya Haechan memutuskan untuk menghubungkan si miskin Mark. 

Haechan menghembuskan nafas berulang kali sebelum kemudian membuka room chat miliknya bersama sang alpha. 

Miskin

Me
Jemput gue sekarang di kampus

Cepet! 
Nggak pakek lama! 

Miskin
Iya, Haechan
Aku akan segera tiba disana

Haechan tak lagi membalas pesan dari Mark, ia kembali sibuk dengan minuman yang baru saja ia pesan tadi di kantin. 

Saat sedang asik asiknya melamun, Tiba-tiba Jaemin datang menghampiri dirinya. 

Haechan kesal, tentu saja! 

Karena ia tau, Jaemin datang menghampiri dirinya itu karena dua hal. 

Yaitu menghina dan pamer. 

" miskin, sendirian aja nih"

Haechan tak membalas, ia masik sibuk menikmati minuman miliknya. 

" kok cuma beli minum dong, kenapa, uangnya nggak cukup ya? "

" lo bisa diem nggak?! "

" enggak! "

Haechan memutar bola matanya malas dan Jaemin tentu saja tidak perduli dengan hal tersebut.

" oh iya sampai lupa! " Jaemin menjentikkan jarinya setelah teringat dengan tujuan awal mengapa ia datang menghampiri Haechan yang sedang duduk sendiri di sini.

Jaemin menjulurkan tangannya, Haechan memperhatikan pergelangan tangan Jaemin.

Di sana terdapat sebuah benda melingkar yang sangat berkilau, bisa dipastikan bahwa benda itu harganya sangat mahal.

Mengingat bahwa mate Jaemin adalah seorang bangsawan Abelard, maka tak heran lagi jika Jaemin mendapatkan barang mewah seperti itu.

Haechan menghembuskan nafas panjang, ia sebenarnya agak menyesal karena sudah bertemu dengan sang mate sekarang, andaikan ia masih seorang Vincent, bisa dipastikan bahwa gelang tersebut sudah menangkring indah di pergelangan tangan miliknya.

" kau pasti iri kan! " Haechan membuyarkan lamunannya saat mendengar suara Jaemin barusan.

" Jae-"

Haechan mengurungkan niatnya untuk memberikan komentar setelah sayup sayup pendengarannya mendengar orang-orang yang membicarakan tentang alpha miliknya.

" Iya, pemuda itu tampan sekali "

" aku juga melihatnya tadi di parkiran "

" ku dengar itu adalah mate dari Haechan "

" benarkah?! "

" aku penasaran seberapa kaya pemuda itu "

" iya, mengingat selama ini Haechan hidup bergelimang kemewahan, tak mungkin jika matenya miskin "

Jaemin juga mendengarnya tapi ia memilih untuk diam, ia hanya ingin menyaksikan bagaimana reaksi Haechan ketika orang orang membicarakan sang mate.

Tanpa berpamitan, Haechan langsung melesat meninggalkan area kantin, ia langsung pergi tanpa melihat bagaimana reaksi Jaemin saat melihat tingkahnya.

" mulai menyukainya heh! " Jaemin tersenyum miring, ia juga ikut meninggalkan area kantin karena dirasa tak ada lagi yang perlu ia lakukan disini.



Haechan berdecak kesal melihat penampilan Mark yang sangat berbanding terbalik dengan pakaian yang bisa ia kenalkan, namun harus Haechan akui Mark terlihat cukup menarik dengan pakaian casual seperti itu.

" Miskin! " panggil Haechan setibanya is di parkiran.

" Mark yang sedang menelfon seseorang pun segera mematikan panggilan tersebut saat melihat sang pujaan hati berdiri di hadapannya.

" langsung pulang? " tanya Mark.

" iya"

" kita cari makan dulu " ucap Mark saat ia mendengar perut Haechan yang berbunyi.

Haechan meruntuki dirinya sendiri dalam hati, bisa bisanya perutnya berbunyi dihadapkan pria yang tak diharapkan dirinya ini?!

Atau mungkin belum?

15 menit kemudian kedua pemuda tersebut sudah duduk manis didepan indomaret sambil menyantap mi dalam cup.

Haechan sebenarnya ingin protes tapi mengingat uang bulanan sudah ia habiskan untuk membeli skincare dan makan di lestoran mewah, ia jadi mengurungkan niatnya.

" besok besok kalau kau menjemputku, jangan memakai pakaian seperti itu lagi "

" kenapa? ''

" orang orang gila itu membicarakan tentang dirimu "

" apa kau tak menyukainya "

" tentu saja tidak! "

" kenapa? "

" ya kau pikir saja lah miskin!, jika mereka tau hubungan kita bagaimana?! "

Ternyata begini rasanya diterbangkan ke awan lalu dijatuhkan ke dasar tanah.

Menyakitkan!

Mark menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

" Alpha pintar " Haechan menepuk kepala Mark dua kali tanpa sadar dan Mark yang mendapatkan perlakuan seperti itu tentu saja langsung mematung.

Haechan yang tersadar dengan apa yang baru saja dia lakukan segera meminta maaf karena terkesan tidak sopan dengan yang lebih tua.

Kemudian pembicaraan mereka berlanjut sampai Haechan menceritakan tentang Jaemin yang baru saja memamerkan barang mewah pemberian dari sang mate dan sampai mereka yang akan memulai memahami karakter satu sama lain.

Bahkan Haechan dan Mark pun melakukan Deeptalk tentang tekanan Haechan saat ia tinggal bersama dengan Mark.

Dan Mark berjanji akan berkerja lebih giat lagi supaya Haechan tak merasa tertekan dalam menjalani hidup sebagai orang miskin.

My Best AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang