40.kerja

1.2K 22 2
                                    

Jangan lupa vote,komen and follow



Dukungan teman-teman semua sangat berarti dan begitu memotivasi untuk tetap berkarya
(Terimakasih bagi yang udah follow)

"Kenapa telpon mu tidak bisa hubungi,kemana kau beberapa hari ini,bukanlah ibu sudah bilang jika ibu akan pulang beberapa Minggu lagi."ucap Lita garang pada Bean

Kini Bean berada di kantor nya,Lita masuk dengan wajah yang kentara marah sekali hari ini, membuat Bean menciut.

"Bu,aku baru pulang dari luar negri,ada beberapa bisnis yang harus di selesaikan."Bean terpaksa berbohong

Lita duduk di kursi depan meja Bean,dengan kedua di lipat di dada,kentara sekali jika Lita sangat marah

"Ibu baru pulang dan kamu malah memilih pekerjaan dari pada orang tua mu sendiri."

Bean bangkit dari duduk nya,dan mengajak kita duduk di kursi sofa yang ada di ruangan nya"Bean ingin menghubungi ibu saat itu tapi sinyal tidak ada."

"Jangan terus berbelit-belit seperti itu,kau pikir ibu ini anak kecil yang mudah di bohongi."tuding Lita tajam

Saat Bean akan melanjutkan perkataan nya pintu ruangan terbuka menampilkan Mela datang bersama mommy dan Daddy nya, membuat suasana di ruangan kian mencekam bagi Bean.

"Maaf mengganggu waktu nya Bu Lita dan Bean."ujar Daddy dari Mela yaitu Adam.

Mela terus mendesak kedua orang tua nya untuk pulang ke Indonesia, membuat Adam dan piramid menghela nafas panjang, Mereka tak bisa menolak permintaan anak semata wayangnya.karna bagi Meraka Mela anak yang paling mereka cintai.

"Pak Adam Mela , piramid silakan duduk."ujar Lita ramah

Kini mereka berkumpul duduk di ruangan yang sama ,Bean merasa Mela memang menepati perkataan nya yaitu mempercepat proses hubungan Mereka kepada tahap yang lebih serius.

Bean duduk dengan gelisah,bahkan tangannya terus memegang hp, seolah-olah sedang mencari bantuan pada seseorang.

Piramid tersenyum mendengar perkataan calon besannya."iya Lita."

"Menimbang usia Mela dan Bean yang semakin hari semakin bertambah,dan juga dengan umur mereka berdua yang sekiranya sudah cocok untuk berumah tangga,jadi kami disini ingin membahas rencana selanjutnya dari Bu Lita dan Bean."ucap Adam memulai percakapan.

Hal itu membuat Bean semakin berkeringat dingin,dulunya Bean ingin sekali untuk bersama dengan Mela,namun semenjak kehadiran kia membuat pusat dan perhatian Bean teralih kan, mencampur adukkan perasaan Bean.

Lita hanya tersenyum melirik Bean yang sangat gugup,Lita mengira hal ini wajar karena perasaan senang Bean yang tak bisa Bean ungkap kan"pak Adam benar ,putra dan putri kita memang sudah layak untuk membangun keluarga nya sendiri apalagi Bean sudah bisa mencari nafkah untuk istrinya kelak,tapi itu bukan wewenang saya untuk menyetujui nya,saya akan serahkan semua pada Bean,jika Bean setuju kita akan buat tanggal yang cocok untuk acara pernikahan yang akan di gelar."

Perkataan ibunya membuat jantung Bean berdetak kian kencang ,Bean sangat gelisah bahkan tangan nya dengan lincah mengetik sesuatu di layar hp nya.

"Bagaimana dengan mu honey apa setuju dengan usulan Daddy ?"tanya Mela pada Bean

Bean hanya tersenyum semu,belum sempat Bean menjawab devix datang tiba-tiba di depan pintu, membuat semua atensi yang tadi nya menatap Bean beralih menatap devix yang baru datang.

Kini Mela menatap devix dengan kesal,bukankah tidak pantas seorang bawahan masuk tanpa izin dari atasannya,tapi seperti nya Bean tak keberatan sama sekali

Diam-diam bean memberikan kode pada devix,devix yang paham pun hanya diam menatap balik semua orang

"Maaf mengganggu waktu nya buk ,pak,tuan Bean ada rapat yang sangat penting dengan agensi luar negeri,mereka tidak bisa menunggu terlalu lama ,karna jadwal mereka sangat padat,jadi tuan Bean apakah bisa menemui mereka sekarang?"tanya Devix di akhir kalimat nya.

Adam dan piramid saling menatap."tapi kami sedang membicarakan hal penting bisakah mereka Menunggu beberapa menit?"ujar piramid.

Bean berdiri menatap semua nya "maaf pak Adam dan buk piramid seperti nya pembicaraan ini kita lanjutkan setelah saya selesai rapat,jadi apa pak Adam dan buk piramid menunggu untuk sebentar?"

Kini Lita menjewer telinga Bean membuat Bean meringis sakit di telinga nya"tunda rapat nya,ini membicarakan masa depanmu,ibu ingin segera punya cucu,jadi jangan buang-buang waktu dengan pekerjaan.",

"Aduh Bu,Bean hanya sebentar,nanti Bean akan kembali lagi,ini menyangkut suntikan saham yang akan di berikan pada perusahaan,jadi jika Bean menghilangkan kesempatan itu akan membuat perusahaan gulung tikar ibu."ucap Bean masih meringis kesakitan.

Bean mengisap telinga nya yang sedikit memerah,ini selalu terjadi di saat Bean melakukan kesalahan,bahkan ibunya ini tak segan-segan menjewer Bean di depan banyak orang seperti sekarang.

Lita hanya bisa menghela nafas pasrah"jadi bagai mana pak Adam apa mau menunggu sebentar?"tanya Lita ramah.

Lita tak bisa memaksakan kehendak nya sekarang,walau bagaimanapun ini menyangkut perusahaan yang susah payah di bangun Bean,jadi Lita tak ingin membuat Bean bangkrut hanya karena keegoisan nya.

Adam melirik jam tangan nya,dirinya tak bisa berlama-lama di sini,karna juga ada pekerjaan, Adam melirik piramid piramid pun paham yang Adam maksud

"Maaf Lita seperti nya kami tak bisa menunggu terlalu lama ,mas Adam juga akan bekerja untuk melihat perkembangan perusahaan yang ada di Indonesia ini,karna sudah lama sekali kami tidak melihat nya secara langsung."

Mela melirik mommy nya dengan tatapan mengiba"mommy,kita tunggu sebentar saja ,Bean juga akan selesai dengan cepat."

Piramid tersenyum dan mengusap pelan kepala Mela"kita akan kerumah Bean langsung,jadi kita pulang dulu,kamu katanya mau liat perusaan Daddy di Indonesia?"hibur piramid

Walau begitu Mela hanya mendengus kesal ,tetap setuju dengan perkataan mommy nya.

"Maaf kan saya piramid,Mela ,dan pak Adam kedatangan anda terasa tidak menyenangkan karna kesibukan Bean di dunia kerja nya."ujar Nita tidak enak

Adam hanya menanggapi dengan maklum,karna dirinya juga seorang pengusaha,jadi kesibukan seperti ini juga bisa bagi nya"tak apa-apa Bu Lita,saya juga paham dengan Bean,jadi saya semakin yakin jika putri saya berada di tangan yang tepat,saya tak perlu lagi menghawatirkan masalah ekonomi Mela kedepannya."

Kini perasaan Bean semakin bertalu-talu,ingin menghindari obrolan seputar pernikahan,namun malah membuat Adam semakin terkesan.

Bean hanya tersenyum canggung meninggalkan ibu nya Lita dan keluarga Mela.

Saat Bean berhasil keluar dari ruangan Bean menghirup nafas sebanyak -banyak nya entah kenapa dadanya serasa sesak.devix hanya menatap Bean dengan tatapan prihatin dari belakang


mr.bean Ibrahim  End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang