Dendam yang terpendam

166 12 2
                                    

Masih Flashback ya guys

Jaemin atau yang biasa akrab dipanggil Vendra itu mengerutkan dahinya bingung saat ia melihat Haechan sedang bercanda tawa dengan temannya di bangku depan.

Tapi bukan itu yang membuat Jaemin bingung, tapi tas Haechan yang kini juga berada di bangku depan, bukan lagi dibangku sampingnya.

" Haechan, kamu kenapa pindah? " pertanyaan itu hanya mendapatkan lirikan tak minat dari Haechan.

Tanpa menjawab pertanyaan Jaemin barusan Haechan kembali bergurau dengan teman temannya.

Jaemin yang tak mendapatkan jawaban itu hanya bisa tersenyum pasrah, kemudian ia kembali duduk di bangkunya.

*****

Byurrrr.......!!!

Jaemin menghentikan langka kakinya saat ia merasakan basah di sekujur badannya.
Seragam yang ia pakai langsung kotor seketika ditambah dengan aroma tak sedap yang dikeluarkan dari air sisa pel itu rasanya sangat mual.

Jaemin mengepalkan tangannya erat, dahinya berkerut menandakan seberapa emosinya ia dengan kejadian yang baru saja menimpa dirinya itu.

Ketika Jaemin membuka pintu bilik yang baru saja ia masuki ia terkejut ketika melihat Haechan berdiri disana sambil membawa ember pel.

" Haechan?!, jangan bilang kamu yang—"

" kalau iya, mau apa lo? "

" tapi kenapa?, aku ada salah sama kamu? "

"Lo masih nggak sadar?! "

" aku bener bener nggak tau... "

" kesalahan lo adalah kenapa lo pacaran sama Kak Bagas, padahal lo tau sendiri kalau gua suka sama kak Bagas?! "

" Chan... "

" Udah berapa lama lo pacaran sama kak Bagas? "

" hampir setahun... "

" BANGSAT YA LO VENDRA!, PADAHAL GUA SELALU CERITAIN KAK BAGAS KE ELO ANJING?! "

" Chan, aku nggak berm—"

" gua berasa jadi orang dongo tau nggak!, gua udah percaya sama lo anjing!, kenapa lo nggak bilang dari awal kalau kalian pacaran! "

" aku nggak mau kamu sakit hati Haechan nantinya "

" harusnya lo bilang dari awal supaya sakitnya nggak double kayak gini"

" Chan aku —"

" gua pastiin lo bakalan menyesal karena udah bohongin gua setelah ini, dan gua jamin pacar lo itu juga nggak bakalan bisa nolongin, camkan itu baik baik "

Haechan mendorong pundak Jaemin sampai menabrak pintu bilik toilet, setelahnya ia melemparkan bak pel yang daritadi ia pegang lalu pergi meninggalkan Jaemin yang mulai sesenggukan di tempatnya.

Dan sejak saat itu pula Haechan terus membully Jaemin, bahkan tak jarang ia menyuruh Jaemin melakukan ini itu seperti seorang babu.

Dan seperti yang dikatakan oleh Haechan bahwa pacar Jaemin tak akan bisa membantunya.

Alasannya?

Karena ibu Bagas berkerja di butik milik keluarga Haechan.
Dan jika Bagas berani ikut campur urusan mereka, Haechan mengancam akan menyuruh mommy nya untuk memecat ibu Bagas.

Jadilah Bagas hanya bisa pasrah melihat bagaimana pujaan hatinya itu dibully oleh Haechan.

Dan karena hal itu, akhirnya Bagas yang sudah terlanjur malu pun akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Jaemin.

Setelah diputuskan oleh Bagas, teman temannya juga ikut menjauhi Jaemin karena tak ingin dibully juga.

Dan sejak saat itu pula dendam Jaemin untuk membalaskan perbuatan Haechan terhadapnya mulai tumbuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Best AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang