33.sopir

1.1K 21 4
                                    

Jangan lupa vote,komen and follow



Dukungan teman-teman semua sangat berarti dan begitu memotivasi untuk tetap berkarya
(Terimakasih bagi yang udah follow)

Hari ini kia di izin kan pulang,tapi Bean hanya menyuruh bawahannya untuk menjemput kia,saat ini Bean di sibukkan dengan pekerjaan yang tiada hentinya,bagi orang seperti Bean waktu adalah uang,jadi untuk itu,Bean akan menyibukkan dirinya,tanpa memedulikan apapun.

Kia menggendong Al duduk di mobil,belakang,walau kia heran kenapa bukan devix yang menjemput nya,karna biasanya devix lah yang menjadi tangan kanan Bean,karna tak mau terlalu pesimis,kia naik,hingga mobil terus melaju tanpa kia curiga sedikitpun,

"Non kata tuan Bean,kita akan mampir ke toko pakaian untuk membeli pakaian bayi."ujar sopir yang tidak kia ketahui siapa namanya.

Kini kia bertambah bingung,Bean tak mungkin memerintahkan membawa dirinya dan Al berbelanja,pasalnya kia tau siapa Bean,dan bukankah pakaian telah kia siapkan tanpa sepengetahuan Bean,saat akan mendekati lahiran kia memang sengaja membeli pakaian bayi,dan menyimpan nya,jadi menurut kia tak perlu lagi membeli pakaian bayi"kita pulang aja pak,nanti keburu sore."

Hening,tidak ada jawaban dari sopir di depannya,kia diam, seperti nya sopir di depannya paham dan akan memulangkan nya,dan kia merasa tidak curiga sedikitpun.

Kia melihat jalanan yang ramai,banyak orang yang berlalu lalang, membuat kia merindukan kebebasan nya dahulu,tapi kia hanya bisa menarik nafas pasrah,

Mobil berhenti di lampu merah,kia meraba-raba ponselnya, seperti nya ketinggalan di rumah sakit,memang saat itu Supir itu membuat kia terburu-buru dan hal itu membuat kia lupa membawa ponselnya.

Ki belum mengabari mama nya jika kia akan sekalian mampir di rumah sang mama, lagi-lagi kia mendengus dengan kecerobohan nya sendiri,memang penyakit ceroboh dari lahirnya tidak pernah hilang.

"Pak kita putar balik kerumah sakit dulu pak, sepertinya,hp saya ketinggalan di brangkar rumah sakit, takutnya nanti hilang dan di ambil orang."

"Maaf nona kia,tapi tuan Bean mengatakan untuk segera mengantar nona kia pulang,agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan."ujar sopir itu menimpali

Kini kia merasa benar-benar aneh,kenapa Bean berkata demikian padanya ,bukankah selama ini Bean tidak peduli dengan apa yang kia lakukan,

Kini lagi-lagi kia melotot tak percaya jalanan ini bukan arah ke rumah Bean atau rumah sang mama,banyak pepohonan yang rindang, seperti nya ini jauh dari kota.

"Pak kita mau kemana pak."ujar kia takut -takut kia memeluk Al dengan erat ,kini dirinya takut terjadi sesuatu pada bayi nya ini"pak berhenti pak."

Kia saat ini benar-benar panik pasal nya ini benar-benar jauh dari kota,tidak ada banyak rumah di sini,kia benar-benar takut ada orang yang berniat mencelakai nya dan putra kecil nya.

Sopir itu hanya melirik kia dengan senyum miring,khas seperti seringai

Membuat kia merinding,kia saat ini benar-benar panik,tapi Al seperti tidak tau akan terjadi bahaya pada ibu nya, terlihat bayi itu Masi tertidur dengan pulas dan lugu, kia ingin meminta bantuan mencoba melihat keluar jendela,tapi sopir itu segera menutup jendela.

Kini kia antara pasrah dan dilema,tidak ada rumah disini,mobil terus melaju tak tentu arah, membuat kia panik,kia ingin berteriak dari balik mobil,tapi kia takut Al aman. Terkejut dan menangis.

Kia tersedu-sedu di mobil,kini kia yakin orang di depannya bukan lah suruhan Bean, apakah Bean akan menolong nya kali ini?atau malah tak akan perduli dengan nya,kia menangis.

Seperti nya supir di depannya sedang menelpon seseorang atau mungkin bosnya

"Iya bos,wanita itu sudah berada di mobil bersama bayinya,saya akan membawa nya ke lokasi,dan akan membuat perhitungan padanya."

Kia yang mendengar itu menutup mulut nya rapat -rapat ,kia tak tau apa lagi kesalahan nya sekarang,kia terus saja di kejar-kejar masalah,masalah dengan Bean saja belum selesai sampai sekarang,tadi kini dirinya menimbulkan masalah baru,apa boleh sekarang kia berharap Bean mau menyelamatkan nya,

Kia melihat banyak tanaman sawit, seperti nya ini pedalaman pedesaan,kia melirik Al yang mulai menangis,kia mencoba menenangkan sang bayi, saat ini kia harus bisa tenang demi Al

Jika kia syok,itu akan berpengaruh pada Al,

"Tangis bayi mu berisik,cepat suruh dia berhenti menangis atau akan ku bunuh dia di sini."gertak sopir

Kini kecemasan kia semakin bertambah,raut bawah kia kentara sekali memperlihatkan wajah yang cukup cemas.

Kia menepuk pelan Al,mencoba untuk menenangkan nya,kia tak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Al,

Sekarang dirinya adalah seorang ibu yang takut kehilangan anak nya,kia akan menjadi sosok terbaik untuk Al,dan tak akan membiarkan terjadi sesuatu pada Al.

Walau dirinya sendiri sangat cemas,kia tetap berusaha tegar.

Mata Al yang lugu,dan imut seolah-olah menginoptis kia,mata itu terbuka melihat sang itu yang kelihatan khawatir.bibir tipis Al dan semunyum nya membuat hari siapa saja luluh.

Al berhenti menangis, melihat wajah sang ibu, menggeliat pelan di pangkuan kia.

Kia mencoba untuk tidak terus menangis,walau hati nya sangat gelisah,apakah Bean akan mencari nya.

Kia tak tau kemana pria didepannya ini membawa nya,yang kia lihat hanyalah hamparan hutan.

"Tolong lepaskan aku,aku berjanji tidak akan melaporkan mu ke polisi."ujar kia tak tahan.apalagi saat ini kia sedang bersama Al,jika Al bersama Bean,dan dirinya di culik mungkin itu lebih melegalkan untuk kia saat ini,tapi kini dia bersama Al,jika terjadi sesuatu ada bayinya,kia tak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.

Supir di depannya hanya tertawa jahat, membuat kia terkejut dengan Suara tawa yang begitu menggema di mobil, membuat Al yang tadi nya diam menjadi terkejut.al terus mengelus bahu sang anak,dan menggenggam tangan kecil itu.

"Apa kau ingin aku melepaskan mu?"

Kia mengangguk,kia sangat berharap pria ini mau dia ajak berbicara dengan baik-baik .

"Setelah kau mati,dan bayi mu juga mati,barulah aku akan melepaskan mu."ucap nya dengan suara rendah, lagi-lagi pra di depannya itu tertawa.

Kia benar-benar tidak tau apa kesalahannya,kenapa pria di depannya ini begitu ingin menculik nya,

"Siapa yang menyuruhmu melakukan ini?"sinis kia,

"Kau tak perlu tau,yang terpenting setelah aku berhasil membunuh mu dan bayi itu,aku akan hidup dengan banyak uang."ucap pria di depan kia,kini lagi-lagi kia menahan gejolak amarah di dadanya

mr.bean Ibrahim  End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang