3.khawatir

3.1K 87 3
                                    

Jangan lupa vote,komen and follow



Dukungan teman-teman semua sangat berarti dan begitu memotivasi untuk tetap berkarya
(Terimakasih bagi yang udah follow)

Hari sudah larut malam, namun kia tak kunjung juga datang,siska selaku ibu kia sangat khawatir akan keselamatan kia.

Drrrrr

Suara telpon dari Adrian menyita perhatian Siska

"Maaf buk saya damar asisten pribadi tuan Adrian, mengabarkan bahwa tuan Adrian mengalami serangan jantung buk."

"Kenapa suami saya bisa terkena serangan jantung?"

"Jadi begini buk, perusahaan tuan Adrian tiba-tiba saja mengalami kebangkrutan,dan semua saham telah habis buk,kini tuan Adrian di rawat di rumah sakit xxx."

Setelah panggilan terputus,siska bergegas kerumah sakit,entah apa yang telah menimpa sang suami hingga bisa seperti ini.

Siska melihat jam sudah menunjukkan pukul tengah malam,kia belum juga memberi kabar di telpon nggak aktif, sekarang Adrian dirawat,sungguh di lema membuat siska khawatir dan takut.

Taksi yang di naiki Siska berjalan ke rumah sakit xxx,setelah sampai Siska bergegas masuk untuk melihat keadaan sang suami.

"Mas."
Tak ada sautan dari dalam kamar rawat Adrian,dengan pelan Siska masuk melihat banyak selang yang terpasang di sana,degup jantung Siska terasa cepat sekarang ,Siska ingin mengabari kia ,entah kemana putri nya itu sekarang.

"Maaf buk, seperti nya pak Andrian harus di operasi buk, menimang resiko tentang jantung beliau yang sangat lemah,di perlukan pendonor jantung buk."

Siska yang mendengar perkataan dokter mengelus dada kaget,"di mana saya harus mencari pendonor jantung dok?"

"Jadi pihak rumah sakit akan membantu ibuk ,dalam mencari pendonor,namun hal itu tentu memakan waktu yang lama."dokter Rian menjeda perkataan sembari menggeleng "kemungkinan untuk sembuh 50%."

Siska menangis memeluk sang suami yang terbaring lemah.
"Apa tidak ada jalan lain dok?"

"Tidak buk,jalan satu-satunya operasi dan mencari pendonor jantung buk,kalau begitu saya permisi."dokter Rian melangkah menjauh menutup pintu pelan.

"Mas bangun mass,,putri kita hilang mas."ujar Siska menahan dengan tangis yang tak terbendung "bagaimana ini mas,ayo bangun mas katanya mas mau ajak keluarga kecil kita jalan-jalan keluar negri."lirih Siska

___________________

Pagi harinya kia merasa badannya tertindih sesuatu yang berat,

Auhg

Sesuatu telah menyedot put*Ng kia dengan setengah sadar kia melihat pria yang tadi malam bersama nya menyusu layaknya anak kelaparan "aaaaaaaa menjauhhh!"seru kia keras

Sang empu yang di dorong keras hanya memperingatkan seringai nakal"apa nona manis ini ingin mengulang adegan semalam."

"kau tak akan bisa kabur ,sebelum ibu ku bangun!" Bisik Bean dengan suara serak

"ah."

"bukankah permainan ku di atas ranjang sangat panas kia,kau beruntung menjadi wanita pertama yang ku tiduri"

kia menatap tajam Bean"laki-laki brengsek"

Dengan keras kia menghempaskan tangan nakal yang mencoba bergelayut manja di atas tubuh nya.
Kia mencoba berdiri,namun malah terjatuh lemas di lantai.

"Butuh bantuan anjing kecil?"

Kia mendengus lirih"kau pria terburuk yang pernah ada."

Bean bersandar di kepala tempat tidur sambil menopang dagu"terimakasih atas pujiannya anjing kecil."

Dengan langkah tertatih-tatih kia berjalan menuju kamar mandi dan memungut pakaian yang berserakan.

Bean hanya tersenyum sinis melihat kia yang menutup pintu kamar mandi,dan melihat tempat tidur sudah ada bercak merah"bukankah menarik membuatmu jadi boneka ku kia Adrian putri."

Sementara itu kia kamar mandi hanya bisa merutuki kebodohan nya,atas apa yang menimpa Nita ,ibu paru paya yang kia tabrak"ini semua kesalahanku."kia menangis tersedu-sedu membiarkan air software membasahi tubuh indah nya.entah sudah berapa menit kia di dalam,hingga ketokan pintu membuyarkan atensi kia.

Tok tok tok

"Heiii apa yang kau lakukan."seru Bean

Dengan cepat kia memakai pakaiannya lagi dan membuka pintu
.kia tak berani melihat wajah Bean ,kia berjalan menunduk kearah luar kamar

"Kemana kau akan pergi nona manis."ucap Bean datar

Kia mendongak melihat kebelakang"Aku ingin pulanggg."

Suara tawa menggema keseluruh ruangan"apa kau pikir mudah kabur dari ku anjing kecil?"

Kia tak menghiraukan perkataan Bean,dengan langkah yang masih tertih kia berjalan menuju pintu.

"Sial, dikunci."gumam kia pelan

Kia berjalan menuju ranjang, astaga selangkangan kia benar-benar sakit.kia melirik kamar mandi yang Masi di tutup.

Ceklek

Pintu kamar mandi di buka,Bean keluar tanpa menggunakan sehelai benang pun.

"Apa kau tidak malu ."sinis kia

Bean berjalan mendekat "untuk apa malu,saya butuh tempat sempit lagi, mungkin seharian ini kita akan habiskan di tempat tidur."

Kia menggeleng kuat "menjauh dari ku pria brengsek,otak selangkangan!."

"Apa kau takut anjing kecil,bukankah tadi malam kau sangat menikmati nya."

"Jangan mendekatiku dengan belalai besar itu ,dasar mesum."

Ekspresi Bean berubah datar"belalai besar?apa ini maksud mu anjing kecil."ujar Bean menunjuk sesuatu di antara kedua pahanya"ayolah akan menyenangkan jika melakukan nya lagi,saya suka gua sempit itu."

"Pria gila."

Kia semakin terpojok,kedua tangan Bean mengukung kia dibawah"ayolah anjing kecil,rasanya nikmat."

Brukkk

Bean terjatuh,Bean menatap kia tajam seolah-olah akan menghabisi nya"baiklah kalau kau mau bermain kasar."

Dengan satu tarikan Bean menarik rambut kia,hingga kia meringis ,rasanya kepala kia akan pecah saat itu juga"ini kan yang kau suka anjing kecil, permainan yang kasar dan ganas."bisik Bean pada daun telinga kia,hingga kia dapat merasakan hembusan nafas dari Bean

Kia menangis tersedu-sedu"Aku mohon berhenti."

Dengan gerakan cepat Bean mengambil tali di atas nakas dan mengikat kedua tangan dan kedua kaki kia.

Lalu dengan santainya Bean memakai pakaiannya di depan kia,hingga kia menolehkan kepala kesamping enggan melihat Bean

Entah apa yang di cari Bean dia mengotak Atik sesuatu hingga menemukan pisau cutter"apa kau siap nona,kita akan bermain permainan psikopat."

Kia menangis menahan sakit,saat Bean melukis karyanya di badan kia dengan indah'penjahat' "bukankah ini sangat indah nona."ujar Bean seraya tersenyum puas melihat mahakarya nya di tangan kia.

"Kau menjijikkan."

Bean hanya tersenyum sinis mendengar ocehan kia"apa kau mengatai diri mu sendiri anjing kecil."

Bean melepas ikatan, lalu berjalan keluar kamar, "seperti nya permainan ini cukup disini dulu."ujar Bean seraya menutup pintu dan mengunci nya.

Dengan langkah ringan Bean berjalan menyusuri lorong yang luar ,hingga devix menghampiri Bean yang sepertinya telah selesai dengan urusannya.

"Devix perintah kan maid untuk memberikan anjing kecil di kamar ku makan,agar dia tidak mati kelaparan."

Devix hanya mengangguk seraya memberikan Beberapa dokumen penting "ini tuan, saham perusahaan Andrian grup."

mr.bean Ibrahim  End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang