37.nyamuk

1.2K 26 2
                                    

Jangan lupa vote,komen and follow



Dukungan teman-teman semua sangat berarti dan begitu memotivasi untuk tetap berkarya
(Terimakasih bagi yang udah follow)

Kia naik ke atas rumah pohon yang sudah Bean siapkan,dengan Al yang ada di gendongan nya.

"Kenapa devix Masi belum menemukan kita."gerutu Bean saat dirinya duduk di sebelah kia.

"Ada banyak pulau di sini,jelas mereka melihat satu-satu.anda jangan terlalu pesimis tuan."ucap kia.

Sekarang panas badan Al sudah mulai berkurang,dan Masi senantiasa tidur, kebiasaan bayi,sehabis minum asi pasti tidur.

Bean tidur lihat luas nya lautan,Bean merindukan suasana kota ,bukan berarti Bean tidak menyukai pulau ini.

"Apa ibu tuan sudah sehat?"tanya kia ikut berbaring, membaringkan Al di tengah diantara mereka.

"Kenapa kau bertanya seperti itu,apa kau ingin pergi secepat nya dari ku anjing kecil?"ucap Bean mulai tidak suka dengan pembicaraan kia.

Kini kia bingung,apa salah diri nya bertanya seperti itu,kia hanya tak ingin larut dalam penyesalan.

"Setidak nya aku ingin segera pergi dengan Al,setelah itu jangan pernah cari kami lagi."kini kia menutup mata nya,mencoba menghilangkan sesak yang datang tiba-tiba.

Bean merubah posisi tidur nya menghadap Al, menatap raut wajah lugu di depannya,Al tak ubah seperti wajah nya, pahatan wajah nya hampir menyerupai Bean,yang berbeda hanya bola mata dan hidung yang lebih mengarah pada kia.

"Al akan ikut bersama ku,dan kau bisa pergi sendiri, setelah di pikir -pikir aku membutuhkan pewaris untuk melanjutkan bisnis ku kelak."ujar Bean santai, tatapan Bean Masi mengarah pada bayi mungil di depannya.

Kia yang tadi nya mulai tidur dan terbawa mimpi segera membuka matanya kembali,memeluk Al,dan menjauhkan tangan Bean yang sekarang menyentuh bayi nya,ini bayi kia ,dan Bean bukanlah siapa-siapa yang berhak mengambil darah dagingnya.kia lupa jika Bean lah yang ikut berperan dalam proses pembuatan Al.

"Tidak akan,Al akan Bersama ku,aku adalah ibu nya,kau bisa membuat lagi yang seperti Al bersama kekasih mu itu."ujar kia tak suka,tatapan kia berubah sinis melihat Bean.

Bean tersenyum sarmik, melihat betapa ketakutan nya kia,saat dirinya mengatakan akan membawa Al.

Al sedikit terganggu dengan perkataan yang tidak dirinya tau,Al menangis,mungkin Al paham jika orang tua nya sedang bersitegang.

Kia kembali memberikan asi pada Al,hingga al kembali tenang"jangan menatap dada ku dengan tatapan menjijikkan seperti itu."

"Oh benarkah,asi mu lumayan enak untuk pria seusia ku."Bean menunjukkan raut wajah yang menurut kia sangat mesum.

"Al akan bersama ku,dan tidak ada seorang pun yang bisa mengambil Al dari ku."terdengar duru nafas kia yang memburu,sepertinya kia benar-benar dalam mode marah sekarang,bahkan setiap kalimat yang di ucapkan kia seperti peringatan untuk Bean .

"Kita liat nanti,siapa yang mendapatkan hak asu Al,aku?atau kau anjing kecil!?"

Kia menahan gejolak amarah yang datang,ingin rasa nya kia mencabik-cabik tubuh Bean saat ini,namun ini bukan saat nya untuk berontak,kini diri nya ada di pulau terpencil,jangan sampai Bean membunuh nya disini menimbang betapa kejamnya Bean saat marah

Tidak ada yang melanjutkan pembicaraan mengenai hak asu Al lagi,kini kia memutus kan untuk tidur saja,tak ingin berdebat panjang lebar,toh Bean juga tak akan paham,Bean itu orang yang sangat keras kepala.

Baru juga akan memejamkan mata,suara nyamuk  mengusik tidur kia,tempat seperti ini memang banyak nyamuk.

Kia melirik kesamping,ternyata Bean Masi belum tidur,Bean tetap mengawasi Al dari gigitan nyamuk,dengan mengipasi al dengan tangannya.

"Apa kau di Gigit nyamuk?"tanya Bean saat berbalik arah menghadap nya dan Al,tadi kia sempat berbalik untuk mengatur posisi saat tidur.

"Ya,disini sangat banyak nyamuk,aku takut Al akan terserang demam berdarah."ujar kia.

"Ini pulau yang banyak hutannya,jelas ada banyak nyamuk."ucap Bean .

Perut Bean bergemuruh, membuat kia menatap perut Bean "apa anda lapar?"

Sebenarnya Bean belum sarapan dari tadi,dirinya sibuk membuat rumah pohon agar kia dan Al nyaman saat tidur,jadi Bean melupakan rasa laparnya.

"Bukan urusan mu."

Bean duduk, seperti nya Bean tidak nyaman dengan tatapan kasian yang sekarang kia layangkan untuk nya.

Kia tersenyum miring "ini,"ujar kia mengulurkan roti yang dirinya sengaja sisakan untuk Bean,

"Apa kau pikir aku pengemis yang akan makan sisa makanan mu!?"

Perkataan Bean cukup keras hingga mengagetkan Al yang sedari tadi tidur.

Seperti nya gengsi Bean sangat tinggi,bahkan di saat lapar seperti ini,Bean Masi tidak ingin memakan makanan yang sengaja kia tinggal kan untuk nya.

"Aku tidak ingin anda sakit,di pulau ini,kita belum tau sampai kapan akan berada di sini."

"Baik lah jika kau memaksa."dengan cepat Bean merebut roti itu lalu melahap nya hingga habis,kia terbengong sendiri melihat betapa rakus nya Bean saat makan,biasanya Bean akan menampilkan gaya cool nya pas makan bersama kia.baru kali ini kia melihat Bean seperti ini.

"Jangan menatap ku seperti itu.atau matamu aku colok."tatap Bean tajam.

Kia mengalihkan tatapan nya kesembarangan arah,dirinya serba salah.

"Bagai mana dengan nyamuk-nyamuk ini,saat bangun pagi mereka akan kekenyangan juga,sama seperti anda."

Sekarang Bean merasa kia tengah menyindir nya,Bean mengambil korek yang ada di sakunya,Bean rasa korek itu Masi bisa berfungsi

"Tunggu disini,saya akan mencari kayu yang mempunyai aroma menyengat."

Kia menahan tangan Bean"tidak usah, repot-repot,ini sudah sangat larut bahkan hanya ada cahaya bulan,banyak binatang buas berkeliaran."

"Hanya sebentar,apa kau sekarang takut aku kenapa-napa?"Bean menatap kia dengan tatapan nakal, membuat kia segera melepas kan genggaman tangannya.

"Bukan aku hanya tidak mau anda menjadi mayat di pulau ini,dan aku dituduh sebagai pembunuh."

"Apa kau pikir aku anak kecil yang bisa kau bohongi anjing kecil."ujar Bean melanjutkan langkahnya untuk turun.

Kia menunggu cukup lama,bahkan kia terus melirik ke bawah , berharap Bean segera kembali.tatapan kia tak henti-henti nya menatap penuh harap.

Suara seseorang naik membuat kia gemetar,kia takut itu penjahat atau hewan buas.kia segera memangku Al .

"Ada apa, kenapa wajah mu pucat?"tanya Bean .

Kia menarik nafas lega, ternyata itu Bean.

"Apa kau sedangan menghawatirkan ku anjing.kecil?"

Kia tak menjawab,Bean naik dan menghidupkan korek api nya,pada dahan yang dirinya cari dari bawah,Bau nya sangat menyengat hingga membuat kia dapat tidur dengan nyenyak.

"Selamat tidur."ujar Bean lirih,walau tak ada yang mendengar nya,karna kia sudah lebih dulu terlelap .

mr.bean Ibrahim  End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang