22.gerah

1K 20 0
                                    

Jangan lupa vote,komen and follow



Dukungan teman-teman semua sangat berarti dan begitu memotivasi untuk tetap berkarya
(Terimakasih bagi yang udah follow)

Terik matahari tak menghambat Bean yang kini sedang berolahraga di ruang pribadi nya,di sana terdapat berbagai macam alat olahraga.tempat ini memang tidak di lengkapi atap sehingga sinar ultraviolet mampu menembus lapisan kulit

Kia hanya menatap Bean dari samping, membiarkan Bean sibuk dengan olahraga nya tanpa mau mengusik.

Entah kenapa,kia ingin sekali Melihat wajah Bean,kini kia hanya menatap Bean hati kia rasanya menghangat,suka?bukan kia bukan suka pada Bean,tapi ini memang murni keinginan hormon kehamilan nya,

Saat perut' kia bergejolak kia hendak menjauh untuk muntah,entah kenapa kia merasa dirinya selalu saja mengalami muntah setiap saat , pagi,siang,sore,bahkan malam.

Bean yang merasa terusik melihat kia,tau jika Bean menatap nya,kia berbalik hendak pergi ,namun suara Bean menghentikan langkah kia

"Kau mau kemana anjing kecil."

Selalu saja Bean memanggil nya anjing kecil, kalau kia boleh jujur , dirinya sangat tidak suka di panggil seperti itu,rasanya Bean sedang menyamakan dirinya dengan seekor anjing.

Ki berbalik dan tersenyum gugup,atau lebih tepat nya di paksa tersenyum.

"Itu,tadi saya ingin mencari."kia menggaruk tengkuk nya

"Mencari apa?"Bean menaikkan satu alis nya.

"Mencari bibik Tina ,."

Bean seolah meragukan perkataan kia,karna kalap dengan tatapan Bean seolah Akan menerkam nya, liflek kia membalik badan dan hendak pergi,

Saat langkah pertama Bean menarik kerah pakaian kia hingga kia berbalik menatap Bean.

"Apa baby mu itu merindukan wajah ku?"

Kia memutar bola mata malas mendengar perkataan Bean, astaga pria di depannya ini benar-benar kelewatan pede,

"Nggak!"ketus kia,melipat kedua tangannya.

Bean yang gemas dengan tingkah kia pun mencubit pipi kia gemas.

"Oh benarkah!Does your baby want to visit his father?"bisik Bean pelan membuat kia menggeleng kuat

Namun,entah kenapa wajah kia berkaca-kaca menatap bean.kenapa hormon hamil nya ini berlebihan sekali,bahkan kia tak dapat menghentikan air mata yang jatuh di pelupuk mata nya.

"Kenapa kau malah menangis tidak jelas anjing kecil."bingung Bean."hey tenang lah,apa kau berniat mencari perhatian ku."lanjut Bean

Hal itu menambah tangis di mata kia,bahkan air matanya tak tahan lagi, seperti air mancur yang bercucuran.

"Tenang lah."ujar Bean memeluk tubuh kia lembut.

Bahkan badan kia gemetar tidak jelas,Bean mengusap air mata kia,dan mencoba menenangkan kia.

"Apa anda benar -benar sangat membenci saya tuan."mata kia memandang ke sembarang arah mencoba mengalihkan tatapan menyelidik Bean terhadap nya.

"Menurut mu?"ujar Bean membalikkan perkataan kia.

"Kenapa anda tidak pernah lagi menyentuh saya."ucap kia se pelan mungkin.

Sekarang Bean tau akar masalah nya di mana, ternyata kia benar -benar merindukan sentuhan dari nya,tanpa sadar Bean tersenyum sarmik ,

Tanpa sadar kia sedikit berlari dari Bean, astaga kenapa kia merasa dirinya salah tingkah sendiri,pipi kia bersemu merah,kia meninggalkan Bean.

Bean yang melihat kia menjauh hanya bisa terkekeh "seperti nya bayi mu itu merindukan sentuhan ku"ujar Bean sedikit berteriak.

Kia Masi bisa mende nya,namun kia yang sudah kepalang malu hanya bisa berjalan keluar,dan memiliki duduk di kursi depan rumah.

Kia menarik nafas dalam, mencoba menetralisir detak jantung nya yang seakan-akan terpacu,

Tina yang sedang membersihkan halaman rumah melihat kia dengan bingung

"Nona ada apa?"tanya Tina lembut

"Bibik jangan panggil nona, panggil kia aja bik,kia kan nggak enak jadi nya."tutur kia

Tina hanya tersenyum semu"iya kia,kenapa ,apa ada masalah."

"Nggak bik,itu tadi ada tikus di kamar mandi."

Tina hanya mengangguk dan melanjutkan pekerjaan nya.

"Ehem."

Dengan liflek kia memegang dadanya kaget,ternyata Bean berada di samping nya.

"Ke-kenapa tuan ada disini?"tanya kia gugup

Bean tersenyum miring melihat kia yang kelihatan salah tingkah di hadapan nya.

"Apa kau merindukanku?"

Hembusan nafas Bean terasa menerpa kulit leher kia, membuat kia merinding.

Dan yang membuat kia tak bisa bergerak adalah rabaan tangan nakal Bean yang merayap kesana-kemari,

Tina yang melihat itu segera menjauh,tak ingin mengganggu waktu ke dua nya.

Kia hendak berdiri dan mengikuti Tina,tapi langkah kia terhenti karna tiba-tiba saja Bean mendekati nya membuat kia mundur' dan menatap wajah rupawan Bean.

"Bukankah kau tadi bilang merindukan sentuhan ku."

Astaga sekarang,kia tak dapat menahan detak jantung yang kian berdebar.apalagi melihat wajah Bean yang kian mendekat, hingga harum nafas Bean dapat di hirup bebas oleh kia.

Kia memejamkan mata saat Bean yang makin mendekat,
"Apa kau menginginkanku mencium mu."bisik Bean pelan

Lantas saja kia membuka mata, ternyata Bean tersenyum penuh kemenangan.

"Tapi maaf aku tidak berminat lagi dengan."Bean melihat tubuh kia dari atas hingga ke bawah "dengan tubuh mu yang jelek itu."lanjut Bean,pergi meninggalkan kan kia yang terdiam sendiri, menatap sendu Bean yang hilang di balik Diding.

Apa dirinya sangat hina di mata pria itu,entah kenapa kia merasa hati kia kian berdenyut nyeri mendengar perkataan Bean,kia kembali duduk melihat hamparan bunga yang indah di taman,hingga tanpa sadar kia tertidur dengan posisi duduk,

Entah sudah beberapa menit tertidur,Bean keluar dari rumah melihat kia yang tidur nyenyak

"Apa dia selalu tidur dengan posisi tidak enak di pandang seperti itu."celetuk Bean melihat kia yang tertidur dengan lelap.

Karna tak ingin bayi kia kenapa-kenapa,Bean mengangkat kia menuju kamar,perlu di ingat Bean hanya kasian pada bayinya,bukan pada kia,jadi jangan berfikir Bean akan jatuh cinta atau jatuh hati pada wanita yang telah menyakiti ibu nya!

Setelah memastikan kia tertidur dengan aman,Bean berjalan menuju meja makan,Bean memang sengaja untuk bertemu Tina yang sedang memasak

"Setelah dia bangun suruh dia mandi,sarapan, dan bilang kalau aku akan lembur,jadi suruh wanita itu untuk tidur dan jangan menanti kepulangan ku."ucap Bean melihat jam tangannya.

Tina menggangguk "baik tuan,nanti akan saya sampaikan."

Bean berjalan menuju bagasi, sekarang Bean akan mengadakan pertemuan terkait aset perusahaan yang makin melonjak tinggi,semakin tinggi pemasukan semakin banyak pula bahan baku yang di butuhkan untuk membuat sebuah produk yang berkualitas.

Oleh sebab itulah Bean akan mengadakan rapat dadakan terkait pemilihan bahan baku pada produk yang akan di buat.

Dan untuk masalah kia bukan urusan yang penting bagi bean

___
Author mau sekalian promosi Ig siapa tau ada yang kepo ,,,
https://www.instagram.com/kelly_maiyunita?igsh=MW5vZ2JzYXhkdDh3bA==

🥶🥶Dinginnnnnnnn

mr.bean Ibrahim  End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang