28.pulang

1.2K 28 0
                                    

Jangan lupa vote,komen and follow



Dukungan teman-teman semua sangat berarti dan begitu memotivasi untuk tetap berkarya
(Terimakasih bagi yang udah follow)

Kia duduk di kursi dengan tatapan menyelidik, seperti nya kia melihat seseorang di depan,sedang mengendap-endap, posisi kia saat ini berada di belakang rumah,di sana ada kursi yang menghadap ke kolam ikan.

Dengan langkah cepat kia segera berdiri ,untuk memberi tahu para penjaga yang ada di depan rumah,namun langkah nya terhenti karna orang itu mendekat dan menahan tangan kia.

"Sttt ini aku."

Kia seperti tidak asing dengan suara itu berhenti,mencoba melihat kebelakang

"Riko?"

Pria di depannya menggangguk,dia sangat khawatir pada kia,saat Siska memberi kabar bahwa kia bersama seorang pria dan menyuruh Riko untuk menjemput kia pulang,jelas saja Riko setuju,

Melihat perut kia yang membuncit membuat Riko kaget"apa yang terjadi,kenapa lo bisa menjadi seperti ini."

Kia menunduk dalam,tak berani menatap sepupu nya itu"aku di culik dan di bawa kesini."

"Sekarang pulang"

Riko hendak menggenggam tangan kia dan membawa kia pulang,Siska sangat khawatir tentang keadaan kia saat ini bahkan Siska tak mau makan selama beberapa bulan ini.

"Nggak."kia melepas genggaman Riko,kia harus Disini sampai masalah nya dan Bean terselesaikan,dan lagi kia tak ingin Bean makin membuat kia menderita setelah tau dirinya kabur

"Kenapa?"tanya Riko bingung

"Aku harus selesai kan masalah ku dengan Bean dahulu,"

"Ceritakan masalah apa yang kau alami , akhir -akhir ini kia."Riko tak  dapat menyembunyikan raut khawatir nya pada kia"ayo pulang,kasian Tante Siska,dia khawatir."

Dengan tegas kia berontak saat Riko memaksa kia untuk ikut dengannya,kia benar-benar tidak bisa untuk sekarang,kia ingat ancaman Bean bahwa jika kia macam-macam mungkin akan terjadi sesuatu yang lebih buruk dari kehidupan nya yang sekarang.

Tanpa kia sadari,semua sudut rumah telah terpasang ka merah cctv,dan Bean bisa memantau aktivitas kia saat ini lewat layar hp nya,

Diam-diam bean mengepal kan tangannya,Bean melihat kia yang awal nya menolak memilih untuk ikut dengan pria yang tidak Bean tau siapa.

"Mencoba kabur,saat lo sedang hamil besar?"Bean menyeringai tidak senang.

Bean mengetik beberapa pesan',tahan pria yang membawa kabur wanita licik itu.posisi di belakang rumah,jika dia berhasil kabur liat apa yang akan terjadi pada kalian.!'

Setelah nya Bean tersenyum puas,kia tak akan lepas dengan mudah,kabur?cih jangan harap,sebelum ibu nya betul-betul sehat Bean tidak akan melepaskan kia dengan begitu mudah.
__
Di sisi lain seperti nya ada yang tidak beres, seseorang mengejar kia dan Riko,kia tak menyangka jika pengawal akan tau ini lebih awal.

"Ayo sembunyi di sana."Riko menunjuk beberapa pengunjung yang masuk ke toko baju.

Kia yang paham pun segera masuk,di ikuti Riko,mereka bersembunyi di keramaian, pengunjung toko

tempat tinggal Bean memang dekat dengan pusat perbelanjaan,jadi itu lah sebab nya banyak anak-anak dan pedagang di sekeliling kompleks,walau Bean jarang bersosialisasi tapi ibu dari Bean adalah sosok yang ramah ,dan ingin tempat yang ramai.rumah besar yang di kelilingi orang-orang dari kalangan elit.

"Berhenti melamun."bisik Riko saat kia hanya bengong .

Mereka masuk dalam ruang ganti pakaian,

Kini seperti nya adrenalin kia semakin terpacu,saat melihat para mengawal Bean mencoba mencari sudut lokasi kia,dia dapat melihat kaki pengawal dari balik pintu.

"Sst."Riko meletakkan jari nya di telunjuk agar kia tetap diam dan tidak bersuara.

Tepat setelah pengawal pergi kia bisa bernafas lega.

"Ayo kita temui Tante Siska,lo tau dia sedang sakit sekarang,dan selalu mengigau menyebut nama lo."

Kini dengan langkah yang hati-hati Riko membawa kia menemui Siska,saat bertemu terakhir kalinya dengan kia,Siska jadi lebih murung karna kia tak lagi mau menghubungi nya, setelah mencari informasi barulah Riko dapat menemukan lokasi kia berkat bantuan dari Damian juga.

Riko takut teledor, apalagi sekarang kia sedang berbadan dua,jadi Riko tak mau jika terjadi apa-apa pada janin kia.

"Ini rumah siapa?"tanya kia menelisik ruangan yang baru dirinya ketahui

"Ini rumah om Damian,Tante Siska tinggal di sini sekarang."tutur Riko menjelaskan.

"Lalu bagai mana dengan rumah papa?"

"Disita oleh bank."jawab Riko enteng.

Riko membawa kia kekamar Siska "ini tante ,kia udah datang."

Damian yang ada di sisi Siska bisa bernafas lega, setidaknya dengan adanya kia ,Siska bisa melepas rindu nya,sudah beberapa hari Siska demam dan makin parah,mengigau nama kia,dan juga Siska tak mau di bawa kerumah sakit.

"Mama."cicit kia pelan

Kia mencoba melangkah mendekat,Siska yang terbaring melihat ke pintu, Siska sedikit terkejut dengan keadaan kia yang hamil besar,

"Kiaaa."seru Siska mencoba duduk,namun Damian menahan Siska agar tetap berbaring.

Riko yang tak mau mengganggu suasana memilih untuk keluar,dan duduk di ruang tamu.

"Mama kenapa?"tanya kia mendekati Siska ,kia duduk di sebelah Siska memeluk erat sang mama.

"Apa kia masih marah sama mama."mata Siska berkaca-kaca,Sungguh Siska tak tega melihat putri semata wayangnya saat itu pergi dengan raut wajah kecewa,

"Nggak,kia nggak marah sama mama,kia cuma butuh waktu untuk menerima keadaan kita sekarang."

Siska melirik Damian,Damian yang mengerti pun memberi ruang untuk ibu dan anak untuk berbicara,Damian bangkit dan berjalan keluar kamar.

"Maaf kan mama.semua ini salah mama."Isak Siska

Kia menatap teduh mata Siska yang mengembun,jujur kia sedikit tidak suka melihat mama nya menyalahkan diri sendiri.

"Kia udah tau tentang papa ma,jadi selama ini papa berkhianat dari mama,."Kia memegang wajah teduh Siska"maafin kia yang sempat marah sama mama,jujur saat itu kia shock, melihat mama menikah lagi,kia kira mama udah nggak sayang lagi sama kia dan papa."lanjut kia sendu

Siska memeluk kia"jadi kamu kemana aja selama ini kia,mama khawatir,mama udah cari kamu tapi mama nggak ketemu."

"Kia sekarang tinggal sama Bean,kia melakukan kesalahan,mama benar sikap ceroboh kia memang akan menjadi petaka untuk kia,kia di kurung di rumah Bean sampai ibu nya sembuh,kia menabrak ibu dari Bean ma."kini kia menangis dalam pelukan Siska.

"Mama akan jaga kia, sekarang kia tinggal sama mama aja ya,jangan kembali kesana lagi."

"Kalau kia melakukan itu,sama saja kia kan membawa masalah untuk mama,tunggu kia selesai kan masalah kia ma,setelah itu kia akan pulang bersama mama lagi."

Walau nyatanya kia ingin tetap bertahan di sini,tapi itu sama saja akan membuat Bean semakin membencinya,kini kia akan tetap bertahan sampai ibu Bean kembali sehat,

"Apa putri mama ini akan kembali kesana lagi?"tanya Siska sendu

mr.bean Ibrahim  End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang