41.bean

1.4K 34 4
                                    

Jangan lupa vote,komen and follow



Dukungan teman-teman semua sangat berarti dan begitu memotivasi untuk tetap berkarya
(Terimakasih bagi yang udah follow)

Bean melangkah menjauh dari ruangannya,dengan langkah lega.

"Tuan apa anda baik-baik saja?"tanya devix saat tiba di lift menuju luar.

Bean hanya mendelik,dirinya sedang tak ingin di tanya,"aku akan pergi sendiri,kau boleh masuk dan urus kembali pekerjaan."

Devix hanya mengangguk, melihat Bean berjalan pergi.tujuan Bean saat ini yaitu untuk melihat Al, pekerjaan yang melelahkan membuat Bean selalu rindu pada bayi mungil nya .

Jalanan tampak tidak terlalu macet,Bean melajukan mobil dengan perlahan hingga sampai di depan gerbang,mobil Bean masuk dan Bean langsung keluar.

Kia yang sedari tadi menggendong Al , mengernyit bingung,kenapa Bean pulang begitu cepat,bukankah biasa nya Bean akan pulang malam seperti biasa nya.

"Tuan."

"Hm."jawab Bean singkat,dan langsung mengambil alih Al dari tangan kia.

Kia Melihat bean dengan telaten menggendong Al,tatapan Bean terus melihat bayi lugu yang ada di gendongan nya saat ini"kenapa anda kembali begitu cepat tuan?"tanya kia bingung.

"Apa masalah bagi mu aku pulang lebih cepat dari biasanya ?"tanya balik Bean.

"Tidak."jawab kia gugup.

Tatapan Bean yang tadi nya semula lembut mendadak tajam saat melihat dirinya.

"Apa tuan lapar."

Bean hanya menggeleng,kia pun hanya pasrah dengan jawaban Bean yang tak biasa bagi nya.

"Saya akan segera menikah."ucap Bean enteng,dirinya ingin Melihat ekspresi wajah kia

Kia yang mendengar nya mendadak sesuatu tersayat cukup dalam di dadanya,walau begitu kia tetap memperlihatkan raut wajah baik-baik saja.

"Wah bagus kalau begitu."ujar kia melirik kesembarangan arah dirinya tiba-tiba saja tak sanggup melihat wajah Bean.

Bean menggenggam tangan mungil al,menatap sendu Al yang gelisah di gendongan nya.

"Apa aku sudah boleh pergi bersama Al ,mulai sekarang?"tanya kia pelan

Bean beralih menatap kia,entah kenapa Bean tiba-tiba berubah pikiran untuk tak melanjutkan hubungan nya dengan Mela.
"Hmmm,ibu ku sudah sehat,jadi kau bo-boleh pergi besok."

Jawaban Bean membuat kia tiba-tiba saja ingin menangis,rasanya dirinya tak sanggup untuk pergi sekarang,apa kia sudah mulai jatuh dalam pelukan Bean,kia dengan segera menghempaskan pikiran itu,Bean hanya memanfaatkan nya selama ini.

"Baik,aku akan membawa Al,bersama ku."

Tiba-tiba Bean tersenyum miring"Al akan bersama ku mulai saat ini,hanya kau yang boleh pergi,itu sesuai dengan janji ku."

Kia memegang dadanya sesak,kia tak akan sanggup berpisah dengan Al,ibu mana yang rela meninggalkan anak nya,"tidak akan,Al akan ikut bersama ku."tukas kia dengan cepat.

mr.bean Ibrahim  End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang