29.mencoba beradaptasi

1.2K 24 0
                                    

Jangan lupa vote,komen and follow



Dukungan teman-teman semua sangat berarti dan begitu memotivasi untuk tetap berkarya
(Terimakasih bagi yang udah follow)

Walau nyatanya kia ingin tetap bertahan di sini,tapi itu sama saja akan membuat Bean semakin membencinya,kini kia akan tetap bertahan sampai ibu Bean kembali sehat,

"Apa putri mama ini akan kembali kesana lagi?"tanya Siska sendu

"Kia janji akan menemui mama,lagi setelah kia selesai dengan urusan kia"

"Sudah berapa bulan?"tanya Siska melihat perut sang putri yang sudah besar.

"Jalan 9 bulan,bentar lagi lahiran."kia menatap sendu Siska yang kini berada di depannya.

Siska tau apa yang di rasakan putri nya,pasti hari-hari nya berjalan tidak baik,Siska mengelus perut besar itu, sekarang ia akan menjadi nenek,walau nyatanya Siska kecewa pada kia,namun Siska tak dapat menyalahkan putri nya ini

"Lalu,apa rencana kamu selanjutnya."

"Kia akan bertanggung jawab,sampai kia melihat sendiri,kalau ibu dari Bean sehat kembali, setelah itu kia akan menemui mama, beserta dengan  bayi ini."kia tau bahwa mama nya akan marah,namun tak dapat mengekspresikan marah nya seperti apa,

"Mama akan bantu kia,dan menemui Bean agar mau menikahi putri mama ini."

"Nggak ma,kia hanya ingin bersama mama,kia tak akan menikah dengan Bean,"

Siska menatap sendu wajah sang putri"apa dia tak mau bertanggung jawab demi darah dagingnya??"

Kia menunduk ,itu alasan yang membuat kia tak ingin bersama Bean,dirinya akan tambah tersiksa nantinya.

"Hari ini kamu disini temani mama."

Kia menggangguk,dan mengambil obat yang ada di atas nakas"mama belum minum obat kan,kia dengar dari riko mama juga tidak mau makan, Sekarang mama udah tau kia baik-baik aja, sekarang mama minum obat lalu istirahat yang cukup agar mama cepat sehat."

Entah sudah berapa lama kia berada di rumah Damian,hari sudah semakin sore,saat kia hendak beranjak Siska memegang tangan kia membuat kia menoleh.

"Jangan pergi lagi,mama khawatir."ucap Siska sendu

Kia hanya tersenyum menanggapinya "ini untuk kebaikan mama,om Damian,jarangan khawatir tentang kia, kia akan baik-baik aja."

Siska menghela nafas pasrah,tatapan Siska berkaca-kaca melihat kia yang keluar dari kamar.

Kia duduk di kursi,disana ada Riko dan Damian,kia harus berbicara agar mereka tidak khawatir dan mencari nya lagi nanti,namun belum sempat kia terucap suara langkah kaki mendekati, membuat mereka serempak menoleh.

"Siapa?"tanya Damian saat Bean menerobos masuk kedalam rumahnya tanpa permisi.

Bean hanya tersenyum sarmik,melirik para bawahannya untuk menahan dua pria di depannya ini.

Para pengawal yang paham pun segera mengerti dan mencoba menangkap Damian dan Riko.

Riko mencoba berontak dan menyerang,namun ternyata parah bawahan Bean lebih jago dalam beladiri, membuat Riko pasrah saat tangan nya di ikat"lepas."desis Riko menatap tajam Bean

mr.bean Ibrahim  End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang