34.kia di culik

1.2K 23 7
                                    

Jangan lupa vote,komen and follow



Dukungan teman-teman semua sangat berarti dan begitu memotivasi untuk tetap berkarya
(Terimakasih bagi yang udah follow)

Devix datang ke rumah sakit untuk menjemput kia,namun hasil nya nihil,devix tak menemukan keberadaan kia,hingga devix panik sendiri,takut Bean akan mengamuk.

"Kemana pasien atas nama kia Adrian putri?kenapa rumah sakit sebesar ini bisa kecolongan pasien!"ucap devix sedikit ngegas,pada pengurus rumah sakit.

"Jadi pak,tadi ada pria yang menjemput buk kia, kebetulan sekali buk kia boleh pulang,dan juga buk kia bilang akan ada yang menjemputnya,jadi itu lah sebabnya tidak melarang buk kia pulang."tutur perawat menjelaskan,walau kini dirinya sedang takut di amuk,ia hanya menunduk.

Devix menatap nya dengan penuh intimidasi,"antar kan saya pada ruang cctv yang ada di rumah sakit ini."

Sang perawat mengangguk,"mari pak ikut saya."

Dengan langkah tegas devix melangkah melihat rekaman cctv.watanya memindai dengan jeli setiap orang yang masuk ke ruangan kia

"Berhenti pada menit sebelum kejadian."tutur devix Masi dengan tatapan fokus ada layar monitor

"Stop."

Devix meng zoom seorang pria yang masuk dengan raut wajah mencurigakan,membawa kia masuk ke sebuah mobil,dan melakukan kendaraan nya keluar parkiran.

Kini devix gugup bukan main,pasti bos nya akan marah setelah mengetahui ini.

Devix berjalan keluar dan mengambil bukti rekaman,kini devix harus memberitahu kan ini pada Bean,walau dirinya di amuk devix hanya bisa ikhlas,karna ini memang juga kesalahan nya,dirinya yang tadi tiba-tiba berhenti di tengah jalan karna ada yang menghadang jalanan,hingga devix hampir menabrak sesuatu,untung saja devix segera mengerem tepat waktu.

Devix melajukan kendaraannya,menuju kantor Bean,dengan langkah yang was-was,devix berusaha menormalkan degup jantungnya,takut Bean akan mengamuk dan akan membuat nya kehilangan pekerjaan,atau mungkin gaji nya akan di potong.

Devix membuka ruangan Bean,hingga Bean yang tadi nya sibuk dengan komponen mengalihkan perhatian nya pada devix yang baru saja sampai.

"Bagai mana kondisi wanita itu dan bayi nya?"tanya Bean,yang masih belum tau jika kia hilang atau lebih tepatnya di culik.

"Tuan maaf kan saya,jadi ketika saya kerumah sakit ternyata nona kia di culik oleh pria yang tidak di kenal."

Bean berdiri ,terdengar suara benda jatuh,devix sudah menduga ini akan terjadi padanya,

"Lalu apa kau sudah menemukan nya?"kini Bean menatap tajam devix.

"Maaf tuan saya tidak bisa menemukan jejak nya, seharusnya bisa di lacak dengan hp, namun nona kia meninggalkan hp nya di atas tempat tidur rumah sakit."

Bean dengan panik menelpon polisi,dan agen intelejen nasional,untuk menemukan kia,bahkan dalam sekejap banyak berita yang mengabarkan tentang kia.

"Cepat cari dan temukan wanita itu dan bayi nya,saya ingin di ditemukan dalam kondisi hidup!"bentak Bean

Banyak yang gemetar mendengar Bean yang marah,bahkan devix mengucapkan doa agar Bean tak akan membunuh nya.

Devix mengangguk,dan keluar dari ruangan, meninggalkan Bean yang terdiam di meja nya ,lalu terduduk dengan kepala menunduk kebawah.

Yang dirinya cemaskan saat ini adalah tentang keselamatan Al,Bean tak akan membiarkan Al terluka,karna Al yang akan menjadi penerus keturunan nya kelak,.

"Wanita itu benar -benar sangat bodoh,bahkan sifat nya yang seperti orang bego mengancam keselamatan Al."

Kini Bean sangat menghawatirkan al,bagai mana jika terjadi sesuatu dengan sang bayi,Bean akan sangat menyalahkan kia jika itu sampai terjadi,tangan Bean terkepal erat, membuat urat-urat lehernya menonjol.

Saat ini devix kembali bersama beberapa orang agen intelejen menghadap Bean.

"Bagaimana apa sudah ketemu?"tanya bean pada agen intelejen di depannya.

Hendri menghela nafas,dia sudah berusaha semaksimal mungkin,tapi saat Hendri memeriksa cctv jalanan kota, ternyata mereka membawa kia ke pedesaan,dan dirinya tak dapat lagi mengintai kemana mereka pergi
"Kami menemukan di cctv jalan raya,mobil menuju ke pedalaman pedesaan tuan,dan di sana tempat nya sangat terpencil,hingga saya dan rekan-rekan tidak bisa lagi untuk terus memantau tempat nona kia di sekap."

Devix yang berada di belakang hanya bisa menyimak pembicaraan.

"Dan dapat kami simpulkan bahwa nona kia di sekap di sekitar pedalaman itu."

Bean menyimak kini Bean melihat daerah yang ada di dalam komputer nya, terlihat memang disana sangat jauh dari kota,rumah di sana juga sangat terpencil dari rumah yang ada di kota,

Bean melirik Hendri"lalu apa rencana selanjutnya?"

"Kami akan melakukan investigasi,terhadap orang -orang yang kami curigai."

"Siapa?"Bean menaikkan satu alisnya.

"Ada perawat yang mencurigakan di rumah sakit tempat nona kia di rawat.saat kami datang dan bertanya-tanya mengenai nona kia,dia tampak gugup dan berkeringat dingin."

Kini Bean mengambil foto perawat yang ikut serta merawat kia,Bean ingat orang yang ada di foto itu,bukankah dia yang bersama dengan dirinya saat menjemur Al.

"Tahan,wanita itu,biar aku yang melakukannya."ujar Bean menatap nyalang foto perawat di depannya

Awalnya Bean memang sudah curiga,pada wanita itu,saat itu dia mengikuti Bean, seolah -olah menunggu kepergian Bean dari rumah sakit.

"Tapi tuan,bukankah lebih baik Hendri saja yang melakukan nya."ujar devix menimpali.

"Wanita itu harus di beri pelajaran agar dia mengerti tentang cara berperilaku yang baik, mungkin indah jika dia menjadi ukiran seni ku."tak banyak orang yang mengetahui hobi aneh Bean,dirinya sangat sering menyiksa orang yang berkhianat dengan ukiran pisau di sekujur tubuh nya,

Devix merinding membayangkan kebengisan Bean saat menyiksa wanita itu,

Hendri memberikan beberapa rekaman vidio cctv jalan dan rumah sakit.

"Coba tuan perhatikan baik-baik,orang yang berada di balik tembok ini."Hendri menunjuk sosok yang menggunakan Hoodie sweater dan masker

"Saat nona kia berjalan menuju taman,orang itu juga ada di sana,bahkan juga memata-matai anda,ini ketika anda menggendong Al,dia berada di pojok paling kiri."

Kini Bean paham,sejak awal orang itu memang sudah ada niat jahat untuk melukai kia dan Al.

"Tangkap orang itu dalam keadaan hidup ataupun mati."desis Bean tajam

Dengan penuh amarah Bean menggebrak meja,hingga membuat orang yang ada di ruangan itu terkejut,devix yang sudah biasa dengan tingkah laku tuannya hanya bisa menghela nafas pasrah.

Berbeda dengan agen intelejen mereka syok,bahkan sampai memegang dadanya terkejut dengan suara yang di buat Bean.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari nona kia dan bayi anda tuan."ucap Hendri mencoba menenangkan bean

mr.bean Ibrahim  End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang