Jangan lupa vote,komen and follow
•
•
•
Dukungan teman-teman semua sangat berarti dan begitu memotivasi untuk tetap berkarya
(Terimakasih bagi yang udah follow)
Seolah-olah ada perasaan lain yang menggelitik relung hati Bean,melihat bayi mungil nan lucu berada dalam dekapan nya.Setelah beberapa jam perawat kembali membaringkan bayi yang telah tertidur pulas kedalam box khusus bayi.
Kia Masi belum juga bangun,Bean melihat jam tangan nya, ternyata ia ada rapat sekarang,devix terus saja mendesak nya untuk cepat kekantor,sebelum pergi Bean melihat bayi mungil berjenis kelamin laki-laki,yang Masi belum di beri nama,lalu berjalan keluar ruangan untuk menuju mobil tempat parkir.
Sebenarnya Bean sudah memasang penjaga di sekitar ruang inap kia agar,saat kia bangun dia tak mencoba untuk kabur dan membawa pergi bayi kecil itu.
Bean kembali memegang dadanya yang terasa menghangat,bahkan belum beberapa menit keluar Bean merindukan bayi mungil itu.
Bean memacu mobil nya hingga sampai pada kantor,melangkah melewati para karyawan yang menunduk hormat.
"Tuan,ini berkas-berkas yang akan di bawa."ujar devix memberikan beberapa berkas di tangannya.
Bean mengambil berkas itu dan duduk di kursi kebesaran nya di temani devix di depan Bean,entah kenapa Bean merasa kurang fokus, kepalanya tiba-tiba berdenyut nyeri.
"Tuan apa anda baik-baik saja."
Bean mengangguk singkat,setelah mempelajari berkas dengan teliti kini Bean duduk di antara para pemegang saham,Bean menyimak apa yang di sampaikan rekan yang lain ,namun pikiran Bean tetap saja teralih memikirkan bayi mungil itu.
Bean tiba-tiba berdiri"rapat selesai, seluruh keluhan dan pertanyaan yang lain ajukan pada asisten saya."
Bean berjalan meninggal kan ruang kerja untuk segera kerumah sakit,entah kenapa Bean ingin bertemu dengan bayi mungil itu, sekaligus untuk menanyakan nama yang bagus untuk si bayi.
Saat sampai di rumah sakit,Bean langsung menuju ruang inap kia, ternyata kia sudah bangun dan menyusui si bayi,langkah kaki Bean terhenti menggantung.
Kia yang menyadari kedatangan Bean segera menutup pakaian nya ,walau bagaimana pun Kia tak akan memperlihatkan gunung kembar nya lagi pada Bean.
"Anda kenapa kesini tuan."ucap kia singkat,kia meno'el-meno'el pipi bayi yang tembem itu,kia gemes sendiri melihat nya.
Bean melanjutkan langkah dan duduk di sebelah kia, melihat bayi itu begitu aktif dalam menyesap air kehidupan nya.
"Apa salah saya datang kesini?kenapa kau bertanya seolah-olah tak membutuhkan ku lagi anjing kecil."Bean sedikit tidak suka dengan nada bicara kia,yang seolah-olah tidak suka dirinya disini,padahal Bean membubarkan rapat hanya untuk melihat nya.
Kia hanya menarik nafas dalam, melihat Bean yang terus menatap bayi di gendongannya .
"Bukannya anda tak menyukai bayi ini?"tanya kia
Bolehkah kia saat ini memaki balik Bean yang dahulu, sempat mengatakan tidak ingin bayi ini lahir di rahimnya.kini kia melihat tatapan Bean seperti melihat seekor anak kucing di depannya.
"Apa kau telah memikirkan nama yang cocok untuk bayi ini?"ucap Bean mengalihkan pembicaraan.
Kia belum sempat memikirkan nama untuk baby lucu nya ini,kia melirik Bean untuk meminta tanggapan yang cocok.
"Bagaimana kalau Alex Rudiart Ibrahim."
Kia menatap Bean tajam,Bean seperti nya sengaja untuk menambah kan nama nya di akhir nama bayinya,
"Tidak akan,Alex Andrian , seperti nya nama itu cocok untuk anak ku."
Ucap Bean menimpali."Apa kau berencana untuk menambah kan nama belakang pembunuh itu di belakang nama anakku."
"Ini cucu nya,tidak akan ada masalah nya."
"Tidak saya tidak menyukai nya,jangan sampai anakku nanti malu, mempunyai nama belakang seorang narapidana."
Kini kia mulai terbawa emosi akibat Bean yang seolah-olah tak menyukai papa nya,kia tau kalau andrian salah tapi Bean tak harus sampai membenci papa nya sampai seperti itu,walau bagaimanapun sebejat- bejatnya papa nya itu,dia tatap menjadi figur orang tua yang baik untuk kia,
"Ini anak ku , terserah aku mau menamainya apa."tekan kia tak suka bila bean menjelekkan nama sang papa di depan bayi yang baru lahir.
"Ingat,aku membenci papa mu itu,sama hal nya aku membenci mu,tapi untuk bayi ini saya tidak akan pernah membiarkan nya memakai nama belakang seorang narapidana,apa lagi laki-laki brengsek seperti Adrian ,itu akan menularkan sifat jeleknya pada anakku kelak."
Kia melirik bayi nya yang tertidur dengan pulas,kia dapat mendengar dengkuran yang halus khas seorang bayi, yang dapat menenangkan amarah kia yang sedari tadi ingin menerkam Bean hidup -hidup.
"Baik lah nama bayi ku ini Alex Rudiart."ujar kia mengalah,namun kia Masi juga tak ingin memakai nama belakang Bean.
"Tidak,harusnya Alex Rudiart Ibrahim."timpal Bean.
Kini kia benar-benar tak ingin berdebat dengan Bean,kia hanya mengangguk walau raut wajah kia kentara sekali tidak menyukai nama itu,namun agar masalah nya cepat selesai kia hanya pasrah.
Untuk beberapa hari kedepan kia akan tetap di rumah sakit,untuk meminalisir agar tidak terjadi kendala saat menjaga Alex kecil.
Ya,kia menyetujui nama Alex, dan panggilan kecil atau keseharian Al.
Itu kelihatan bagus untuk dengar.Bean menggendong Al yang sudah tertidur,kia hanya diam tanpa mengusik Bean yang sedang asik bercerita dengan Al kecil.
Walau hari sudah menunjukkan sore hari,dan Bean Masi memakai pakaian kantor nya,Bean Masi juga enggan untuk pulang walau sekedar berganti pakaian.
Kini saat Bean meletakkan Al kecil di tempat tidur bayi,Bean menelpon devix,Bean sengaja untuk menjauh dari kia,agar kia tak mendengar percakapan nya dengan devix
"Ya tuan,ada apa."
"Urus mengenai hak asu bayi ku,aku akan merawatnya."
Di telpon devix tampak berpikir "bagaimana dengan nona kia ,dia pasti akan marah dan tidak akan terima bila itu terjadi tuan."
"Biarkan dia yang memilih,bertahan bersama denganku dan anakku,atau pergi sendiri."
"Itu akan membuat nona kia sangat membenci anda tuan,dan juga anda telah berjanji dengan nona mela untuk menikahinya bagai mana kalau dia mengetahui nya."
"Mela juga akan menjadi istriku."
Saat ini devix menutup mulut nya mendengar omongan Bean yang ambigu"jadi anda akan menikahi keduanya,apa nona mela akan menyetujui nya."
"Jangan banyak bertanya devix,urus semua nya,dan ingat untuk merahasiakan nya dari kia,dia pasti akan merencanakan untuk kabur,jika tau akan hal ini."
"Baik tuan , sesuai dengan perintah anda."ujar devix patuh
#info,,,untuk kedepannya mr.bean Ibrahim akan lama up nya,di karenakan yang membaca nya cuma sedikit,dan yang vote nya juga sedikit:)
Jadi author akan menunggu sampai banyak yang baca,up nya di ganti jadi 3 hari sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
mr.bean Ibrahim End|
Romancekia melakukan kesalahan, karena telah menabrak nita ibu dari Bean hingga membuatnya koma,yang menyebabkan kia Andrian putri terjebak dengan putra Sinta yaitu Bean Ibrahim. Bean membelengku kia dalam sangkar besi"kau tak akan bisa kabur ,sebelum ibu...