27.ibu

1.1K 28 0
                                    

Jangan lupa vote,komen and follow



Dukungan teman-teman semua sangat berarti dan begitu memotivasi untuk tetap berkarya
(Terimakasih bagi yang udah follow)

Saat ini bean berada di luar negri untuk melihat kondisi sang ibu.

"Apa kau tak sayang lagi pada ibu mu ,Bean bahkan tak pernah menjenguk ibu di sini."ujar Nita sedikit merajuk,pasalnya putra semata wayangnya ini memang benar-benar keterlaluan,bahkan hanya pada saat dirinya diantar berobat ke negri saja Bean menjenguk nya.

"Ibu,aku kan banyak pekerjaan."

"Apa pekerjaan mu itu lebih penting dari kesehatan ibu?."Nita hanya bercanda ketika dirinya merajuk,ia hanya ingin melihat reaksi sang putra apakah akan merasa bersalah atau sebaliknya?

"Aku bekerja untuk biaya pengobatan ibu,tak mungkin devix menghandle semua nya sendiri."tutur Bean sedikit sedih.

Senyum Nita Merekah,menatap Bean"ibu hanya bercanda,kenapa kau terlalu terlihat serius."

Nita memeluk erat Bean.

"Jadi kapan ibu bisa pulang dari sini,ibu rindu rumah kita?"

"Beberapa bulan lagi Bu,ibu harus benar -benar pulih,"

Nita tampak sedikit keberatan,pasalnya sirinya sudah sedikit mendingan,namun karna Bean yang sangat mengkhawatirkan kondisi dirinya membuat Nita hanya menghela nafas pasrah.

"Baik lah."ujar Nita sedikit manyun

"Ibu jangan sedih,Bean melakukan ini untuk kesehatan ibu."

Sekarang Bean di landa kebingungan yang sangat kentara,apa diri nya harus memindahkan kia di vila lain,atau membiarkan nya pergi.namun dengan segera Bean menepis pikiran itu.

Bean menatap ibu nya dengan wajah hangat,jauh berbeda dari ketika ia menatap bawahannya,Bean akan menampilkan raut wajah datar dan tegas.

"Apa ibu mau makan."ucap Bean memberikan buah-buahan dan beberapa camilan yang ia pegang dari tadi.

"Iya,ibu bosan dengan masakan rumah sakit ini."

Bean memberikan makanan itu dan menyiapkan nya pada Nita,karna Nita Masi menggunakan infus jadi Bean tidak akan mau ibu nya kesulitan.

"Bagai mana dengan pekerjaan mu di Indonesia."ujar Nita mengunyah suapan dari sang putra.

"Ya Masi seperti biasa Bu,tidak ada yang berbeda."jawab Bean

Mata nita menyipit curiga.

"Kenapa ibu melihat ku seperti itu."

Nita terkekeh melihat ekspresi putra nya itu, astaga sejak kapan putra nya itu bisa sangat grogi seperti ini.

"Ibu udah kenyang."ucap Nita saat Bean akan menyuapi nya lagi.

Bean meletakkan kembali buah yang ia pegang,

"Apa Mela tau kondisi ibu?"tanya Nita saat Bean hendak duduk di sebelah brangkar.

mr.bean Ibrahim  End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang